My Bad Prince | Chap 1 - Video Call

47K 2.4K 95
                                    

Wright's Building, New York - USA

Liam sedang berdiri dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam saku, sedangkan tangan yang lainnya menggenggam ponsel yang menghubungkan ia dengan seseorang yang sangat berarti baginya, Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liam sedang berdiri dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam saku, sedangkan tangan yang lainnya menggenggam ponsel yang menghubungkan ia dengan seseorang yang sangat berarti baginya, Mr. Wright.

"Aku tidak akan pernah sudi menikah dengan Jessica, Dad!!" jawab Liam dengan geram.

"Kenapa? Padahal dia punya dada dan bokong yang seksi. Kau pasti dibuat puas olehnya. Melihatnya saja bisa membuatku horny, apalagi menyentuhnya."

"Dad!" Liam memperingati.

"Oh, Son ... Daddy-mu ini sudah cukup tua, apa kau tidak berniat memberiku cucu sebelum aku mati?"

"Bukan begitu, Dad, tap—"

"Jangan bilang kau masih memikirkan gadis yang gagal kau nikahi dua tahun lalu?"

Liam tahu gadis mana yang dimaksud oleh Daddy-nya. Siapa lagi kalau bukan Brianca? Istri dari sahabatnya sendiri.

"Brianca? Tidak. C'mon, Dad ... bukannya sudah kukatakan jika aku hanya menyayanginya karena dia begitu mirip dengan Michelle?"

Michelle adalah nama adik Liam yang telah meninggal beberapa tahun silam karena gagal melawan penyakit leukemia yang dideritanya.

"Kau tidak bisa membohongiku, Son. Aku tahu kau masih ada rasa padanya. Bahkan saat ini saja kau rela menghabiskan satu minggu waktumu hanya untuk menjaga anaknya."

"Jangan sok tahu, Dad. Aku hanya bermaksud untuk membantu mereka, tidak ada alasan lain. Lagi pula, aku dekat dengan Brian," jelas Liam.

"Sudah akui saja kal"

Liam memotong ucapan Daddy-nya ketika ia mendengar suara tangisan dari belakang. "Sudah dulu, Dad. Brian menangis. Bye!" ucap Liam cepat, lalu langsung memutuskan panggilan tersebut.

Liam membalikkan tubuh dan benar saja, sepertinya suaranya tadi sangat besar sampai membangunkan Brian dari tidurnya.

"Hei, kid ... bagaimana tidurmu?" tanya Liam dengan pelan sembari menepuk pelan pundak Brian guna menenangkannya.

Ini sudah hari kelima Liam menjaga Brian, anak dari si berengsek James dan juga si cantik Brianca. Berarti tinggal terhitung dua hari lagi Brian akan tinggal bersamanya. Sungguh ... Liam tidak merasa keberatan menjaga Brian, karena dia juga menyayangi Brian. Yah, walaupun ia memang mengalami beberapa kesulitan ketika menjaga anak itu.

"Kau merindukan Mommy-mu?" tanya Liam ketika melihat tangisan Brian tak kunjung berhenti. Biasanya jika Liam menepuk pundaknya sekaligus memeluknya, anak itu akan cepat diam. Namun, ini sudah sekitar 10 menit Liam berusaha menenangkannya, tapi Brian masih saja rewel.

MY BAD PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang