Haechan senang makan mewah di sebuah restoran yang terkenal. Tapi dia tetap tidak suka jika ada penggangggu menyebalkan yang membuat nafsu Haechan hilang seketika.
Pengganggu menyebalkan itu terus saja melihat Marknya. Haechan tidak suka melihat wanita genit itu.
"Hentikan tatapan menakutkanmu itu"
Mark berbisik pelan agar rekan kerja dan keluarganya itu tidak dapat mendengarnya. Membuat Haechan menoleh ke arah Mark.
"Aku tidak menyukainya. Dia itu sedang menggodamu"
Haechan mau saja meninggikan suaranya agar wanita di depannya ini dapat mendengarnya tapi Mark pasti akan marah nanti dengannya.
"Berhenti berpikiran buruk tentang orang lain. Aku lihat dia biasa saja. Dia hanya tersenyum padaku dan juga kau"
Mark sudah dibohongi oleh senyum palsu itu. Haechan tau banget jika dibalik senyum itu ada makna lain. Senyumnya dengan Mark terkesan menggoda sedangkan dengan Haechan seperti menjatuhkan harga diri Haechan.
"Makan dengan biasa saja. Kalau tidak aku tidak akan pernah mengajakmu lagi nanti"
Dengan terpaksa Haechan memakan makan malamnya dengan senyuman yang dipaksakan. Haechan melihat anak rekan kerja Mark dan ternyata wanita itu juga sedang menatap Haechan. Senyuman meremehkan terpampang jelas diwajahnya. Haechan tidak berbohong jika wanita di depannya ini bermuka dua.
"Mark aku ingin ke toilet"
"Pergilah, kau bisa sendirikan?"
Haechan menggukan kepalanya lalu pamit buat ijin ke toilet sebentar. Sebenarnya selain ingin buang air kecil, Haechan juga malas banget melihat wajah menyebalkan anak rekan kerja Mark.
"Dasar jalang. Dia pikir aku tidak tau apa kalau dia itu mengincar Mark. Aku bukan gadis bodoh. Yang bodoh itu Mark karena bisa saja tertipu dengan wajah cantiknya itu"
Haechan melihat penampilannya sendiri di kaca besar yang ada. Penampilan Haechan tidak buruk kok.
"Aku masih lebih cantik darinya"
Penampilan Haechan memang tidak semenarik Nancy anak rekan kerja Mark tapi setidaknya Haechan tidak mengumbar-umbar keseksian seperti wanita tersebut.
"Kau sedang mengumpatiku ternyata ya"
Haechan melihat Nancy dari balik kaca. Kenapa wanita itu mengikutinya? Haechan ke toilet kan untuk bebas dari wanita itu.
"Jadi ahjussi yang sering jadi bahan gosip itu Mark Lee ya. Tidakku sangka orang sepertimu bisa memiliki Mark. Padahalkan kalau dilihat lagi kau itu tidak ada apa-apanya"
"Kita satu sekolah?"
Saking kesalnya dengan wanita itu Haechan sampai tidak sadar kalau dia sama Nancy itu satu sekolah.
"Memang satu sekolah tapi kita beda kelas. Kau tidak kenal dengan ratu sekolah dari 3-A?"
Jadi wanita ini yang dibilang ratu sekolah. Haechan baru tau. Dia memang sering mendengarnya tapi tidak tau yang mana. Jaemin bilang sih ratu sekolah itu menyebalkan karena sering menggoda murid laki-laki di sekolah.
"Jadi si ratu sekolah itu ternyata wanita jalang sepertimu. Kenapa bisa orang-orang menganggapmu ratu sekolah? Lebih baik gelarmu itu buatku saja"
"Kau? Jangan bercanda. Badan mungil sepertimu mau melawanku hah"
Haechan mengepalkan tangannya. Badan Haechan memang mungil tapi sebenarnya menonjol di bagian yang tepat. Namun tubuh semok itu tertutup pakaian kebesaran yang sering Haechan kenakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Фанфик[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee