"Are you fucking kidding me?"
"I mean it."
"Apa tidak ada orang lain yang bisa kausuruh?"
"Tidak. Lihatlah sekelilingmu, hanya ada kau dan aku."
"Oh, God! This man is crazy!"
"C'mon, Cassey ... hurry up! Aku sudah tidak tahan lagi!"
Cassey mencengkeram rambutnya. Baru kali ini dia bertemu dengan pria yang meminta tolong untuk memilihkan jalang yang akan menemani malamnya. Sungguh ... Cassey merasa Liam sepertinya sudah sakit jiwa. Atau memang pria itu sungguh kehilangan kewarasan dan lupa meminum obatnya?
Akhirnya dengan enggan Cassey memperhatikan satu persatu wanita yang sedang berdiri di hadapannya. "Dia saja ...," ucap Cassey sambil menunjuk wanita yang berada di baris kedua dari sebelah kiri.
Liam memperhatikan wanita yang dipilih oleh Cassey. "Dia?" tanya Liam. Dari nada bicaranya seperti meragukan pilihan Cassey.
"Terlalu tipis," ucap Liam kemudian. Lalu, gerakan tangannya mengisyaratkan wanita tadi agar keluar dari ruangan tersebut. Wanita itu pergi dengan kaki yang di hentakkan, sedangkan Cassey sendiri hanya bisa menganga melihat tingkah laku pria di sampingnya itu.
"Oh iya ... aku lupa mengatakan peraturannya. Jika aku menolak untuk tidur bersama kalian, kuharap kalian segera sadar diri dengan langsung keluar dari ruangan ini," jelas Liam.
"Pilihkan lagi yang lain," perintah Liam pada Cassey.
Cassey menatap Liam dengan jengah, lalu ia menunjuk asal. "Dia saja, berisi," jelasnya.
Liam kembali memperhatikan wanita yang dipilih oleh Cassey. "Dadanya terlalu besar, aku tidak suka menggunakan kedua tanganku hanya untuk menggenggamnya," ucapnya menilai wanita tersebut.
"Aw! Kenapa kau memukulku?" protes Liam karena Cassey tiba-tiba saja memukul kepalanya.
"Otakmu itu sungguh kotor! Seharusnya kaugunakan waktumu untuk mencuci otakmu itu!" teriak Cassey dengan kesal.
"Sudahlah .... jangan berani mendikteku! Pilihkan saja yang lain!"
Cassey menarik napas panjang. Kali ini dia menunjuk ke arah wanita yang berdiri di tengah. Ia berharap pilihannya kali ini sesuai dengan keinginan Liam agar dia bisa cepat terbebas dari pria gila itu.
"Yang ini bokongnya terlalu besar. Aku tidak terlalu menyukai wanita berbokong jumbo."
"Holy shit!" umpat Cassey.
Tinggal tersisa dua wanita. Satu wanita berambut blonde dengan body seperti model Victoria Secret, sedangkan satunya, wanita berambut merah gelap dengan badan kecil, imut-imut seperti barbie. Jika dibandingkan dengan dua orang itu, tubuh Cassey bernilai nol besar dan mereka mungkin akan mendapat sembilan atau bisa jadi sepuluh. Well, Cassey masih bisa berbangga diri, setidaknya dia bukanlah wanita murahan layaknya kedua perempuan ini.
Cassey menunjuk ke arah wanita yang tadi dinilainya mirip dengan barbie. Yash! Melihat senyum Liam, Cassey yakin jika kali ini pilihannya sesuai dengan kemauan pria gila itu.
Namun, dugaan Cassey salah karena setelahnya Liam menggelengkan kepalanya dan berkata, "Terlalu imut. Aku tidak tega untuk menyakitinya."
"Damn it!" ucap Cassey kesal.
"Yang ini baru pas!" ucap Liam sambil memperhatikan wanita yang tersisa. Wanita itu tersenyum sepertinya sangat senang dipilih oleh Liam, terlihat dari senyumannya yang menggembang disertai dengan pipi merona. Dia segera berlarian ke arah Liam dan duduk di pangkuan Liam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD PRINCE
Romance|FINNISHED| • MASIH LENGKAP DON'T COPY MY STORY! *** Liam Wright, 28thn, jomblo tapi tidak ngenes, pekerjaannya beragam tapi yang paling disukainya adalah menganggu para sahabatnya. Entahlah, rasanya sangat bahagia jika bisa membuat orang lain kes...