"Haechan sayangku selamat ya"
Jaemin berseru dengan hebohnya. Dia juga memeluk Haechan dengan erat sampai Haechan sendiri susah bernafas.
"Jaemin lepas, Haechan tidak bisa bernafas bodoh"
Renjun menarik Jaemin agar melepaskan pelukannya. Haechan bernafas lega dia bisa bernafas dengan normal lagi.
"Maaf ya aku terlalu bersamangat. Aku senang kau menang Haechan"
"Tidak apa-apa Jaem. Ini juga semuanya berkatmu yang selalu membantuku"
Haechan memeluk Jaemin tapi tidak seerat Jaemin memeluknya. Haechan merasa sahabatnya itu memang sangat banyak membantunya.
"Haechan selamat ya"
"Terima kasih Jeno"
Haechan ikut tersenyum melihat eye smile yang Jeno berikan.
"Selamat Haechan maafkan aku yang tidak bisa membantumu"
"Jangan begitu Renjun. Kau juga sudah banyak membantuku"
Haechan merangkulkan tangannya di leher Renjun dan mencubit pipinya pelan. Renjun bukannya marah malah tertawa.
"Selamat ya Haechan nanti aku beri hadiah"
"Benar ya oppa?"
"Tentu saja"
Lucas menepuk-nepuk dadanya menyombongkan diri. Terus dia menoleh ke arah Mark yang diam saja dari tadi tidak mengatakan apapun. Lucas baru ingat jika laki-laki tersebut dalam mood yang buruk.
"Ahjussi kok diam saja sih. Gak mau ngasih selamat ke aku?"
"Buat apa? Gak ada bedanya juga aku mengucapkannya"
Haechan manyun mendengarnya. Mark terlihat cuek banget sama dia. Bahkan wajahnya itu tidak ada ekspresi sama sekali.
"Chan, Mark itu lagi cemburu"
"Hah"
Haechan terkejut mendengar bisikan Lucas. Telinganya seperti salah dengar deh.
"Jangan bilang yang aneh-aneh Lucas"
"Percaya padaku"
Lucas pergi mendekati Renjun yang berada di dekat panggung. Membiarkan Haechan dan Mark cuma berdua saja.
"Berhenti menatapku!"
"Jadi ahjussi bisa cemburu juga ya"
Haechan menarik turunkan alisnya menggoda Mark. Dia senang sekali ternyata Mark bisa cemburu juga terhadapnya. Itu berarti Haechan itu benar-benar berharga bagi Mark.
"Jangan kepedean, Lucas itu cuma bercanda. Untuk apa aku cemburu? Tidak ada gunanya"
Mulut dan hati itu memang susah buat bekerja sama. Apalagi tentang perasaan.
"Ya kalau begitu ahjussi jangan pasang muka tembok gitu dong. Senyum ahjussi! Aku menang loh jadi ratu sekolah"
Haechan memegang pipi tirus Mark. Kemudian tangannya menarik pipi Mark membuat laki-laki yang lebih tua tersenyum aneh dengan paksaan. Haechan jadi tertawa puas melihatnya.
"Ahjussi kalau senyum jadi lebih tampan hehehe"
Mark maunya masih marah dengan Haechan tapi melihatnya yang begitu menggemaskan begitu membuat Mark jadi tidak bisa marah sama Haechan.
"Kau itu dasar bocah nakal ya"
Mark mengacak-acak surai coklat Haechan. Kemudian tangannya beralih mencubit pipi Haechan. Kalau saja mereka berada di apertemen sudah dipastikan Mark akan menciumnya.
"Ahjussi gak marah lagi kan sama Haechan?"
Haechan memeluk Mark. Kemudian kepalanya mendongak untuk melihat wajah tampan Mark.
