"Mampukah aku bertahan???"
(Zahra)
****
Setelah aldo membawa zahra pulang,zahra memilih untuk pergi kekamar dan melarang siapapun masuk kedalamnya,bahkan bi inah sekali pun.
Ia masuk kekamar ,menutupnya,dan tak lupa menguncinya.
Ia terpaku diam dalam situasi berdiri, bulir bening kemudian turun dari matanya,membasahi pipinya.
Tak kuat menahan sesak dalam dadanya,tubuh zahra kemudian merosot kelantai dengan begitu lemasnya.
Teringat jelas saat dirinya diacuhkan oleh irfan,ia berfikir bahwa dirinya telah sangat menyakiti hatinya.
"Maaf kan aku...maaf" lirihnya dengan nada sesegukan.
Tubuhnya kemudian bergeser ke arah rak kecil disamping tempat tidurnya,ia membuka laci,dan mengambil sesuatu berbentuk kotak.
Dengan ragu dan tangan bergetar ia buka kotak tersebut,tetes air matanya kembali turun,diambilnya beberapa kertas foto..
Tangis nya semakin pecah ,saat ia lihat beberapa foto yang telah ia pegang..
Disana,di foto itu terdapat masa-masa yang sangat membuatnya bahagia,laki-laki rese yang telah memenuhi hidupnya selama ini.
Sekarang semua itu hanyalah kenangan yang masih tersimpan lekat dalam hidupnya.
Foto demi foto ia tatap dengan amat rindu,tangis saat ini seakan menjadi tangis terakhirnya..
Air matanya segera ia usap dari pipinya,ia berdiri dan berjalan ke arah meja belajarnya,mengambil secarcik kertas dan menuliskan semua curahan kata demi kata untuk laki-laki yang sangat ia rindukan.
Ungkapan nya saat ini telah memenuhi lembar dari suratnya.
Pening kembali hadir dan membuat tangan nya sesekali menghentikan tulisannya.
Ia menahan rasa itu sekuat tenaganya,zahra kembali melanjutkan menulis.sampai pada saat zahra akan mengakhiri tulisan itu..
Clak...
Cairan pekat berwarna merah telah menetes di ujung kertas yang telah menjadi surat itu.
Bruk..
Pulpennya kemudian terjatuh bersamaan dengan meluruhnya tubuh zahra dari kursinya.
"Kuatkah aku bertahan irfan??...hiks..hiks..." batin zahra tanpa kuat sedikit pun untuk berdiri.
Penglihatannya buram,matanya seakan mau tertutup tapi zahra tahan untuk bisa tetap melihat.
Tiba-tiba suara pintu terbuka dan menunjukkan kehadiran bi inah dan pak Tarjo dengan mendobrak pintu kamarnya,karena terkunci dari dalam.
"Ya allah non mey.." teriak bi inah yang langsung melerai zahra yang sudah tergeletak dilantai dengan tangan dan hidung yang sudah berlumur darah.
Zahra menyerahkan sepucuk surat pada bi inah
"Bi,to-tolong kasih ini ke ke irfan yah!..." ucapnya bersamaan dengan mata tertutup yang sangat membuat bi inah dan pak Tarjo khawatir."Jo bantu bibi bawa non mey kerumah sakit...ayok!" ujar bi inan pada pak Tarjo.
Pak Tarjo mengangguk pasti..
Pak Tarjo pun membopong zahra dengan cepat menuju mobil untuk membawanya kerumah sakit.(~)
Jarak antara rumah dan rumah sakit sangat jauh,bahkan pak Tarjo mengharuskan dirinya mengebut,dan untungnya tak ada polisi,atau ditilang.
Keadaan zahra semakin parah,wajah cantik semakin pias,darah dari hidung keluar,bahkan terkadang darah pun keluar dari telinganya,bi inah dan pak Tarjo semakin kalut karena khawatir dengan keadaan zahra .
Sesampainya dirumah sakit,para perawat sudah siap siaga membantu zahra dan membaringkan zahra di brangkar dan membawa zahra ke ruang IGD.
Bi inah dan pak Tarjo pun hanya bisa berdo'a sampai wanita paruh baya itu teringat oma,dengan segera bi inah menelpon oma.
(~)
Zahra membuka matanya pelan,yang ia lihat hanya ruangan bernuansa sepi dengan cat berwarna putih dikeseluruhannya,bau obat menyeruak hidung zahra,sampai seketika dadanya sesak,kepala kembali berdenyut,dan membuat zahra kejang..
Dokter dan perawat langsung bergegas memindahkan zahra keruang operasi.
Dokter dan perawat keluar dari ruang IGD dengan mendorong berangkat zahra.
"Dokter,bagaimana dengan non mey..?" tanya bi inah dengan rasa tegangnya.
"Maaf bu,putri ibu harus segera di operasi dan mendapat penangan lebih lanjut,dikarenakan tumor yang ada di otak putri ibu sudah menyebar begitu cepat dan sudah sangat parah.." ucap laki-laki bersneli putih itu berlalu meninggalkan bi inah dan pak Tarjo..
Bi inah menangis tak bisa menahan rasa sakitnya melihat zahra yang sudah sangat parah.
Sampai pada saat dimana Aldo dan oma datang menghampiri bi inah,dengan sulit ,akhirnya bi inah menjelaskan pada oma bahwa zahra sudah masuk ruang operasi.
Oma kaget mendengarnya,tangis nya pun pecah begitupun dengan Aldo yang hatinya ikut merasa sakit..
"Den Aldo.." sahut bi inah menghampiri Aldo yang terduduk dikursi lorong rumah sakit yang tak jauh dari ruang dimana zahra dioperasi.
"Apa bi?" tanya Aldo
Bi inah pun mengulurkan tangannya dengan sebuah kotak yang tengah ia pegang"non mey ngasih ini buat di kasih ke den irfan,bibi titip ke den Aldo yah.."
Aldo mendongak menatap kotak yang dipegang bi inah kemudian mengambilnya,Aldo mengangguk.
Perhatian semua orang teralih saat pak Dokter keluar dari ruang operasi"bagaimana keadaan cucu saya dok?"tanya oma menghentikan langkah kaki dokter tersebut.
"Operasi berhasil,tapi cuman ada sedikit kemungkinan untuk dia bisa sembuh total,sekarang sedang koma,kita tunggu beberapa hari saja,semoga allah menyelamatkannya" ucap dokter itu semakin membuat oma,dan keluarga sangat terpukul,termasuk Aldo.
Aldo pergi dari kerumunan itu dan lebih memilih ke taman belakang rumah sakit.
Cowok itu kemudian duduk dibangku panjang,sendirian meratapi segalanya.
"Mey,segitunya lo bertahan demi hidup lo..gue mohon bertahan demi gue,temen-temen,oma dan keluarga lo..gue janji gue gak akan ambil mainan lo lagi!" batin Aldo dengan mata yang tertutup dan wajah yang dihadapkan kearah langit.
Sampai ia teringat dengan sebuah kotak yang bi inah titipkan untuk disampaikan kepada irfan...
Mungkin ia lancang,tapi ia sangat ingin tahu apa yang ingin zahra sampaikan pada irfan,ia membuka kotak itu,matanya membulat saat melihat lembaran-lembaran foto irfan,dan foto zahra yang sedang dengan irfan.
"Segitu cintakah lo sama irfan,mey?" gumam Aldo
"Apakah lo gak sadar dengan kehadiran gue yang selalu ada buat lo,dan lo tahu kalau gue ini sayang sama lo.." aldo kembali bergumam dalam heningnya.
****
Bentar lagi akhir,maaf kalau endingnya sedih ya...
☺✌
KAMU SEDANG MEMBACA
'CG'CR' CEWEK GALAK VS COWOK RESE (TAMAT)
Teen Fiction"Cewek galak vs cowok rese" "Jangan kau kira bahwa cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun.cinta adalah keterpautan jiwa dan jika itu tidak pernah ada,cinta takkan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad" ...