"Kenapa datang ke apartemenku malam-malam begini?"
Sang pemilik apartemen menatap tidak suka pada seorang tamu yang tidak diundang. Dia asik menikmati waktu istirahatnya setelah bekerja dan orang itu berhasil mengacaukannya.
"Apakah begini sikapmu pada sepupu cantikmu ini?"
"Cantik dari mananya ya nona Park? Hyungseob masih lebih cantik darimu"
Wanita itu mendengus kesal mendengar ucapan tidak menyenangkan dari sepupunya itu. Jika tidak dalam keadaan yang gawat darurat maka dia tidak akan berkunjung ke apartemen sepupunya.
"Tunanganmu memang cantik tapi sayangnya dia mendapat laki-laki buluk sepertimu"
"Pintu keluar terbuka lebar untukmu nona Park"
Apa yang akan kalian lakukan jika mendengar penghinaan dari seseorang yang tidak kalian suka?
Pasti kalian akan mengusirnya kan. Begitu juga dengan si pemilik apartemen yang sudah begitu kesal dengan wanita yang sayangnya sepupunya sendiri.
"Aku minta maaf Woojin. Hanya bercanda. Aku mohon mengertilah"
Si pemilik apartemen bernama Woojin itu menghela nafas. Tidak tega juga sih buat mengusir sepupu wanitanya itu. Woojin juga memiliki perasaan apalagi terhadapat wanita.
"Jadi ada apa kau datang kemari?"
Woojin tidak jadi mengusir sepupunya. Dia balik duduk di sofa dan menatap lekat wanita yang seumuran dengannya itu.
"Biarkan aku menginap malam ini di apartemenmu. Untuk malam ini saja"
"Apa keuntungannya bagiku? Kau punya apartemen sendiri yang jaraknya lebih dekat dengan kantormu. Kenapa malah mau menginap di sini?"
Woojin menatap penuh selidik pada sepupunya itu. Wanita itu hanya menunduk karena tidak ingin Woojin melihat wajah murungnya.
"Aku dipecat Woojin"
"Wah luar biasa. Terus kau mau menginap di sini kenapa?"
Wanita itu melotot matanya tidak suka dengan respon si sepupunya itu.
"Si brengsek memonopoli apartemenku dengan selingkuhannya. Aku selama ini menahan diri dan tidak menyangka jika si brengsek itu sudah keterlaluan. Setidaknya kalau mau selingkuh ke tempat lain saja. Aku jadi tidak sudi buat tinggal di apartemenku sendiri. Makanya untuk malam ini saja aku akan menginap di apartemenmu. Besok aku akan pergi untuk mencari apartemen yang baru"
Mengingat kejadian hari ini yang begitu sial baginya sungguh membuat mood hancur total. Setidaknya dia ingin mengistirahatkan dirinya dari semua yang terjadi hari ini.
"Untuk malam ini saja"
Wanita berbinar cerah mendengarnya. Dia langsung saja menarik kopernya ke kamar kosong yang ada di apartemen tanpa mendengarkan lagi apa yang Woojin katakan.
"Kau selalu merepotkan Jihoon"
💗💗💗
"Aku bingung harus masuk kuliah di mana?"
Haechan, Renjun, sama Jaemin lagi kumpul di kedai es krim langganan mereka setelah habis pulang sekolah. Sengaja gak mengajak Jeno karena gak mau jadi acaranya Jaemin sama Jeno.
"Kenapa bingung? Kau tinggal cari universitas yang bagus dan pilih jurusan yang sesuai dengan kemampuanmu Jaem"
"Aku tahu itu Njun. Aku mau kuliah di Hanyang. Tapi Jeno sepertinya akan kuliah di SNU"
Begini nih pusingnya anak tingkat akhir senior high school. Bingung harus ngapain lagi ke depannya. Lanjut kuliah atau langsung kerja? Kalau kerja juga gak akan dapat pekerjaan yang lumayan bagus dan gajinya juga gak terlalu banyak. Kalau kuliah bingung mau masuk mana dan apa jurusan yang diambil. Salah pilih jurusan akan membunuh diri sendiri. Biaya kuliah juga lumayan mahal dan jika tidak berpikir dengan baik maka akan sia-sia saja uang yang dikeluarkan. Jika pintar dan dapat beasiswa sih tidak masalah. Tapi kalau otaknya biasa aja akan sulit. Meski orang tua kaya sekali pun akan susah masuk perguruan tinggi jika kemampuan otak tidak seimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
أدب الهواة[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee