"Mark ayo cepat. Aku ingin segera melihat bidadariku"
Mark dengan langkah pelan berjalan memasuki sekolahan Haechan. Dia tidak peduli dengan Lucas yang begitu semangat sejak dari parkiran tadi. Lucas sudah seperti bocah saja tidak mengingat umurnya.
"Lucas jaga sikapmu itu. Kau itu bukanlah seorang siswa lagi bodoh. Renjun bukannya terpesona denganmu malah jijik lagi"
Mark dengan mulut sialannya yang sungguh kombinasi luar biasa menyebalkan. Lucas kalau tidak ingat tempat sudah memukul kepalanya itu tidak peduli meski Mark itu atasannya.
"Kau itu lebih baik diam Mark. Jangan merusak moodku sialan"
Meski berkata begitu nyatanya Lucas juga berhenti berjalan sambil loncat-loncat tidak jelas. Untung saja sih tidak ada yang melihatnya.
Lucas merubah jalan berjalannya seperti Mark. Dengan pelan beriringan bersama Mark. Melihat penampilan keduanya yang memiliki karisma luar biasa dengan jalan seperti model-model itu jadi mengingatkan dengan adegan di salah satu drama. Dua orang tampan yang sayangnya tidak muda lagi berjalan dengan karisma masing-masing.
Saat memasuki aula tempat berlangsungnya acara tiba-tiba saja jadi diam melihat kedua orang tersebut. Semua tatapan mata langsung tertuju kepada Mark dan Lucas.
"Siapa mereka?"
"Ya ampun tampannya"
"Yang tinggi itu sangat tampan"
"Yang lebih pendek juga meski terlihat dingin"
Bisik-bisik para wanita tidak bisa lepas melihat Mark dan Lucas. Sedangkan para laki-laki di sana menatap tidak suka pada kedua orang tersebut.
Lucas sih tidak peduli, dia malah menebarkan senyumnya pada para wanita membuat pekikan kerasa dari mereka. Sedangkan Mark diam saja dengan wajah datarnya. Mark sebenarnya kesal karena mendengar kata pendek yang dia dengar barusan.
"Wow aku berasa melihat adegan ulang sebuah drama secara langsung"
Jaemin saja sampai tidak berkedip melihat Mark dan Lucas. Kalau tidak ingat ada Jeno mungkin Jaemin sudah ikut teriak-teriak seperti para perempuan sebelumnya.
"Renjun lihat pangeranmu datang"
Jaemin mencolek pipi Renjun yang ditepis dengan kasar. Renjun mendelik kesal sama Jaemin yang volume suaranya itu sengaja dia keraskan membuat murid-murid jadi menoleh ke arah mereka.
"Diam bodoh"
Renjun menutupi wajahnya dengan kertas susunan acara yang dipegangnya. Dia malu melihat pandangan murid-murid sekolahnya yang sepertinya terkejut mendengatnya. Pasti nanti akan tersebar gosip tentangnya yang juga suka sama yang tua-tua seperti Haechan.
"Halo bidadari manisku"
"Kenapa kau datang ke sini sialan? Tidak ada yang mengundangmu"
Lucas bukannya menjawab dia malah mencubit pipinya Renjun karena gemas sama sikap kasarnya itu. Jika tidak banyak orang sudah Lucas cium.
"Jangan begitu manis. Aku diundang khusus loh dari ketua osismu"
Renjun langsung saja menatap Jeno membuat laki-laki tersebut sedikit takut dengannya.
"Jaemin yang minta Njun. Dia bilang kasihan kau tidak punya pasangan buat pesta dansa nanti"
Renjun balik menatap Jaemin yang tersenyum menyebalkan ke arahnya. Renjun kesal karena Jaemin dengan seenaknya saja bertindak dengan kuasa kekasihnya.
"Jangan marah Njun. Aku baik loh mencarikan pasangan untukmu. Lagian Lucas ahjussi itu tampan loh masa kau tidak mau dengannnya?"
Jaemin mencoba merayu Renjun biar gak marah sama dia. Sebenarnya sih ya Jaemin sengaja menyuruh Jeno buat mengundang Lucas itu biar nanti gak ada lagi yang minta Jeno dan Renjun buat berdansa bareng seperti tahun sebelumnya.
Murid-murid dengan serempak meminta ketua dan wakil ketua osis itu buat berdansa bersama setahun yang lalu. Jaemin mau marah tapi ya dia gak bisa melawan banyaknya murid dan kalau ada Lucas kan Jaemin bisa meminta bantuannya.
Renjun menatap Lucas yang memang terlihat tampan hari ini. Setiap hari Lucas itu selalu mempesona tapi Renjun tidak mau mengakuinya dan baru kali ini dia sedikit mengakuinya.
"Tetap saja dia menyebalkan"
Renjun langsung membuang mukanya saat Lucas menatapnya dengan senyuman manis yang diberikannya. Renjun tidak kuat melihatnya dan pipinya sudah merah karena malu.
"Dimana Haechan?"
"Dia sedang bersiap buat kontes raja dan ratu sekolah"
Mark baru ingat dengan kontes itu. Dia pikir Haechan cuma bercanda waktu bilang dia mau ikut kontes raja dan ratu sekolah.
"Haechan pasti nanti akan memenangkan kontesnya"
"Iya dong Lucas ahjussi. Sahabatku itu tidak ada tandingannya"
Lucas dan Jaemin berhigh five dengan semangatnya. Mereka berdua kompak ya padahal baru kali ini mereka saling berinteraksi.
"Jangan membuat malu Lucas"
"Jaemin berhenti acaranya akan dimulai"
Acara yang ditunggu akhirnya mulai juga. Mark dengan tenang menikmati acara yang berlangsung. Banyak kontestan yang terlihat mempesona sampai tiba gilirannya Haechan dan pasangannya Jinyoung
"Wow Haechan cantik banget, iya kan Mark?"
Lucas menyikut pinggang Mark tapi sahabatnya itu tidak bereaksi apa-apa. Mark lebih memilih fokus ke depan dan Lucas merinding merasakan aura yang tidak mengenakan dari Mark.
Mark terus saja melihat ke depan menatap kepada sosok cantik yang sering menganggu harinya. Haechan terlihat berbeda sekarang, dia terlihat sangan cantik, anggun, dan menggemaskan di saat bersamaan.
Namun yang membuat aura menyeramkan keluar dari tubuh Mark adalah pasanganya Haechan itu. Si kepala kecil menyebalkan yang sialnya nampak serasi dengan Haechan. Membuat Mark tidak suka melihat Haechan bersanding dengan laki-laki tersebut.
Mark sampai tidak sadar mengepalkan tangannya dengan erat. Lucas yang duduk di sampingnya jadi takut sendiri melihat Mark. Siapa yang menyangka jika Mark itu sekarang lagi cemburu?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfiction[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee