💗 50 💗

12.8K 986 39
                                    

Libur akhir pekan Haechan habiskan dengan bermalas-malasan di kamarnya sendiri. Lebih tepatnya, gadis itu sedang asik menonton drama di laptopnya dengan ditemani camilan. Haechan sesekali akan bereaksi berlebihan jika melihat pemeran utama pria yang menurutnya sangat tampan.

"Aku juga ingin seperti itu," gumamnya yang masih fokus pada layar laptop.

Terlalu fokus pada laptop, Haechan sampai tidak sadar ada seseorang yang memasuki kamarnya. Orang itu berjalan dengan pelan agar Haechan tidak mengetahui kehadirannya. Terus melangkah mendekat hingga tepat berada di belakang Haechan.

"Apa yang sedang kau lakukan?" bisik orang itu dengan melingkarkan tangannya ke leher Haechan.

Haechan yang lagi asik menonton tentu saja terkejut. Hampir saja dia menjerit sebelum mengetahui orang yang baru saja mengagetkannya.

"Ahjussi, kau membuatku terkejut."

Mark tertawa melihat ekspresi wajah terkejut Haechan yang begitu menggemaskan di matanya. Mark semakin mendekatkan wajahnya dan mencuri kecupan manis di bibir Haechan.

"Ahjussi tidak bilang mau kemari?"

Haechan mengubah posisinya yang awalnya tengkurap menjadi duduk manis di tempat tidur. Fokus awalnya yang berada di layar laptop berubah menjadi wajah tampan Mark. Lebih enak memandangi orang tampan secara langsung dibandingkan hanya dari balik layar.

"Untuk apa aku memberitahumu? Aku bisa kemari kapan saja semauku."

"Tapi kan, kalau ahjussi memberitahu aku bisa ganti baju dulu biar terlihat bagus. Aku sedang jelek sekarang."

Haechan cemberut melihat penampilannya yang tidak enak dipandang baginya sendiri. Dirinya hanya memakai tanktop dan celana pendek yang membuat paha seksinya terlihat jelas. Mark yang melihat itu jadi sadar kalau penampilan Haechan itu agak membuatnya panas dingin, ditambah lagi dengan rambut Haechan yang berantakan, menambahkan kesan seksi pada gadis baru legal itu. Mark tidak sadar menjilat bibirnya yang tiba-tiba terasa kering. Otak Mark mulai berpikiran aneh.

"Aku akan ganti baju dulu."

Haechan yang sadar Mark mulai aneh langsung beranjak dari tempat tidur ke lemari pakaian untuk memilih pakaian yang lebih layak dipakainya sekarang. Haechan bergerak cepat memilih baju dan berlari ke kamar mandi dengan cepat. Meninggalkan Mark yang masih berada di tempat tidurnya dengan laptop yang masih menyala.

"Astaga, apa yang sedang aku pikirkan? Berhenti berpikiran kotor."

Mark mengutuk dirinya sendiri yang mulai berpikiran kotor tentang Haechan. Kemudian, pandangan Mark tertuju pada laptop Haechan yang masih menyala dan menampilkan adegan dalam drama yang membuat Mark mengeluarkan umpatan kasar. Adegan dalam drama itu adalah adegan sepasang kekasih yang sedang berciuman mesra, membuat pikiran semakin menjadi-jadi. Mark pun dengan kesal mematikan laptop Haechan dan meletakkannya di atas meja belajar. Setelah itu, Mark memukul-mukul kepalanya agar pikiran kotor dalam otaknya segera hilang.

Beberapa menit berlalu, pikiran Mark sudah kembali normal dan Haechan akhirnya sudah selesai berganti pakaian. Gadis manis itu memakai sweater baby blue lengan panjang dan celana hitam pendek di atas lutut yang menutupi pahanya. Mark menghela nafas lega melihat itu.

"Aku hampir saja ingin memakanmu, bocah nakal."

Mark menarik tangan Haechan dan membuat tubuh keduanya terbaring ke tempat tidur dengan saling berhadapan. Wajah manis Haechan tepat berada di dada Mark. Haechan perlu mendongak agar bisa menatap Mark.

"Aku kan tidak tahu kalau ahjussi mau kemari." Haechan memasang wajah cemberut yang begitu menggemaskan.

Mark jadi merasa bersalah telah berpikiran kotor tadi pada gadis yang masih polos itu. Mark mendekap tubuh Haechan dengan erat dan menciumi puncak kepala gadis kesayangannya beberapa kali.

Ahjussi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang