"Kalian harus sering-sering kemari"
Hari ini semuanya akan kembali ke Korea setelah menghabiskan banyak waktu di Kanada. Untuk anak-anak yang masih sekolah waktu libur mereka masih lama karena masih berada dalam awal bulan agustus. Mereka akan kembali bersekolah di akhir bulan. Sedangkan yang lebih tua harus kembali bekerja.
"Mommy dan daddy yang harusnya berkunjung ke Korea"
"Kau itu malah menyuruh orang tua"
Nyonya Lee memeluk anak sulungnya dengan erat. Dia tidak ingin cepat-cepat berpisah dengan anak-anaknya tapi kedua anaknya sudah dewasa dan memiliki pekerjaan yang menunggu.
"Kau memang belum menikah tapi tetap saja ada tanggung jawab yang harus kau jaga dengan baik. Jangan sampai kau membuat kesalahan"
Tuan Lee menepuk pundak Mark dan memberikan senyum tulusnya pada bungsu laki-lakinya. Tuan Lee memberikan semangat pada Mark untuk menjalani kehidupannya kelak.
"Terima kasih. Aku akan kembali nanti"
"Jaga calon istrimu dengan baik sayang"
Kali ini nyonya Lee yang memeluk Mark. Bungsu dari keluarga Lee sangat di sayang oleh semuanya.
"Tentu saja mommy. Kami berangkat"
Mark menghampiri mobil yang sudah di siapkan buat mengantarnya ke bandara. Nyonya Lee mau mengantar sampai ke bandara tapi Mark dan Taeyong menolaknya karena orang tua mereka itu sedang tidak enak badan.
"Aku masih ingin di sini ahjussi"
"Lain kali kita akan ke sini lagi"
Mark juga tidak mau balik ke Korea tapi pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan. Ada beberapa kekacauan kecil terjadi saat Mark tidak berada di sana.
"Jangan sedih begitu. Menghabiskan liburan di Korea tidak ada salahnya kan"
Mark mencoba menghibur Haechan yang sedari tadi murung karena tidak mau kembali dengan cepat ke Korea.
"Ahjussi harus menuruti semua kemauanku saat kita balik nanti"
"Iya-iya aku akan menurutinya. Sekarang tersenyumlah! Aku tidak suka melihatmu murung"
Mark menarik kedua pipi Haechan agar membuat senyuman manis yang disukainya. Senyuman manis yang selalu membuat Mark berdebar setiap kali melihatnya.
"Ayolah jangan pamer kemesraan. Masih ada aku loh di sini"
Lucas seharusnya berada di mobil yang satunya bersama Renjun. Bukannya terjebak dengan pasangan kasmaran itu.
"Diamlah dan tutup matamu jika tidak ingin melihatnya"
Haechan terkikik geli mendengarnya. Dia menjulurkan lidahnya menggoda Lucas dengan memeluk erat Mark. Lucas sabar dengan pasangan pamer kemesraan itu.
💗💗💗
Haechan dengan langkah pelan memasuki apartemen Mark. Dia melangkah sampai ke kamar Mark dan langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang nyaman.
"Nggak mau mandi dulu?"
"Nggak. Mau langsung tidur"
Haechan memonopoli tempat tidur Mark dengan tangan yang direntangkan. Wajahnya tenggelam dalam bantal.
"Setidaknya ganti bajumu dulu"
Mark dengan susah payah membangunkan Haechan. Mengambil piyama milik Haechan dan memberikannya kepada sang pemilik. Haechan tidak bergerak sedikit pun. Kepalanya beberapa kali terantuk-antuk. Mark jadi gemas melihat gadisnya itu yang sedang ngantuk berat.
"Kalau gak mau ganti baju sendiri biar aku saja yang menggantikannya"
Mark berbisik di telinga Haechan dengan suara huskynya. Membuat Haechan merinding dan mendorong tubuh Mark menjauh.
"Ahjussi mesum"
Mark tertawa melihat reaksi Haechan yang menyilangkan tangan di depan dada. Mark mengambil handuk dan pakaian gantinya sebelum ke kamar mandi.
Haechan yang melihat Mark sudah pergi langsung saja mengganti pakaiannya dengan cepat lalu melanjutkan berbaringnya dengan nyaman. Tempat tidur yang empuk selalu bisa membuat semua orang terlena. Haechan bahkan sudah tertidur dibuatnya.
Beberapa menit kemudian Mark keluar dari kamar mandi dengan piyama yang melekat di tubuhnya. Mark membuang asal handuk yang melingkar di lehernya dan mengeringkan rambutnya yang basah dengan cepat.
Mark melirik ke tempat tidur dan melihat Haechan yang sudah tidur dengan nyenyaknya. Selesai mengeringkan rambutnya Mark ikut membaringkan tubuhnya dengan memeluk Haechan. Mark memandangi wajah cantik Haechan yang dengan damainya menyelami dunia mimpinya. Mark belum merasa ngantuk dan masih ingin memandangi wajah cantik Haechan.
Tangan Mark tergerak mengelus pipi gembul Haechan. Pipi Haechan begitu lembut di tangan Mark. Haechan merawat wajahnya dengan baik. Tangan Mark mengelus mata Haechan yang tertutup. Mark berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak membuat mata itu mengeluarkan cairan bening. Mark tidak akan sanggup melihat Haechan menangis.
"Kau begitu cantik. Membuatku tidak bisa berpaling darimu. Jadilah pasangan hidupku yang akan selalu menemaniku. Aku berjanji tidak akan pernah menyakitimu. Jika aku melakukannya maka hukum saja diriku"
Mark merasa bodoh bicara sendiri. Berada di dekat Haechan membuat Mark selalu berbeda. Tidak ada Mark yang terkenal cuek atau pun dingin. Yang ada hanya Mark yang mencintai Haechan dengan sepenuh hatinya.
"Aku mencintaimu sayang"
Mark mengeratkan pelukannya dan memberikan kecupan di puncak kepala Haechan sebelum dia mengikuti jejak Haechan untuk menyalami dunia mimpi. Mark tersenyum merasakan Haechan yang semakin mendekatkan diri padanya dengan mata yang masih terpejam. Mark akan menemui Haechan di dalam mimpi nanti.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfiction[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee