"Ahjussi"
Haechan melambaikan tangannya melihat Mark dan Lucas. Haechan berlari mendekati Mark dengan tangan yang membawa kotak bekal besar. Haechan sengaja datang ke kantornya Mark buat makan siang bersama. Hanya berada di apartemen saja itu membosankan.
"Kenapa tidak bilang mau kemari?"
Mark mengelus kepala Haechan dengan lembut. Tangannya yang lain memeluk pinggang ramping tanpa peduli ada karyawannya yang melihat.
"Ini kejutan ahjussi"
Haechan tersenyum manis yang mana membuat Mark dan seluruh orang kantor yang melihatnya gemas. Semua yang ada di kantor sudah tahu siapa Haechan bagi atasan mereka.
"Kapan aku dapat kejutan dari Renjun?"
Lucas ingin rasanya Renjun seperti Haechan. Satu hari saja bidadarinya itu berubah Lucas sudah senang kok.
"Jangan sedih oppa. Nanti aku akan mengajak Renjun lain kali"
Haechan mencoba menghibur laki-laki tinggi itu. Dia mengambil salah satu kotak bekalnya dan memberikannya pada Lucas.
"Ini buat oppa"
Lucas menerimanya dengan wajah cerah. Haechan memang sangat mengerti dirinya. Beruntungnya Mark bisa memiliki Haechan.
"Ayo kita ke ruanganku"
Mark lumayan panas melihat interaksi Haechan dan Lucas. Dia menarik Haechan buat ikut pergi ke ruangannya. Haechan yang tidak mengerti situasi cuma mengikuti Mark dengan tenang.
"Kantor ahjussi berantakan"
Haechan menatap sekeliling kantor Mark yang tidak seperti dia lihat biasanya. Kertas berhamburan dimana-mana.
"Nanti aku panggil tukang bersih-bersih ke sini"
Mark menyingkirkan kertas-kertas yang ada di meja dan sofanya. Kemudian menarik Haechan buat duduk di sampingnya.
"Aku hari ini masak banyak loh. Ahjussi harus makan semuanya tidak boleh ada yang tersisa. Ahjussi terlihat kurus dan aku tidak suka dengan itu"
Haechan menyusun dan membuka kotak bekalnya yang memperlihatkan hasil masakannya yang terlihat enak menggugah selera makan. Apalagi masakannya itu adalah makanan kesukaan Mark.
"Ahjussi aaa..."
Haechan menyendokkan makanannya dan ingin menyuapi Mark. Laki-laki itu bukannya membuka mulutnya hanya diam dan menatap Haechan dengan lekat.
"Ahjussi buka mulut"
Haechan merengek karen Mark tidak kunjung membuka mulutnya. Kalau Mark tidak mau juga membuka mulutnya maka Haechan akan dengan paksa menjejalkan sendok penuh makanan ke dalam mulut Mark.
Mark terkekeh melihat wajah menggemaskan Haechan. Dia membuka mulutnya agar gadis manisnya itu tidak ngambek dengannya.
"Bagaimana enak kan?"
Haechan menatap penuh harap pada Mark agar laki-laki itu memuji masakan yang dia buat sepenuh hati.
Mark tidak menjawab apapun karena mulutnya masih penuh hingga susah buat bicara. Mark sengaja mengunyah makanannya dengan pelan hingga Haechan gemas sama tunangannya itu.
"Ahjussi~~"
Mark dengan susah payah menelan makanannya karena menahan tawa melihat Haechan yang merajuk.
"Iya enak sayang. Apapun yang kau masak pasti enak"
Haechan tersenyum senang mendengarnya. Dia memeluk Mark dengan erat sebagai rasa senangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fiksi Penggemar[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee