"Kau mencintaiku? Sejak kapan?" tanya Cassey dengan mulut menganga, tidak menyangka jika dalam satu hari akan ada dua lelaki yang menyatakan cinta padanya. Oh, ralat ... Liam tidak menyatakan cinta, tapi lebih parah lagi. Pria itu melamarnya.
"Aku tidak tahu kapan tepatnya aku mulai mencintaimu, tapi semenjak melihatmu dekat dengan pria yang bernama Liam, aku mulai menyadarai jika aku tak ingin kehilangan dirimu." Perlahan Deric mulai menggenggam tangan Cassey dan menempelkannya ke dadanya, membuat Cassey bisa merasakan detak jantung milik pria itu.
Cassey menarik tangannya dan ia menggelengkan kepala. "Kau tidak boleh mencintaiku."
"Kenapa?" tanya Deric.
"Aku bukan wanita yang seperti kau pikirkan. Kau tidak boleh mencintaiku karena aku tidak ingin kau terkena masalah."
"Masalah apa?" tanya Deric lagi.
"Kau orang yang sangat baik, maka carilah wanita lain. Aku sangat yakin jika kau pasti akan menemukan perempuan yang lebih baik dari diriku," ucap Cassey.
"Tidak akan ada wanita yang lebih baik dari dirimu. Aku hanya ingin kau, Cassey! Tidak ada wanita lain yang kuinginkan selain dirimu."
"Der--"
"Cassey, stop! Aku tidak ingin berdebat denganmu. Aku tidak akan memaksamu untuk menerima cintaku, tapi aku mohon biarkan aku mencintaimu dan berusaha untuk menggapai hatimu. Sekarang ... mari kuantar kaupulang dan besok, aku yang akan menemanimu untuk melunasi utang-utangmu dengan pria itu."
Cassey akhirnya memilih untuk diam dan tidak membalas ucapan Deric. Lagi pula, ia juga tidak ingin berdebat dengan satu-satunya pria yang baik dengannya. Ia tidak ingin hubungannya dengan Deric jadi berantakan, tapi ia juga tidak yakin jika ia bisa membalas perasaan pria itu karena Cassey sendiri masih merasa trauma untuk memulai kembali hubungan dengan lelaki.
***
Keesokan harinya.
Deric benar-benar menepati ucapannya. Setelah menyelesaikan pekerjaannya di toko roti, ia mengantar Cassey untuk menemui Liam.
"Deric, kau tidak harus meminjamkan uang untukku. Apalagi itu adalah uang tabunganmu. Bagaimana jika kau memerluka--"
"Ssst!" Deric membungkam mulut Cassey dengan satu jarinya. "Jangan terlalu dipikirkan, Cassey."
"Bagaimana bisa aku tidak memikirkannya? Tiga puluh ribu dolar bukanlah uang yang sedikit, Deric!" ucap Cassey frustrasi.
"Aku bisa menabung ulang. Lagi pula kau, kan, sudah berjanji akan berusaha melunasinya dengan mengangsur?"
"Ya, tapi itu akan memakan waktu yang lama, Der."
"Asalkan kau selalu dekat denganku saja, aku tidak masalah kalau pun kau sama sekali tidak mengganti uangnya," ucap Deric.
Cassey menggelengkan kepala. "Tidak. Bagaimanapun, aku akan tetap berusaha mengganti uangmu."
Deric tersenyum. "Fine. Aku tidak akan melarang jika itu memang kemauanmu. Sekarang ... ayo kita turun dan hadapi pria itu bersama-sama."
***
Liam sedang duduk di ruangannya ditemani oleh James. Tadi, bertepatan dengan ia mendapat kabar jika ada orang yang bernama Cassey ingin bertemu dengannya sore hari nanti, anak buah Liam memberikan sejumlah berkas yang berisikan tentang fakta mengenai pria yang bernama Wilco Smith. Nama pria yang sempat disebut oleh Cassey ketika ia mabuk.
