My Bad Prince | Chap 4 - Her name is Cassey

33K 2.1K 89
                                    

10.00 a.m

Cassey tersenyum puas ketika melihat apa yang baru saja ia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cassey tersenyum puas ketika melihat apa yang baru saja ia lakukan. Siapa suruh berani melawannya, batin Cassey tertawa. Setelah memastikan ikatan tangan dan lakban yang menempel pada mulut Kenneth kencnag, Cassey berjalan keluar—mengabaikan Kenneth yang mengerang dan menggeliat seperti cacing kepanasan.

Cassey sebenarnya bisa saja kabur di saat semua orang tampaknya telah terlelap. Namun, entah kenapa ia malah lebih tertarik untuk mengelilingi apartemen. Aneh memang, tapi, tidak tahu kenapa, Cassey yakin jika pria yang menculiknya bukanlah orang jahat. Lagi pula, jam baru menunjukkan pukul lima pagi dan Cassey tidak tahu harus pergi ke mana.

Cassey sedang asik menjelajahi ruangan satu per satu, mulai dari ruang kerja, ruang makan, dapur hingga pada akhirnya ada sebuah pintu bewarna abu-abu tua, berdiri kokoh di tengah ruangan menarik perhatiannya. Pintu itu seolah memanggilnya sehingga setelah ia memastikan tidak ada orang yang memperhatikan, Cassey menggerakkan kaki melangkah mendekati pintu tersebut. Dia penasaran.

Cassey meletakkan tangannya di knop pintu lalu membukanya dengan sangat pelan, takut kalau di dalam ternyata ada orang. Saat sudah terbuka, Cassey sedikit mendorong pintu tersebut dan ketika ia tidak mendapati respons apa pun, ia memberanikan diri untuk mendorong benda tersebut sehingga ruangan di hadapannya terpampang jelas.

Mata Cassey membelalak kala menyadari jika di hadapannya kini terdapat sebuah kamar yang sangat megah bernuasa putih, abu-abu, hitam dan sedikit tambahan silver yang memanjakan mata. Ruangan tersebut memiliki kesan gentle. Setelah puas memasati tempat tadi, Cassey ingin kembali menutup pintu—ia memang tidak melangkah masuk, hanya berdiri di ambang pintu. Namun, gerakannya terhenti ketika melihat pergerakan seseorang di atas kasur.

Seharusnya Cassey kabur saat ini. Namun, yang ia lakukan malah sebaliknya. Perempuan itu berjalan mendekati kasur yang berada di tengah ruangan. Ia memang memiliki sifat penasaran akut dan saat ini ia ingin tahu siapa pemilik kamar mewah tersebut, walaupun sebenarnya ia sudah bisa menebakmya.

Saat Cassey sudah berada di samping tempat tidur, matanya terpaku kala melihat wajah Liam yang sedang tertidur. Pria itu terlihat seperti anak kecil yang lucu, sangat berbeda dengan ketika ia membuka mata.

Sekelibat memori ketika ia menendang aset berharga pria itu membuat Cassey terkekeh. Namun, ketika melihat wajah Liam lagi, entah kenapa perasaan bersalah tiba-tiba saja menghantuinya. Ia jadi merasa tidak enak hati. Cassey meyakinkan diri untuk meminta maaf kepada Liam sebelum ia meninggalkan tempat itu sehingga yang harus dilakukannya sekarang adalah menunggu Liam bangun.

Setelah menunggu hingga pukul sepuluh pagi, Cassey rasanya mulai kehabisan kesabaran sebab Liam tak kunjung membuka mata, malah tampak semakin terlihat nyenyak. Karena tidak mau menunggu lebih lama lagi, Cassey memutuskan untuk membangunkan Liam dengan cara mencubit-cubiti pipinya.

**

Liam terbangun dari tidur ketika ia merasa pipinya dicubiti oleh seseorang.

"What the hell, apa yang sedang kaulakuk--argh!!!" erang Liam ketika ia berusaha untuk mengubah posisi menjadi duduk dan ia merasakan sakit yang luar biasa di bagian inti tubuhnya.

MY BAD PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang