Hari ini adalah hari ujian untuk masuk perguruan tinggi bagi anak-anak sekolah menengah atas. Karena itu hari ini jadi libur buat beberapa orang karena ingin mengantarkan anaknya yang ikut ujian dan memberinya semangat.
"Berjuanglah dan jangan memaksakan diri"
Mark mengusap kepala Haechan dengan lembut. Haechan adalah salah satu murid yang akan ikut ujian dan Mark yang mengantarkannya.
"Jika aku tidak berhasil nanti, apa ahjussi akan marah?"
Haechan sejak malam tadi memikirkannya. Haechan sangat tahu kemampuannya yang bisa dibilang di bawah standar. Dia sering masuk peringkat bawah dan baru semester kemarin dia bisa masuk 15 besar.
Kesepakatan dengan Mark dulu itu tidak bisa Haechan lakukan. Dia cuma bisa dapat peringkat 13 dari target yang harusnya masuk 10 besar. Haechan sempat sedih karena berpikir Mark akan membatalkan liburan musim panasnya. Tapi ternyata pikiran negatif Haechan itu tidaklah benar. Mark tidak akan setega itu membatalkan liburan yang Haechan inginkan. Meski tidak masuk 10 besar Mark tidak masalah karena Haechan sudah belajar dengan baik.
Mark melirik ke arah Haechan yang menundukkan kepalanya. Mark tersenyum kecil melihat tingkah Haechan yang tidak seperti biasanya. Anak itu lebih banyak diam dan menunduk.
"Aku tidak memaksamu Haechan. Ya kalau tidak lulus itu bukan masalah. Setidaknya kau telah berusaha sayang"
Tepat saat itu juga mobil Mark berhenti. Haechan yang masih tidak siap memilih seragamnya. Haechan mendadak merasa pusing. Padahal ujiannya belum dimulai.
"Santai saja"
Mark menggenggam tangan Haechan yang terasa dingin. Mark mengelus tangan itu untuk menghantarkan rasa panas dan memberikan senyum manis agar tunangannya itu tidak merasa gugup.
"Ayo"
Mark keluar lebih dulu dari mobil lalu membukakan pintu mobil buat Haechan. Kalah biasanya Haechan merasa senang dengan perilaku Mark barusan maka sekarang tidak. Rasa gugupnya terlalu besar untuk merasakan tingkah manis itu.
"Ahjussi aku mau pelukan"
Haechan merentangkan tangannya dengan wajah imut yang sangat menggemaskan. Haechan minta peluk itu biar rasa gugupnya berkurang dan Mark yang tahu maksud itu pun dengan senang hati memeluk tubuh mungil tunangannya itu. Mark mengusap punggung Haechan dengan lembut dan memberikan beberapa kecupan ringan pada puncak kepala Haechan.
"Semangat sayang"
Haechan memejamkan matanya merasakan aroma menyegarkan yang tercium dari tubuh Mark. Haechan sudah sedikit lebih tenang sekarang.
"Terima kasih"
Haechan melepaskan pelukannya. Dia melambaikan tangan pada Mark sebelum dia memasuki tempat ujiannya.
"Eomma berikan aku lelaki seperti itu biar aku juga semangat ujiannya"
"Jangan minta yang aneh-aneh anak nakal"
💗💗💗
Ujian yang sangat berat itu pun terlewati sudah. Haechan hanya bisa menyeret tubuhnya tidak semangat setelah selesai ujian. Haechan tidak tahu lagi gimana hasil ujiannya nanti, yang terpenting sekarang ujiannya sudah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfic[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee