"Kau bukan penduduk asli sini?" tanya Liam ketika ternyata Cassey mengarahkannya ke sebuah hotel yang cukup ternama.
"Bukan, aku hanya sedang ... hmm ... liburan di sini," jawab Cassey.
Liam dapat menangkap sinyal keraguan dari jawaban Cassey. Namun, karena tidak mau memperpanjang urusan, akhirnya Liam hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
Cassey turun dari mobil Liam. Namun, sebelum menutup pintu, Cassey berkata, "Btw, terima kasih, Liam. Ternyata kau tidak se-menyebalkan seperti yang kupikirkan."
"That's right! Pria tampan sepertiku memang tidak akan pernah menyebalkan di mata wanita. Malah sebaliknya, mereka pasti bertekuk lutut," balas Liam dengan percaya diri.
Damn! Memang sebaiknya Cassey tidak memuji lelaki satu ini. Liam terlalu percaya diri.
Cassey memilih untuk tidak merespons ucapan Liam, ia menutup pintu mobil tersebut dan berlalu begitu saja. Sedangkan Liam, ia menunggu hingga Cassey benar-benar sudah tidak terlihat lagi. Setelah itu, barulah ia menginjak pedal dan menjauh dari hotel itu.
Cassey berjalan menuju ke tempat di mana kamarnya berada dan ketika Cassey membuka pintu, ia dapat mencium aroma alkohol yang begitu kentara.
"Hei, Manis. Akhirnya kita bertemu lagi," ucap seseorang, bertepatan dengan Cassey yang baru saja menutup pintu kamarnya. Cassey tersentak dan tubuhnya terasa membeku begitu saja.
Cassey mengenal suara itu. Itu adalah milik pria yang sempat ia tipu. Bagaimana bisa dia mengetahui kamar Cassey? Oh, shit ... Cassey melupakan sesuatu. Ia memang menggunakan kartu kredit lelaki ini untuk mem-booking kamar hotel. Damn! Cassey sepertinya akan terkena masalah sebentar lagi.
"Kau tahu ... aku menunggumu semalaman. Ke mana saja dirimu? Kau berutang banyak padaku, Manis," ucap pria itu lagi saat ia sudah berdiri di depan Cassey.
Cassey tiba-tiba merasa ia tidak bisa bernapas dengan baik, seolah oksigen di tempat itu menipis. "Aku akan mengganti uangmu, tapi, please ... beri aku waktu," pinta Cassey dengan penuh permohonan.
"Tidak ada waktu tambahan! Sesuai dengan perjanjian, jika kau sudah melampaui batas waktu yang kuberikan, kau harus memberikanku tubuhmu sebagai gantinya! Hell, kau bahkan mencuri kartu kreditku, " sentak pria itu.
"Jangan bermimpi! Aku tidak akan pernah mau memberikan tubuhku untuk pria berengsek sepertimu!" balas Cassey. Ia mulai terbawa emosi.
Ia memang memiliki utang yang banyak dengan pria itu. Semua ia lakukan demi kelangsungan hidupnya di New York. Namun, sepertinya ia meminjam uang dengan orang yang salah. Jika saja waktu itu ia tidak terburu-buru, mungkin Cassey akan menyeleksi terlebih dahulu siapa yang akan ia jadikan tempat peminjaman.
"Jangan sombong! Kau itu PELACUR! Bahkan mungkin sebelum diriku sudah banyak pria yang menggunakan tubuhmu."
Plak!
Entah darimana Cassey mendapat keberanian untuk menampar pria tersebut.
Plak!
Buk!
"Argh!" erang Cassey ketika ia mendapatkan pukulan balasan. Bahkan, mungkin ia mendapatkan tamparan yag lebih keras daripada yang dia berikan. Tenaga lelaki itu yang kuat membuat dirinya kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur di lantai.
"Sekali lagi kau berani memukulku, aku pastikan kau akan mendapatkan balasan yang lebih dari itu, bitch!" ucap pria itu. Kini pria itu menarik paksa Cassey untuk berdiri dan menyeretnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD PRINCE
Romance|FINNISHED| • MASIH LENGKAP DON'T COPY MY STORY! *** Liam Wright, 28thn, jomblo tapi tidak ngenes, pekerjaannya beragam tapi yang paling disukainya adalah menganggu para sahabatnya. Entahlah, rasanya sangat bahagia jika bisa membuat orang lain kes...