💗 23 💗

14.2K 1.5K 106
                                    

"Chan kita ke kantin saja ya"

"Gak bisa"

"Kalau gitu ya kau sendiri lah. Aku sama Renjun mau ke kantin"

Jaemin menarik Renjun buat pergi bersama meninggalkan Haechan yang masih mau di kelas. Katanya sih mau belajar. Kalau Jeno sudah dari tadi pergi ke kantin sama teman murid laki-lakinya.

"Aku pusing. Kenapa semua soalnya sulit sih"

Ingin rasanya Haechan membuang buku paketnya karena kesal tidak dapat menjawab satu soal pun. Gimana mau liburan ke Jepang nanti kalau Haechan tidak bisa masuk peringkat 10 besar.

"Kenapa Haechan?"

Haechan mendongak dan melihat Chani duduk di depannya. Haechan baru sadar cuma ada mereka berdua saja di dalam kelas.

"Chani aku menyerah sama matematika. Tidak bukan cuma matematika, aku menyerah dengan semua pelajaran kecuali seni dan olahraga"

Chani terkekeh mendengar rengekan Haechan yang begitu menggemaskan. Jadi gak tahan pengen mencubit pipi gembulnya.

"Mau aku ajarin?"

"Mau banget"

Haechan mengangguk dengan semanagat. Matanya yang semula ingin menangis berubah jadi binar cerah. Akhirnya datang juga penyelamatnya.

Chani merubah posisi duduknya jadi di samping Haechan. Dia mengambil buku paket Haechan dan mengamati soal yang menurut Haechan sulit.

"Jika kau menggunakan rumus yang diberikan ssaem akan susah memahaminya"

"Terus harus menggunakan rumus apalagi? Memangnya ada rumus lain ya?"

Haechan yang gak pernah merhatiin pelajaran mana tau ada rumus lain. Memperhatikan pun gak ada gunanya bagi Haechan. Membuat sakit kepala saja.

"Tentu saja ada. Lebih mudah dan lebih simpel dari yang ssaem ajarkan. Kebanyakan para ssaem hanya mengajarkan rumus yang ada dibuku saja tidak ada alternatif lain karena terbatasnya waktu mereka mengajar"

"Kalau begitu kau tahu dari mana ada alternatif lain?"

"Tentu saja dari bimbingan belajar. Itulah sebabnya banyak murid yang mengikuti bimbingan khusus. Apa kau tidak?"

Jangankan bimbingan belajar. Haechan belajar di sekolah saja sudah gak tahan. Belajar sama Mark juga gak ada gunanya. Bukannya belajar Haechannya malah manja-manjaan sama Mark.

"Kalau aku ikut bimbingan belajar sudah pasti aku tidak akan bertanya padamu"

"Sini bukumu! Lebih baik gunakan rumus ini saja. Cari dulu nilai a baru masukkan ke persamaan yang ini. Lalu bagikan selesai"

Haechan memandang takjub Chani yang dengan mudahnya menyelesaikan soal matematika yang sulit baginya. Rumus yang digunakan juga simple banget.

"Bagaimana? Mudahkan?"

"Kau yang terbaik Chani"

Hampir saja Haechan mau memeluk Chani karena terlalu bahagianya. Untung masih ingat batasan.

"Sekarang cobalah"

Haechan mencoba soal yang sama namun dengan angka yang berbeda. Haechan menggunakan rumus yang Chani gunakan sebelumnya.

"Yeay aku berhasil"

Haechan berseru senang karena akhirnya dia bisa juga menyelesaikan satu soal matematika. Baru kali ini Haechan senang karena sebuah soal.

"Mudahkan?"

"Iya ini lebih simple. Chani kau sangat membantuku. Kau mau jadi tutorku gak?"

"Gimana ya. Aku habis pulang sekolah langsung bimbel Chan"

Ahjussi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang