Lucas selama ini mencari sosok wanita yang bisa membuatnya berdebar saat pertama kali melihatnya atau bahasa kerennya love at first sight.
Tetapi selama ini tidak ada wanita seperti itu baginya. Lucas memang sering kencan sama banyak wanita di luar sana. Tapi nyatanya tidak ada satu pun yang dapat membuat Lucas berdebar kencang melihat mereka.
Namun sekarang ini Lucas telah menemukannya. Menemukan sang pujaan hati. Padahal niat awal Lucas ke apartemen Mark cuma ingin meminta tanda tangan atasannya itu.
"Dia masih waraskan ya?"
Tiga anak sekolahan itu menatap aneh Lucas yang sedang tersenyum seperti orang bodoh.
"Siapa yang dia bilang bidadari?"
Renjun sedikit takut melihat Lucas yang melihatnya tidak berkedip sedikit pun. Renjun sedikit-sedikit beringsut ke Jeno untuk berlindung. Jaemin yang melihatnya melotot dan lekas menarik Jeno.
"Ada apa kok kalian diam?"
Haechan baru saja selesai ganti baju dan melihat para sahabatnya itu diam seperti patung. Haechan mengikuti arah pandang sahabatnya dan melihat Lucas yang seperti orang bodoh melihat Renjun.
"Ada apa Lucas oppa?"
Haechan memanggil Lucas dengan sebutan oppa karena Lucas sendiri yang minta. Haechan sebagai anak yang baik sih nurut saja. Kalau Mark yang minta dipanggil oppa juga Haechan mau kok. Tapi sepertinya lebih nyaman manggil Mark ahjussi. Seperti panggilan kesayangan dari Haechan.
Lucas tersadar dan berdehem buat menyamankan suasana. Dia melirik lagi Renjun dan memberikan senyum terbaiknya.
"Mark dimana Haechan? Aku ada perlu dengannya"
"Ahjussi ada di kamarnya"
Lucas pergi ke kamar Mark namun sebelum itu dia mengedipkan matanya kepada Renjun. Membuat gadis cantik itu merinding melihatnya.
"Sepertinya ahjussi itu menyukaimu Renjun"
Mata Renjun membulat sempurna mendengar ucapan Jaemin. Renjun tidak bisa membayangkannya.
"Lucas oppa tidak terlalu buruk kok"
"Mana ada. Lebih mending Mark samchon dibanding Lucas ahjussi"
Haechan menyikut perut Jeno. Dia melihat wajah Renjun yang semakin horor.
"Tidak perlu dipikirkan. Belum tentukan Lucas oppa menyukaimu. lebih baik kita kerjakan tugas saja"
"Tapi aku pikir Lucas ahjussi itu benar-benar suka sama Renjun. Lihat saja matanya yang tidak berkedip sedikit pun melihat Renjun. Terus tadi juga ngewink sama Renjun... Aduh sakit Haechan"
Jaemin mengusap-usap lengannya yang merah akibat dicubit Haechan. Salah sendiri sih bikin kesal saja.
"Jeno sakit"
Kampret malah modus dia buat dimanja sama Jeno. Bikin Haechan tambah kesal saja melihatnya.
"Berhenti manja-manjaannya. Kita di sini buat mengerjakan tugas ya. Kalau tidak lebih baik kalian pulang saja sana"
"Kau mengusir kami?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Ini bukan apartemenmu ya Chan jadi gak bisa mengusir kami"
"Bisa kok"
"Tidak"
"Bisa"
"Tidak"
"Bisa"
"Berisik. Bukankah aku bilang jangan berisik kepada kalian"
Haechan dan Jaemin langusng diam saat Mark datang dan menatap mereka tajam. Di samping Mark ada Lucas yang kembali tersenyum bodoh melihat Renjun.
"Hai manis boleh tau namanya?"
Lucas mencoba tersenym tampan seperti biasa dia memikat para wanita di luar sana. Tapi nyatanya itu tidak berhasil buat Renjun.
"Sudah pergi sana! Kau masih harus bekerja bodoh"
Mark mendorong tubuh bongsor Lucas sampai depan pintu apartemennya.
"Sampai bertemu lagi manis"
Lucas memberikan flying kiss ke Renjun. Membuat gadis cantik itu melotot dan tangannya secara spontan mencengkram lengan Jeno yang ada di sampingnya.
"Aduh Njun sakit"
"Maaf Jen gak sengaja"
Renjun sudah mau mengelus lengan Jeno yang merah akibat cengkramannya tapi tangannya langsung di tepis oleh Jaemin.
"Jangan mengambil kesempatan ya"
"Aku gak sengaja kok Jaem"
"Gak peduli, aku harap kau benar-benar jadian sama si Lucas ahjussi itu agar tidak mengganggu pacar orang lagi"
"Yaaa"
Mark yakin tidak ada ketenangan sedikit pun di apartemennya selagi anak-anak sekolahan itu masih ada.
💗💗💗
Akhirnya setelah beberapa jam selesai juga itu tugas. Jeno Jaemin sama Renjun sudah pulang. Mark bisa lega sekarang karena kebisingan dari anak-anak sekolahan itu telah hilang.
"Ahjussi maaf ya"
Masih ada lagi sih yang jadi sumber kebisingan. Itu anak lagi nundukin kepalanya dan duduk cukup jauh dari Mark.
"Kau tau kesalahanmu bocah?"
Haechan dengan kepala yang masih menunduk menganggukan kepalanya. Haechan merasa bersalah sama kejadian sebelumnya.
"Bagaimana tanganmu?"
Haechan menatap tangannya yang dipakaikan perban. Tangan Haechan terkena pecahan kaca akibat kesalahan Haechan sendiri.
Haechan memecahkan gelas kaca dan membuat tangannya terluka karena tidak sengaja memegang pecahan kaca tersebut.
"Apakah sakit?"
Mark memegang tangan Haechan. Menarik gadis manis itu untuk mendekat kepadanya.
"Tidak"
"Berhati-hatilah. Aku tidak ingin melihatmu terluka lagi"
Mark mengusap lembut tangan Haechan yang diperban. Ada rasa tidak suka dalam hati Mark melihat gadis manis itu terluka meski hanya sedikit saja.
"Apa ahjussi khawatir?"
Haechan tidak berharap banyak karena memang Mark itu sulit untuk mengungkapkan perasaannya. Tapi bisakah sekarang Mark lebih terbuka kepadanya.
"Aku..."
Pandangan Mark dan Haechan bertemu. Mark menatap lekat manik coklat Haechan yang selalu berbinar cerah setiap saat.
"Aku sangat khawatir padamu"
💗💗💗
Maaf banget ya buat caswoo shipper karena aku bikinnya casren/luren
Aku pikir kurang cocok aja kalau Jungwoo yang jadi anak sekolahan
Aku suka kok sama caswoo tapi aku pikir kurang cocok aja di cerita ini
Kesian juga Renjun gak ada pasangannya
Masa jadi pho nya nomin sih
Lihat momen Lucas sama Renjun juga menggemaskan banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Фанфик[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee