***
Saat ini irfan dan Tina sedang berada dimana zahra dirawat.Keduanya hanya saling melirik ,apa harus lanjut atau tidak,mereka ingin sekali bertemu tapi mereka yakin bahwa aldo tidak akan semudah itu untuk mengijinkannya.
"Fan,gimana kalau Aldo gak ngijinin?" tanya Tina sambil memilin tangannya sendiri.
"Lo takut sama dia? ngapain takut,dia cowok sama kayak gue,dia juga hanya seorang pengecut" jawab irfan sinis
"Yang berhak ngelarang itu oma,bukan si aldo, lo ngerti ?" ujar irfan sambil menghadap Tina
Dengan tegap irfan berjalan kearah dimana oma,bi inah,pak Tarjo,dan aldo sedang menunggu didepan salah satu ruangan, dan itu sangat membuat irfan sangat bingung..
Sedangkan Tina hanya membuntuti dari belakang
"Ruang operasi!" gumamnya sesaat setelah melirik nama ruangan yang tertera..
"Assalamualaikum?" ucap irfan dan tina berbarengan,membuat semuanya melirik kearah mereka,termasuk aldo tampang marahnya.
Aldo berdiri "ngapain lo kesini?" bentak aldo.
"Gue mau ketemu zahra!"
"Lo gak perlu ketemu zahra,lebih baik lo pergi dari sini!" usir aldo dengan kemarahan yang begitu meluap.
Orang-orang disana hanya diam tak ada satupun yang menghentikan adu omong mereka,termasuk oma yang masih menunggu kabar dari Dokter.
"Kenapa gue harus pergi?" ucap irfan,dengan tangan yang sudah ditarik-tarik oleh Tina agar menghentikan perdebatan yang ada.
"Sudah,bukannya menunggu keadaan mey,kenapa malah ribut!" ucap oma turun tangan..
"Maaf oma" timpal irfan,aldo dan Tina
Fokus mereka teralihkan saat dokter keluar dari ruangan operasi yang mungkin memberi kabar buruk yang membuat semuanya panik.
"Bagaimana keadaan cucu saya dok!" lirih oma mulai berkaca
"Maaf oma,cucu oma memerlukan donor darah,sedangkan stok donor darah dirumah sakit ini sudah tidak ada untuk golongan darah seperti cucu oma!" jelas dokter itu
"Golongan darahnya apa dok?" tanya Aldo
Dokter menjawab "golongan darahnya B"
Semua orang kebingungan,bagaimana caranya mereka mencari donor untuk zahra,sedangkan keluarga zahra semuanya susah tiada,sedangkan oma memiliki golongan darah yang berbeda..
"Benarkah tidak ada donor lain dok?" aldo panik
Dokter mengangguk yakin"benar! "
"Terus bagaimana dengan keadaan zahra?" sahut Tina pada dokter itu dengan air mata yang berlinang
"Keadaan zahra masih dalam keadaan koma,bahkan saat ini harus secepatnya mendapat donor darah!"jelas dokter itu semakin membuat semua orang kalut dalam kebingungan.
" saya yang akan jadi donor buat zahra,kebetulan golongan darah saya juga B"ucap irfan tiba-tiba menyela pembicaraan,ia kemudian tersenyum pada semuanya.
"Izinkan irfan oma,izinkan irfan bantu zahra dalam pengobatannya!" seru irfan memegang tangan oma, memohon.
Tetes bening dari mata oma pun turun,oma mengangguk kemudian memeluk irfan.
"Terimakasih nak,bantulah zahra,bantu dia agar bisa bertahan!"
Irfan melepas pelukannya,mengangguk dan tersenyum"irfan janji oma"
..
Irfan dibawa oleh dokter ke tempat dimana irfan akan bertemu dengan zahra,dan mengalirkan aliran darahnya pada gadis yang ia cintai ini.
Ruangan terbuka,betapa tersayat hatinya saat ia melihat gadis yang ia harapkan bisa menemani seumur hidupnya tengah berbaring tak berdaya dengan selang infus dan selang udara menutupi hidung dan mulutnya.
Dokter menyarankan agar irfan berbaring di sebuah brankar,dimana tempat itu bersisian dengan zahra.
Irfan meringis saat dokter mulai menusukan jarum suntik pada lengannya,yang kemudian disalurkan pada zahra.
Pria bersneli putih itu kemudian keluar dari ruangan ber nuansa putih tersebut,dan hanya menyisakan dua makhluk yang saling ingin memiliki.
Tak di sadar cairan bening berhasil lolos dari sudut mata irfan,ditatapnya wajah yang dulu sangat ceria yang sekarang hanya nampak wajah pias yang enggan untuk membuka matanya.
Tak kuasa menahan tangis nya,irfan mengajak bicara zahra meski ia tahu ia tidak akan mendapat jawaban dan respon dari semua ucapannya.
"Zah,lo tahu gak,rasanya hidup gue ini gak berguna.." irfan melirik zahra kemudian menatap langit-langit ruangan itu"lo gak mau nanya kenapa gitu,zah?"lanjutnya.
"Yaudah gue kasih tahu alasannya ya,gue ngerasa gak berguna karena gue gak bisa lindungi lo sebagai wanita yang telah berhasil memegang kokoh hati gue untuk satu wanita,gue gak berguna karena gue gak tahu masalah orang yang gue sayang,gue gak berguna karena gue telah pergi ninggalin lo tanpa ingin tahu alasannya, dan seharusnya gue berjuang untuk itu,tapi gue terlalu kalut dengan rasa sakit.."
"Lo dengerin gue ngomong gak sih zah?" tanya irfan dengan menatap wajah yang sedari tadi tak ada niat untuk sedikit pun menjawab.
"Gak bosen apa lo tidur mulu,terus gak ada niatan apa untuk buka mata lo,buat natap ayang irfan lo yang ganteng ini?" ujar irfan,dengan sudut bibir yang menaik,dan untuk kesekian kalinya air matanya meluncur sempurna.
"Apa jangan-jangan lo mau nge-tes dan nguji gue ya? Kalau gitu,selamat lo udah berhasil,gue gagal zah,ayok bangun" bisiknya
"Bangun demi gue,yang lain juga udah nungguin lo!"
Irfan kemudian menautkan tangannya pada tangan zahra,dingin yang ia rasa,tak ada rasa hangat sedikit pun dari gadis yang tertidur lelap itu
"Tangan lo dingin banget zah,apa mau gue peluk biar lo hangat,hah?" tanya irfan
"Maafin gue ya zah,gue tahu gue bukan cowok sesempurna seperti orang lain,tapi hidup gue gak akan pernah sempurna tanpa ada nya kehadiran lo dalam hidup gue,apa lo gak ada sedikit pun ingin bersama gue,sampai sekarang lo gak bangun,apa lo marah karena gue buat lo kesel terus?,kalau gitu gue janji gak akan resek lagi,tapi satu hal yang gue mau,yaitu lo bangun zah...banguuun.." isak tangis irfan mulai terdengar,isak tangis yang sangat membelenggu hati dengan sesak.
"Ayolah zah,gue sayang sama lo,bangun dan pukul gue kayak dulu lagi,gue rela!" ucap irfan masih tetap dengan tangan yang menaut.
Irfan bangun dari tidurnya,mendekati brankar yang ditempati zahra,ia membongkokkan tubuhnya mendekat kearah telinga dan membisikkan kata. "I LOVE YOU ZAHRA"
bulir bening nya saat ini telah lolos dan jatuh tepat dipipi zahra..
Tiba-tiba..
******
KAMU SEDANG MEMBACA
'CG'CR' CEWEK GALAK VS COWOK RESE (TAMAT)
Teen Fiction"Cewek galak vs cowok rese" "Jangan kau kira bahwa cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun.cinta adalah keterpautan jiwa dan jika itu tidak pernah ada,cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad" ...