Mark pulang kerja agak cepat dibanding hari-hari biasanya. Jadi lelaki kelahiran Kanada bisa istirahat lebih lama. Saat di apartemen, Mark langsung mengistirahatkan tubuhnya ke sofa yang empuk. Apartemennya sepi, hanya ada Mark karena Haechan sudah tidak tinggal bersama Mark lagi. Kedua orang tua gadis itu sepakat agar Haechan tinggal bersama mereka lagi biar bisa menghabiskan waktu bersama sebelum Haechan menikah nanti.
Bicara soal pernikahan, Mark tidak ada membahas mengenai pernikahan dengan keluarganya maupun keluarga Haechan. Mark memang pernah bilang kalau dia mau menikah dengan Haechan setelah gadis itu lulus sekolah, tapi rasanya ada yang mengganjal bagi Mark. Haechan masih muda dan anak seumuran Haechan itu biasanya suka kebebasan. Jika mereka menikah nanti, kbebesan untuk Haechan akan berkurang. Haechan tidak hanya mengurus hidupnya sendiri, melainkan juga harus mengurus Mark yang akan menjadi pasangan hidupnya. Mark selalu berpikir, mampukah Haechan melakukan semua itu?.
Asik berpikir tentang Haechan, tiba-tiba saja ponsel Mark bergetar. Mark mengambil ponselnya dan melihat ada pesan masuk dari kakaknya.
Nenek sihir
Apa kau sibuk? Aku ingin mengajakmu makan malam bersamaSejak Mark kembali tinggal sendiri, Taeyong sering mengajak Mark makan malam di rumahnya bersama keluarga kecilnya. Jika Mark tinggal sendiri, lelaki itu sering melewatkan makan malamnya. Makanya Taeyong sering khawatir dengan kondisi adiknya itu.
Mark
Aku akan ke rumah noona satu jam lagiMark segera beranjak dari sofa untuk membersihkan diri setelah membalas pesan dari Taeyong. Kakaknya suka dengan kebersihan dan tidak akan suka jika mengetahui Mark tidak mandi pergi ke rumahnya.
Mark menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk mandi dan bersiap diri. Lumayanlah tidak terlalu lama dibandingkan seorang perempuan yang biasanya berjam-jam hanya untuk merias diri.
Mark tersenyum tampan melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat mempesona. Mark tidak mau menyombongkan diri, tapi dirinya memang tampan meski hanya memakai sweater dan celana kain panjang.
Tanpa membuang banyak waktu, Mark segera keluar dari apartemen dan pergi menuju kediaman kakaknya dengan mengendarai mobil pribadinya. Sesampainya di kediaman Taeyong, Mark dikejutkan dengan kehadiran orang tuanya yang ada di rumah kakaknya. Mark tidak tahu jika orang tuanya ada di Seoul, mereka tidak memberitahukan Mark.
"Dad, kapan kalian datang?"
Mark memeluk ayahnya yang dia rindukan setiap harinya. Meski sudah biasa berpisah dengan orang tuanya, tetap saja kan perasaan rindu itu selalu ada.
"Kemarin, ibumu bilang ingin memberikan kejutan pada anak-anak."
"Aku benar-benar terkejut."
Tuan Lee tertawa kecil melihat anak bungsunya yang nampak kesal.
"Makanannya sudah siap!" teriakan nyonya Lee dari ruang makan berhasil membuat anggota keluarga pergi ke meja makan yang sudah dipenuhi dengan banyakan makanan enak.
"Dimana Jeno?"
Sedari tadi Mark tidak melihat keponakannya. Padahal Jaehyun sudah ada di rumah, itu berarti Jeno juga sudah pulang dari kantor.
"Jeno jalan-jalan sama Jaemin. Dia kan sibuk kalau siang hari, makanya malam hari jadi kencan mereka."
Selama Jeno kerja di perusahan ayahnya, tentu saja waktu untuk kencan itu sedikit, makanya waktu malam hari yang kosong dijadikan kencan bagi pasangan muda yang sedang kasmaran itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/145043946-288-k792184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjussi ✔
Fanfiction[Genderswitch] "Ahjussi saranghaeyo" "Dasar bocah nakal" Ini ceritanya Haechan sama ahjussi kesayangannya Mark Lee