MY BAD PRINCE | EPILOG

16.9K 898 37
                                    

Cassey membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan gaun merah muda masih menempel pada dirinya. Resepsi yang diadakan oleh Liam sangat menguras tenaga, khususnya pada bagian kaki karena Cassey harus menyapa tamu-tamu yang hadir diacara mereka. Tamu yang datang diperkirakan jumlahnya bisa mencapai dua ribuan orang, mulai dari teman dekat Liam, kolega bisnis, hingga artis dan aktor papan atas. Cassey sendiri tidak menyangka jika Liam bisa seterkenal itu.

Baru saja Cassey hendak memejamkan matanya namun ia kembali membuka matanya ketika mendengar suara pintu kamarnya dibuka dari luar. "Liam? Dimana Ella?" tanya Cassey ketika melihat bahwa ternyata yang datang adalah hanya Liam seorang diri, padahal ketika Cassey tadi meninggalkan Liam untuk masuk ke kamar terlebih dahulu, Ella bersama Liam. Mereka masih asik bercengkrama dengan para sahabat Liam.

"Bersama Laura, malam ini Ella nginap di rumah Laura." Jawab Liam sembari menutup pintu kamar dan berjalan kearah Cassey.

Mendengar jawaban Liam seketika Cassey langsung merubah posisinya menjadi duduk dan menatap Liam tidak percaya, bagaimana bisa Liam menitipkan putrinya begitu saja kepada orang yang bahkan Cassey baru kenal. Walaupun memang Laura teman dekat Liam namun tetap saja, Cassey tidak setuju.

"Hei, jangan menatapku seperti itu. Tenang saja, Ella pasti baik-baik saja. Lagipula Kenneth dan Livina juga ikut menginap di rumah Laura. Mereka akan turut membantu Laura menjaga Ella." Jelas Liam ketika menyadari tatapan tajam Cassey. Livina adalah pengasuh Ella sejak lahir, dan wanita itu memang sangat bisa diandalkan. Cassey bisa bernafas lega. Setidaknya selain Cassey, Liam, Brianca dan James, Ella juga mau ikut dengan Livina, namun tidak dengan Kenneth, entah kenapa Ella seperti tidak menyukai Kenneth padahal laki-laki itu selalu berusaha mengajaknya bermain.

Liam mengambil posisi duduk disamping Cassey, sebelah tangannya diletakkan di punggung belakang Cassey-mengusapnya pelan, sedangkan tangan yang satunya menggenggam erat tangan Cassey. "Ini adalah malam pertama kita sebagai suami istri. Aku ingin menghabiskan malam ini hanya berdua bersamamu, boleh?" ujar Liam sangat pelan mengingat Cassey masih memiliki trauma akibat kejadian satu tahunan silam. Liam tidak ingin gegabah dan membuat trauma Cassey semakin menjadi-jadi. Kalaupun memang Cassey belum siap, Liam masih sanggup menunggu. Apapun untuk wanita itu.

Rasa trauma Cassey memang sangat besar hingga selama ini membuat dirinya seperti selalu memasang tameng perlindungan diri setiap kali dirinya dan Liam ada kesempatan untuk melakukan hal itu. Namun untunglah Liam sangat pengertian, pria itu sama sekali tidak pernah memaksa Cassey. Walaupun Cassey sangat mengerti jika Liam pasti berusaha mati-matian menahan hasratnya terlebih mengingat kemarin selama mengandung baby Ella, Cassey baru bisa tertidur ketika Liam memeluknya. Namun untuk malam ini berbeda, Cassey tidak boleh lagi terus menerus membiarkan trauma tersebut mengusai dirinya karena bagaimanapun Liam sekarang sudah berstatus sebagai suaminya. Bukankah sudah seharusnya seorang istri dapat memuaskan suaminya dalam hal apapun? Lagipula, bukankah selama ini Cassey sudah membiarkan Liam menunggu terlalu lama?

"Liam..."

"Ap--" Belum sempat Liam menyelesaikan pertanyaannya, Cassey menciumnya begitu saja, membuat tubuh Liam seketika membatu karena terkejut. Cassey melumat bibir Liam dengan perlahan dan lembut, membuat Liam kembali tersadar dan membalas ciuman tersebut. Liam menutup matanya sedangkan Cassey melingkarkan kedua tangannya dipundak Liam. Masih dengan ciumannya, Liam menarik Cassey agar berdiri, melanjutkan ciuman tersebut sebentar sebelum Liam bertanya, "May I?" sambil menggerakan tangannya menyentuh resleting pada bagian belakang gaun Cassey.

Cassey menyelesaikan ciuman mereka, membuat Liam berpikiran jika wanita tersebut masih belum siap. Namun ternyata, Liam salah. Cassey malah membingkai wajah Liam dengan kedua tangannya, mereka saling bertatapan, lama. Hingga akhirnya Cassey tersenyum sangat manis, membuat Liam merasa jatuh cinta entah untuk kesekian kalinya pada wanita yang sama, lalu wanita tersebut menganggukkan kepalanya, dan berkata, "Aku milikmu seutuhnya."

MY BAD PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang