Dua minggu kemudian ....
Cassey saat ini sudah mendapatkan pekerjaan, di siang hari ia bekerja sebagai Waiters di salah satu toko roti ternama di New York, sedangkan malam harinya ia bekerja sebagai Waiters di Night Club.
Cassey tidak bisa mencari pekerjaan di perkantoran karena semua surat-surat yang menerangkan mengenai kelulusannya tidak ia bawa pada saat ia memutuskan untuk melarikan diri ke New York.
Setidaknya bekerja di dua tempat bisa membuatnya mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kehidupannya selama di New York dan sedikit sisanya, dia tabung untuk mengganti uang Liam. Walaupun kini ia tidak pernah bertemu dengan Liam lagi, tapi, Cassey bertekad untuk tetap mengganti uang Liam, suatu saat.
Anyway, bagaimana kabar pria itu?
Cassey tidak pernah tahu.
Liam tidak pernah menemuinya lagi setelah dia pamit pulang, tempo hari. Walau Liam berkata akan menemuinya ketika ada waktu. Namun, hingga sekarang Liam tidak pernah menunjukkan diri lagi di hadapan Cassey.
Cassey sendiri juga sudah pindah dari hotel milik Liam. Meski ketika Cassey ingin membayar biaya saat check out dan pekerja hotel menolak uangnya karena perintah Liam yang mengatakan jika Cassey bebas menggunakan semua fasilitas yang ada di sana tanpa dibebankan biaya sepeser pun, Cassey tetap menolak untuk tinggal di tempat itu lebih lama lagi.
Ia tidak ingin terus merepotkan orang yang baru dikenalnya. Untunglah ketika Cassey sedang kesulitan mencari tempat tinggal yang baru, ia secara tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang memiliki nasib yang tak jauh berbeda dengan dirinya--yaitu sama-sama tidak memiliki uang, namanya Lensy. Perempuan yang manis dan pekerja keras. Lensy jugalah yang mengajari Cassey untuk bekerja keras dan mulai menabung sedikit demi sedikit. Oh, Tuhan ... beruntung sekali Cassey bertemu dengannya.
Saat ini, Cassey sedang berdiri di pinggir meja bar. Ia sedang menunggu si Bartender yang tengah meracik minuman untuk pelanggan. Cassey sendiri sudah menjadi Waiters kesayangan di kelab tersebut karena selain wajahnya yang manis, ia juga ramah dan mudah tertawa, tapi, berkat keramahan yang dimilikinya, ia kerap kali dilecehkan oleh para hidung belang yang ada di sana.
Untunglah, pemilik kelab tersebut setuju untuk menjadikan Cassey murni seorang Waiters bukannya Waiters abal-abal yang bisa merangkap sebagai wanita penghibur bagi para pelanggan yang kesepian. Jadi, jika ada orang yang hendak melecehkan Cassey akan ada penjaga kelab yang melindunginya. Setidaknya jika mereka melihat Cassey dalam keadaan bahaya.
"Cassey, jangan melamun!" Suara Bartender menyadarkan Cassey.
"Maaf, Jack," ucap Cassey sambil terkekeh. Ia mengambil minuman yang sudah diracik oleh Jack--si Bartender dan mengantarkannya ke meja salah satu pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BAD PRINCE
Romance|FINNISHED| • MASIH LENGKAP DON'T COPY MY STORY! *** Liam Wright, 28thn, jomblo tapi tidak ngenes, pekerjaannya beragam tapi yang paling disukainya adalah menganggu para sahabatnya. Entahlah, rasanya sangat bahagia jika bisa membuat orang lain kes...