Setelah membaca berkas tersebut, Liam sedikit shock karena fakta-fakta yang ia dapati dan segera menghubungi James agar pria itu datang ke perusahaannya. James sendiri sama terkejutnya dengan Liam ketika membaca informasi yang diperoleh oleh anak buah Liam.
Liam benar-benar tidak menyangka jika Wilco Smith adalah orang yang sama dengan Wilco Meliano, ayah kandung Demon Alexander, tapi sayangnya, anak buah Liam masih harus mencari tahu tentang hubungan apa yang terjadi di antara Cassey dengan Wilco.
James menatap Liam sebelum akhirnya sebuah pertanyaan terlontar dari mulutnya. "Apa menurutmu Cassey adalah orang suruhan Wilco?"
"Entahl--"
Ucapan Liam terpotong ketika mendengar sebuah ketukan di pintunya.
"Sepertinya dia sudah datang. Bersikaplah seperti biasanya, James," ucap Liam pada James sebelum akhirnya dia mempersilakan orang di balik pintu tersebut untuk masuk ke dalam ruangannya.
***
Deric menggenggam tangan Cassey sepanjang jalan menuju ruangan Liam. Tadi siang mereka memang sudah menelepon ke perusahaan Liam dan mengatur janji untuk bertemu, karena kabarnya ia sangat sibuk dan paling sering menolak pertemuan dengan orang-orang yang dianggapnya tidak penting. Namun, entah kenapa pria itu mau menerima permohonan bertemu yang Cassey ajukan.
Ketika sudah sampai di depan ruangan Liam, Cassey mengetuk pintu dan setelah mendengar jawaban dari orang yang berada di dalam, mereka membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan itu.
Cassey sedikit tersentak ketika menyadari jika di dalam ruangan itu tidak hanya ada Liam seorang melainkan ada James juga. Cassey masih mengingat betul wajah pria itu karena ia termasuk salah satu pria tertampan yang pernah Cassey lihat. Sayangnya dia sudah memiliki seorang istri bahkan anak yang tak kalah tampan sepertinya.
"Sepertinya dia mulai mengagumi ketampananku, Liam." Ucapan James sukses membuat Cassey tersadar dan merutuki dirinya sendiri karena dengan mudahnya terlena dan memandang wajah James secara terang-terangan.
Deric semakin mempererat genggaman tangannya. Lalu, ia menarik Cassey agar semakin mendekati meja Liam. Ketika jarak mereka sudah dekat, Deric melepaskan genggaman tangannya dan meletakkan koper yang sedartadi ia bawa di atas meja Liam.
"Di dalam koper itu berisi 30.000 dolar. Uang itu untuk melunasi semua utang-utang Cassey. Jadi, mulai sekarang ... jangan pernah ganggu Cassey lagi karena ia tidak memiliki keterikatan apa pun lagi denganmu," ucap Deric sebelum akhirnya dia kembali menggenggam tangan Cassey dan hendak membawa Cassey keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana jika isinya kurang atau bagaimana jika uang yang kau berikan adalah uang palsu?" tanya Liam bertepatan dengan Deric yang akan menutup pintu ruangannya.
"Itu semua uang asli dan kau tenang saja, aku sudah menghitungnya berulang kali dan uang itu pas 30.000 dolar," balas Deric sebelum akhirnya ia benar-benar menutup pintu ruangan tersebut.
Ketika Deric dan Cassey sudah keluar dari ruangan tersebut. James menatap Liam dan berkata, "Holy shit! Dia masih hidup?"
_______________
TO BE CONTINUED
Jangan lupa juga follow instagram : itsviy_
Terima kasih.
With love,
Itsviy (13.07.2018)
Tanggal di publish ulang : 27.12.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD PRINCE
Romance|FINNISHED| • MASIH LENGKAP DON'T COPY MY STORY! *** Liam Wright, 28thn, jomblo tapi tidak ngenes, pekerjaannya beragam tapi yang paling disukainya adalah menganggu para sahabatnya. Entahlah, rasanya sangat bahagia jika bisa membuat orang lain kes...