"Kau mau aku marah kepadamu"
"Gak mau"
Haechan menggelengkan kepalanya. Lalu dia membenamkan wajahnya di dada Mark. Mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh Mark. Haechan dengan nyamannya berada dipelukan Mark tanpa mempedulikan orang-orang yang menatap iri kepada mereka.
Para cewek pada iri sama Haechan yang melihat Mark sudah seperti boyfriend material banget. Kalau para cowok irinya sama Mark yang dengan mudahnya memeluk si ratu sekolah.
"Haechan"
Tapi dunia milik berdua itu harus berakhir karena pasangan kontes Haechan si raja sekolah Jinyoung datang mendekat.
"Mau apa kau bocah?"
Mark semakin menarik Haechan ke dalam pelukannya. Dia menatap tajam Jinyoung yang cuma masang wajah datar tanpa ekspresi.
"Chan aku mau membicarakan sesuatu padamu"
"Ya sudah bicarakan di sini"
Bukannya Haechan yang menjawab ini malah Mark saja yang dari tadi terus saja menjawab Jinyoung. Biasalah ya orang cemburu.
"Aku tidak mau membicarakannya di sini. Ayo Haechan ke tempat yang lebih sepi"
Jinyoung memegang tangan kiri Haechan dan ingin menariknya pergi ke suatu tempat yang lebih sepi. Tapi ya gak semudah itu karena Mark menahannya dengan memegang tangan kanan Haechan.
Sudah seperti di drama-drama saja ya. Apalagi yang semakin memperpanas suasana adalah bisikan-bisikan aneh dari murid-murid lain.
"Bicarakan di sini saja"
Terdengar penuh penekanan dari setiap kata yang Mark ucapkan. Wajah tampannya itu datar dengan tatapan tajam yang menakutkan.
"Ahjussi aku pergi sebentar ya. Cuma bentar doang kok"
Haechan meringis melihat tatapan tajam dari Mark. Terlihat sekali jika Mark sepertinya marah kepadanya.
"Boleh ya ahjussi"
"Boleh saja asalkan aku ikut"
💗💗💗
Akhirnya ya Mark mengikuti Haechan dan Jinyoung dari pada memperpanjang waktu.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Jinyoung?"
"Aku ingin membicarakan masalah perjanjian kita. Kau tidak lupa kan soal janjimu yang akan menjadi pacarku selama 1 minggu"
Mark yang mendengarnya terkejut. Dia menatap Haechan yang cuma bisa menggaruk tenguknya bingung. Jinyoung gak tau keadaan banget bilangnya.
"Ah iya aku ingat, nanti deh kita bicarakan lagi ya"
Haechan ingin menarik Mark pergi biar gak laki-laki itu tidak berpikir macam-macam. Pokoknya bahaya membahas soal pacaran pura-pura itu kalau ada Mark.
"Apa maksudnya dengan pacaran itu?"
Tetapi sudah terlambat. Mark menahan tangan Haechan yang ingin menariknya dan menatap penuh selidik ke Haechan maupun Jinyoung.
"Haechan berjanji padaku akan menjadi pacar hmmm"
Haechan langsung membekap mulut Jinyoung sebelum laki-laki berkepala kecil itu memperburuk keadaan.
"Kau diam dan pergi lah dari sini! Besok kita akan membicarakannya" dengan bisikan yang lembut Haechan mengutarakannya. Dia takut Mark akan mendengarnya nanti.
Jinyoung tidak mau sebenarnya menurut tapi melihat tatapan menakutkan Mark membuatnya berubah pikiran. Mungkin memang bukan saat yang tepat membahas perjanjian mereka kalau ada Mark.
"Aku akan menunggu besok"
Haechan bernafas lega karena Jinyoung menurut untuk pergi tapi masalahnya belum selesai. Masih ada seseorang yang perlu kejelasan menunggu Haechan.
"Jadi apa yang ingin kau jelaskan padaku?"
Haechan berdoa saja semoga dia selamat dari amukan singa jantan nanti.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fiksi Penggemar[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee