💗 13 💗

16.3K 1.8K 203
                                    

"Ahjussi Haechan kangen"

Haechan langsung lari ke kamarnya Mark setelah sampai di apartemen. Tidak peduli lagi dengan seragam sekolahnya yang masih melekat di tubuhnya.

"Jangan berisik bocah! Ganti pakaianmu sana!"

Bukannya sambutan manis malah kena omel Mark. Haechan sih sabar dan kebal sama omelan Mark.

"Karena Haechan sudah pulang aku pamit ya Mark. Haechan yang akan merawatmu"

"Terima kasih noona"

Taeyong tersenyum manis dan mengelus dengan lembut kepala Mark. Dia juga mendaratkan kecupan manis di kening Mark.

"Cepat sembuh Mark"

"Hati-hati di jalan Taeyong ahjumma"

Taeyong mendelik tidak terima mendengar panggilan Haechan. Taeyong tidak suka dipanggil ahjumma meski dia memang sudah tua.

"Sudah berapa kali aku bilang untuk memanggilku eonnie saja Haechan. Kau kan calon adik iparku"

"Kalau tua ya terima saja sudah jangan sok muda gitu"

Taeyong berbalik dan melihat wajah menyebalkan adiknya itu yang tersenyum meremahkan kepadanya. Tadi manis banget berterima kasih kepadanya sekarang kembali menjadi menyebalkan.

"Jika kau tidak sedang sakit maka sudah aku cincang mulutmu itu Mark"

Ancaman Taeyong mengerikan. Singa betina seperti Taeyong itu jangan mencari gara-gara dengannya.

"Terima kasih eonnie"

Haechan sebagai anak yang baik harus membuat singa betina itu kembali jinak agar dia tidak mengamuk. Bisa-bisa apartemennya Mark nanti yang jadi sasaran amukan Taeyong.

"Kau memang anak yang baik Haechan. Semoga saja Mark cepat-cepat menikahimu"

Haechan wajahnya merah mendengar kata menikah yang keluar dari mulut Taeyong. Haechan jadi pengen cepat-cepat nikah kan.

"Cepat pergi sana"

Mark memang adik yang menyebalkan. Kakanya sendiri malah diusir gitu. Taeyong sabar menghadapinya.

"Banyak-banyak bersabar ya Haechan menghadapi singa jantan itu"

"Tenang eonnie aku sudah kebal kok sama ahjussi"

Taeyong mengacak-acak surai Haechan karena gemas sama anak menggemaskan itu. Pokoknya Haechan harus jadi adik iparnya gak mau tau.

"Aku pulang ya"

Haechan ingin mengantarkan Taeyong sampai keluar apartemen tapi Mark malah mencegahnya dengan menggenggam tangannya.

"Tidak perlu mengantarnya, Taeyong noona bisa sendiri"

Mark itu memang menyebalkan. Haechan jadi heran bagaimana hubungan Mark dan Taeyong waktu dulu kalau mereka suka bertengkar.

"Bagaimana sekolahmu? Kau belajarkan bukannya memikirkanku saja?"

"Ahjussi terlalu percaya diri sekali"

Haechan juga heran dengan sikap Mark yang banyak berubah beberapa hari ini. Lebih banyak bicaranya dan percaya dirinya naik banget.

Mark juga sekarang lebih terbuka sama Haechan dan lebih banyak mengalah sama Haechan.

"Bukankah kerjaanmu selama ini hanya memikirkanku saja"

Mark menarik Haechan untuk berbaring di sampingnya. Mark tiba-tiba saja ingin memeluk tubuh semok Haechan.

"Tidak berguna sekali aku selalu memikirkan ahjussi. Memangnya ahjussi memikirkan aku juga?"

Ahjussi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang