💗 9 💗

17.5K 2K 201
                                    

Haechan sudah tau sekarang siapa wanita yang ada di laptop Mark itu. Namanya Koeun teman wanita Mark yang paling dekat saat kuliah.

Terus karena mereka berdua dekat akhirnya mereka berdua jadian. Koeun itu kekasih pertama Mark dan bisa dibilang satu-satunya kekasih Mark dulu karena Mark tidak pernah pacaran lagi sejak putus dengan Koeun.

Putusnya hubungan mereka juga bukan karena ada pihak ketiga. Mereka putus karena tidak mau menjalani hubungan LDR. Koeun pindah ke luar negeri mendapatkan beasiswa buat pendidikannya dan Mark tetap menetap di Korea menyelesaikan S1 dan S2nya.

Lucas bilang Mark dan Koeun itu sepertu pasangan kekesih yang paling sempurna waktu mereka kuliah dulu. Koeun itu cantik dan pintar. Sementara Mark tampan yang tentu saja juga pintar. Banyak yang menyukai keduanya. Tapi tidak ada yang mau mengusik hubungan mereka karena sadar dengan keadaan sendiri yang tidak mungkin bersanding dengan Mark maupun Koeun.

Mengetahui semua itu membuat Haechan sedikit merasa penasaran dengan sosok Koeun secara langsung. Haechan tidak puas hanya melihat sosoknya difoto doang.

"Apa ahjussi masih menyayangi Koeun?"

Pertanyaan itu Haechan tidak menemukan jawabannya dari Lucas. Lucas hanya bilang Koeun itu adalah mantan terindah Mark dulu. Tapi sekarang ini Mark sepertinya tidak peduli lagi karena tidak pernah membahas mantannya itu sama Lucas.

"Koeun memang cantik tapi masih tetap cantikan aku kok"

Haechan dengan teliti mengamati foto Koeun berharap menemukan celah buat menurunkan kadar kecantikan mantan Mark itu. Tapi Haechan tidak menemukan apapun itu. Koeun itu memanglah cantik, pantas saja Mark menyukainya.

"Ngapain mikirin Koeun ini sih. Dia kan cuma mantannya Mark ahjussi. Cuma masa lalu dan sekarang ini akulah yang menjadi masa depan Mark ahjussi. Masa lalu itu dibuang aja"

Haechan meletakkan ponselnya dan lebih memilih mengerjakan tugas sekolahnya saja. Tapi tidak sampai 5 menit Haechan berhenti karena tidak kuat lagi mengerjakannya.

"Nanti lihat tugasnya Jeno aja"

Haechan merapikan bukunya dan keluar dari kamar. Dia berjalan ke ruang tengah dan melihat Mark yang lagi asik menonton televisi. Haechan duduk di samping Mark dan menyandarkan kepalanya di bahu Mark yang tetap asik menonton.

Haechan yang ditanggapi Mark jadi kesal. Dia memainkan jarinya di pipi Mark dengan menekan-nekan pipi Mark atau gak ya mencubit pipi Mark.

"Berhenti bocah"

Haechan tidak mematuhi Mark. Anak itu malah semakin menyebalkan dengan hidung mark yang juga jadi ikutan ditekan-tekan atau gak ya hidung mark ditarik-tarik sama tangan nakal Haechan. Mark yang merasa terganggu pun menarik tangan Haechan. Dia menoleh ke arah gadis menyebalkannya dan membalas perbuatan Haechan dengan menangkupkan tangannya pada pipi berisi Haechan.

Kemudian tangannya beralih mencubiti pipi Haechan dan hidung Haechan juga ikut dimainkan Mark dengan mengigitnya.

"Ahjussi sakit tau"

Haechan memukul Mark yang terus saja mengigit hidungnya.

"Makanya jangan nakal bocah"

"Habis ahjussi sibuk menonton televisi itu aja sampai aku gak diperhatikan. Aku lebih menarik tau dari benda persegi itu"

Haechan melipatkan kedua tangannya di depan dada. Pipinya yang berisi itu mengembung dengan bibir yang dipout lucu. Pose andalan Haechan sejak dulu kalau lagi marah dan Mark selalu gemas melihatnya.

"Jangan dipout gitu bibirnya. Makin jelek kayak bebek"

Tapi Mark mana mau mengakui Haechan itu manis imut menggemaskan. Nanti Haechan pasti kegirangan mendengarnya.

"Aku gak jelek ya ahjussi. Yang jelek itu ahjussi. Sudah jelek tua lagi"

Mark yang mendengar ejekan dari Haechan itu lumayan tersinggung. Tua-tua gini juga masih banyak yang suka loh sama Mark. Buktinya si bocah menyebalkan yang barusan mengejeknya itu.

"Terus kenapa menyukaiku yang jelek dan tua ini Haechan yang cantik kalau cuma lagi tidur aja"

Haechan mendelik kesal mendengarnya. Haechan itu selali cantik ya. Kapan pun dan dimana pun itu Haechan selalu cantik.

"Ahjussi terlalu narsis. Aku itu cuma kesian sama ahjussi yang jelek dan tua ini. Pasti gak ada yang mau lagi sama ahjussi. Seharusnya ahjussi itu berterima kasih dong sama aku yang mau dengan ahjussi"

Aduh Mark jadi gemas buat mencium itu bibir yang terus saja mengoceh dari tadi.

"Baiklah aku berterima kasih banget karena kau sudah mau dengan orang tua ini"

Mark dapat melihat dengan jelas senyum kemenangan yang terlukis di wajah Haechan. Gadis menyebalkan itu pasti merasa senang karena bisa mengalahkan Mark.

"Tentu saja begitu. Aku adalah gadis baik yang murah hati sampai mau dengan ahjussi yang sudah tua ini"

Haechan jadi melupakan masalahnya yang dari tadi terus mikirin Koeun. Ya kalau sudah dekat sudah Mark gak ada lagi pikiran Haechan kecuali tentang lelaki yang lebih tua itu.

"Kau sombong sekali ya bocah"

Mark menarik Haechan buat mendekat padanya. Mendudukan Haechan dipangkuannya dan mencium kedua pipi Haechan.

Haechan sih senang aja diperlakukan Mark seperti itu. Haechan malah mengalungkan lengannya di leher Mark dan semakin mendekatkan dirinya dengan Mark.

"Karena aku gadis yang baik maka ahjussi harus menyukaiku"

"Kenapa begitu?"

"Karena tidak ada lagi wanita selain aku yang menyukai ahjussi"

Tepat setelah itu bibir Haechan dibungkam oleh bibir Mark. Mark mencium lembut bibir Haechan membuat Haechan sendiri merasa dia itu memang memiliki posisi penting dihidup Mark. Haechan yakin itu adalah dirinya bukan orang lain.

"Maka kau tidak boleh menyukai orang lain selain aku bocah. Jika kau berani menyukai orang lain maka tidak ada kebahagiaan dalam hidupmu"

💗💗💗

Mark mulai memperlihatkan sisi posesifnya nih

Ini khusus markhyuck ya

Koeun juga belum muncul lagi

Mau cepat ada Koeunnya atau gak perlu ada Koeun aja ya

Biar markhyucknya gak ada kena badai seperti aslinya yang terus saja berlayar

Ahjussi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang