My Bad Prince | Chap 21 - F*** You, Liam!

23.4K 1.5K 85
                                    

"Kau masih mengingatnya?" tanya Liam ketika mendengar penuturan James

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau masih mengingatnya?" tanya Liam ketika mendengar penuturan James. Ternyata bukan hanya dirinya saja yang menyadari jika Deric--pria yang bersama Cassey, sangat mirip dengan Demon.

"Pria itu sangat mirip dengan Demon, tapi bukankah Demon seharusnya sudah mati beberapa tahun yang lalu?" balas James.

"Aku pun berpikiran sama. Dia sangat mirip dengan Demon walaupun kini dia terlihat jauh lebih dewasa. Namanya Deric."

"Jadi, dia bukan Demon?"

"Entahlah ... aku sudah menyuruh orangku menyelidiki tentangnya. Namun, kami baru menemukan beberapa fakta. Salah satunya dia adalah anak dari pemilik perusahaan fashion yang cukup ternama yang ada di Manhattan, tapi saat ini sepertinya dia sedang menyamar menjadi seorang pegawai toko roti," jelas Liam.

"Menyamar? Untuk apa?"

"Itulah yang orangku masih selidiki dan aku rasa, semua yang dilakukannya ada hubungannya dengan Cassey."

"Wanita tadi?"

"Ya. Aku merasa jika wanita itu sedang dalam keadaan bahaya. Terlebih mengingat jika kemarin pada saat dia mabuk, dia mengira jika aku adalah anak buah dari Wilco Smith. Dia juga mengatakan jika Wilco adalah pria bajingan. Cassey terlihat sangat membenci pria itu."

"Kau benar, Liam," ucap James setelah ia membuka koper yang berisikan uang dari Deric tadi. "Sepertinya dia memang sedang menyamar karena rasanya sangat tidak mungkin seorang pegawai toko roti memiliki uang sebanyak ini. Itu terasa sangat mustahil."

"Pegang ucapanku, James. Aku akan berusaha mencari tahu motif apa yang sedang dilakukannya. Aku juga akan berusaha untuk selalu melindungi Cassey tanpa sepengetahuan mereka," ucap Liam dengan tegas dan mantap.

"Kau menyukainya?"

Deg. Pertanyaan James sukses membuat Liam terdiam sesaat sebelum akhirnya berkata, "Tidak. Aku hanya merasa jika dia pantas untuk dilindungi."

"Kau tidak bisa membohongiku, Liam."

"Ck! Aku berkata yang sesungguhnya, James. Bukankah sudah kukatakan jika aku hanya menginginkan Brianca? Aku bahkan tidak masalah menunggunya sampai menjadi jandamu," balas Liam.

"Fuck you!" umpat James.

"Liam!"

Sebuah panggilan membuat baik Liam maupun James menoleh ke arah sumber suara. Itu suara Jessica.

Jessica masuk ke ruangan Liam bahkan tanpa mengetuk pintu sebelumnya. Ia membawa berbagai macam paperbag belanjaan yang sangat banyak di tangannya dan meletakkan paperbag tersebut di sembarang tempat lalu berjalan mendekati Liam.

"Aku bertemu dengan wanita yang kau bilang kekasihmu itu dan dia sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan pria lain. Jadi, dari kemarin kau menipuku, ya?"

"Bukan urusamu! Lagi pula, mau apa kau kemari?" balas Liam dengan ketus.

"Liam! Berbicaralah dengan sedikit halus denganku!" protes Jessica karena tidak suka ketika mendengar nada bicara Liam yang menurutnya terlalu ketus.

Liam pura-pura tidak mendengar ucapan Jessica. Ia bahkan menganggap Jessica tidak ada dengan kembali mengajak James berbicara membahas hal seputar proyek yang sedang mereka buat.

"Liam! Kalau begitu aku akan meminta Daddy-mu untuk memajukan tanggal pernikahan kita. Aku tidak mau jika nanti akan ada wanita-wanita lain yang mengaku sebagai kekasihmu lagi dan menggagalkan acara kita."

Liam mengeram mendengar ucapan Jessica. Wanita itu benar-benar ya ....

Liam mengambil telepon yang ada di atas meja. Ia menghubungi seseorang untuk datang ke ruangannya.

Tidak berselang lama, orang yang dihubungi oleh Liam datang. Mereka semua adalah bodyguard Liam, berjumlah lima orang.

"Bawa wanita ini keluar dari ruanganku! Bawa juga belanjaannya!" perintah Liam.

"What? Liam! Kau tidak boleh melakukan ini dengan calon istrimu! Kau bisa-bisa menjadi calon suami durhaka!" protes Jessica.

"Kau pikir aku peduli? Bawa dia keluar, SEKARANG JUGA!" perintah Liam lagi kepada anak buahnya. Mereka semua langsung melaksanakan perintah Liam tanpa menghiraukan teriakan bahkan berbagai umpatan yang dikeluarkan oleh Jessica.

"Well, Jadi kau mengakui wanita yang bersama pria seperti Demon tadi sebagai kekasihmu? Sepertinya kau benar-benar sudah tertarik dengannya."

Sial. Dari sekian banyak pertanyaan yang bisa dilontarkan oleh James, kenapa ia malah membahas itu?

"Aku hanya terpaksa mengatakan jika dia adalah kekasihku," balas Liam lalu ia pura-pura kembali fokus kepada berkas-berkas pekerjaannya.

"James!" bentak Liam ketika James tiba-tiba merebut berkas yang sedang dipegangnya.

"Kau tidak bisa membohongiku, Liam!"

"Fine! Aku bahkan mengajaknya menikah, tap--"

"Biar kutebak!" potong James. "Dia pasti menolak lamaranmu, kan?" lanjutnya.

"Shit!" umpat Liam. "Kau benar, tapi jika kau pikir aku melamarnya karena aku menyukainya, kau salah. Aku melamarnya karena terpaksa. Daddy-ku ingin aku segera menikah. Ia berkata jika dalam waktu dua bulan aku tidak membawa pasanganku ke hadapannya maka dia akan memberiku dua pilihan yaitu, dia akan membuat perusahaanku bangkrut atau aku menikah secara paksa dengan Jessica. Bayangkan ... Daddy macam apa itu!" sambungnya.

"Menikah saja dengan Jessica. Siapa tahu nasibmu akan berakhir sama sepertiku dan Brianca."

Liam mendesis mendengar penuturan James. "Aku tidak masalah jika orang yang akan aku nikahi seperti Brianca yang cantik dan baik hati, tapi sayangnya calon yang diajukan Daddy-ku adalah wanita barbar. Aku lebih memilih bangkrut daripada harus menikah dengannya."

James tertawa meremehkan setelah mendengar ucapan Liam. "Kau yakin lebih memilih bangkrut setelah sekian lama kau berusaha sendirian membangun perusahaan yang bahkan akan mengalahkan perusahaanku ini?" tanyanya.

"Hah! Kau benar! Kau mau membantuku?"

"Bantu apa?"

"Ceraikan Brianca dan biarkan dia menikah denganku," balas Liam.

"What the f ...! Kau mau mati rupanya!"

Liam terkekeh. "Aku hanya bercanda," ucapnya. "Tapi, jika kau ingin membantuku ... aku dengan senang hati akan menikahi Brianca walaupun dia berstatus bekasanmu."

"LIAM!!!" 

__________________________

TO BE CONTINUED

Follow instagram : itsviy_ yaa

Terima kasih

With love, 

Itsviy (16.07.2018)

Tanggal di publish ulang : 03.01.2020

MY BAD PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang