"Kau tidak banyak berubah ya?"
Seharusnya sih saat ini Haechan sudah beristirahat dengan nyaman di rumah orang tuanya Mark. Bukannya masih bertahan di toko roti dengan orang yang begitu tidak dia suka.
"Aku terkejut melihatmu. Sudah lama ya kita tidak bertemu"
Orang yang katanya sudah lama tidak bertemu itu saling pandang dan melempar senyum satu sama lain yang mana membuat Haechan sangat kesal melihatnya.
"Apa dia orangnya?"
Haechan bingung dengan pertanyaan Koeun barusan. Siapa yang dia maksud itu?.
"Ya kau tahukan"
Jawaban dari Mark itu juga membuat Haechan semakin bingung. Mereka berdua memiliki rahasia.
"Dia sangat manis Mark. Aku tahu kenapa kau sampai tidak bisa menolaknya"
Koeun tersenyum manis kepada Haechan yang mana membuat Haechan malah takut sendiri melihat senyumnya itu. Koeun itu seperti ahjumma yang lagi dapat diskon besar.
"Jangan menakutinya. Haechan perkenalkan dia ini Koeun salah satu temanku"
"Dan mantan ahjussi juga kan"
Haechan kalau lagi kesal memang tidak bisa disaring ucapannya. Haechan merutuki ucapannya barusan karena berhasil membuat Mark dan Koeun terkejut.
"Wah kau tahu dari mana aku mantannya Mark. Apa Mark yang bercerita padamu?"
"Mana mungkin aku menceritakannya. Ini pasti Lucas yang bilang. Benarkan Haechan?"
Haechan mendengus sebal mendengar Mark yang seperinya terdengar marah dari nada bicaranya itu. Memangnya salah ya Haechan mengetahui tentang mantannya itu.
"Tidak perlu terdengar kesal juga Mark. Haechan juga perlu tahu yang sebenarnya. Lucas pasti hanya mengatakan yang dia tahu saja"
Itu berarti Lucas tidak mengetahui sepenuhnya tentang hubungan Mark dan Koeun. Haechan berpikir apa yang Mark dan Koeun sembunyikan.
"Apa yang Lucas oppa katakan padaku itu salah?"
Koeun tersenyum manis mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Haechan. Sedari tadi Koeun sudah gemas sendiri dengan pipi Haechan yang gembul. Koeun mau mencubitnya tetapi tahu sendirikan ada seseorang yang sedari tadi terus saja menatap Koeun dengan pandangan tajamnya.
"Yang Lucas katakan memang benar tetapi Lucas pasti tidak mengatakan alasan kenapa aku dan Mark menjalin hubungan lalu kemudian mengakhirinya. Itu benarkan?"
Haechan menganggukkan kepalanya. Koeun itu dilihat lebih dekat lagi seperti seorang kakak di mata Haechan. Tidak ada aura menakutkan yang ada dalam dirinya. Mungkin tadi memang terlihat menakutkan tetapi saat dia melempar senyum pada Haechan itu sangatlah berbeda. Haechan merasa nyaman dan ingin dekat dengannya.
"Maka Mark akan menjelaskan semuanya"
"Kenapa aku?"
"Kau harus ingat jika semua itu berawal darimu Mark. Kau yang harus mengatakan semuanya atau kalau kau mau aku yang menjelaskannya sih tidak masalah. Mungkin ada bumbu lebih yang akan aku sampaikan"
Mark menghela nafas melihat senyum licik yang Koeun berikan padanya. Jika Koeun yang bercerita maka itu akan berlebihan dan terlalu panjang. Bisa-bisa sampai besok baru selesai.
"Kau harus mendengarkannya dengan baik. Aku tidak ingin terjadi kesalahpahaman nanti"
Haechan mengangguk saja melihat Mark yang nampak serius kepadanya. Haechan akan jadi pendengar yang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfiction[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee