Saranghae (Taekook) [Complete]

Part 32

PRANG!

Jungkook menjatuhkan minuman nya ketika pelayan memberikan nya.
" Ah mianhaee... Aku kurang memegangnya..." Jungkook meminta maaf.
" Tidak apa... Saya akan bersihkan..." Pelayan pun berjongkok untuk membersihkan pecahan gelas kaca itu. Ya, Jungkook belum pulang. Ia masih menjelajahi Samudra Atlantik dan Samudra Hindia dan singgah sebentar di Kepulauan Laut Cina Selatan.
" Mengapa perasaan ku tidak enak ya?" Batin Jungkook memijit pelipisnya pelan.
.
.
.

" Huh? Kau tidak bisa bangkit dari kursi itu hah?" Sinis Yeri menatap Taehyung.
" Sial kau!" Umpat Taehyung.
" Bawa Taehyung ke gudang. Jangan biarkan dia lolos. Mengerti?!" Perintah Yeri pada bodyguard itu.
" Baik agashi!" Dengan sigap bodyguard itu melepas ikatan Taehyung dan membawa Taehyung ke gudang yang gelap dan agak dingin itu.
" Yak!! Lepaskan aku!!! Akhh Yeri!! Kenapa kau lakukan iniii!" Taehyung terus memberontak.
" Astaga ternyata kau ribut juga ya?" Yeri mengambil lap tangan dan menetesi lap tangan itu dengan cairan yang buat orang pingsan(?).
" Jangan! Jangan!? Mphh..." Taehyung pun pingsan dalam hitungan detik.
Yeri tersenyum licik saat melihat Taehyung yang sudah tidak berdaya itu.
" Ini belum apa-apa Kim Taehyung..." Gumam Yeri mengelus pipi Taehyung itu.
" Wau Yeri... Ini yang ku tunggu dari mu sayang..." Ujar Jongsuk.
" Ne... Dan mungkin Tuhan ingin hari ini aku balas dendam pada Taehyung dan juga keluarga nya..." Ucap Yeri tersenyum licik.

Bodyguard membawa Taehyung ke gudang kumal itu. Setelah selesai bodyguard itu mengikat Taehyung kembali. Namun tidak di kursi. Tangan dan kaki Taehyung di ikat kuat. Tentu di pasti kan tangan dan kaki Taehyung merah.

# Home Taehyung

" Dimana anak itu sih?" Geram Yoongi menatap kesal pintu masuk rumah.
" Kau sudah menelpon Taehyung untuk pulang kan?" Baekhyun mulai khawatir.
" Sudah eomma. Dia bilang dia akan pulang..." Jawab Yoongi seadanya.
" Chanyeol bagaimana ini? Nanti kita tidak akan lagi memberi tahukan kebenaran..." Baekhyun menatap Chanyeol khawatir.
" Kalau Taehyung sudah ada di sini dari tadi, pasti kita sudah mengatakan nya." Ucap Chanyeol yang pusing juga.
" Eomma, appa... Kenapa kalian baru memberitahu kan sebuah rahasia pada hari ini? Hari kemarin-kemarin nya kenapa?" Yoongi membuka suara.
" Kami berencana memberi tahu ini setelah kau lulus sekolah sayang..." Jawab Baekhyun.
" Pantas ketika melihat Yeri firasat ku tidak baik..." Batin Yoongi.
" Ha? Kau sudah merasakan itu?" Kaget Baekhyun.
" Hum... Aku ini otak cerdas. Tentu aku bisa merasakan hal yang baik dan buruk..." Songong Yoongi.
" Jangan songong kau Yoongi! Otak cerdasmu itu keturunan appa!" Ucap Chanyeol.
" Astaga kalian ini... Taehyung saja belum pulang kalian malah berkelahi. Kalau kalian tidak diam akan ku kirim kalian ke Afrika saja!" Ucap Baekhyun kesal dan membuat appa dan anak ini diam. Baekhyun pun mendekat kan bibir nya ke telinga Chanyeol dan berbisik...
" Atau kau tak dapat jatah sebulan dariku..." Baekhyun tersenyum smirk.
Chanyeol membulat kan matanya. Bisa berabe kalau tidak dapat jatah sebulan.
" Jangan ya Baekki..." Chanyeol memelas.
" Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Yoongi.
" Nusuk..." Jawab Chanyeol refleks.
Yoongi diam membatu. Jangan katakan sesuatu yang membuat Yoongi ambigu.
" Oh iya... Ditusuk itu memang sakit..." Jawab Yoongi mengarahkan omongan nya pada masalah. Bukan pada anu...
" Kau pernah di tusuk?" Tanya Chanyeol.
" Ha? Aku tidak pernah ditusuk... Bila ada temanku yang nusuk dari belakang, sudah ku hantam dia..." Jawab Yoongi dan membuat Baekhyun dan Chanyeol ambigu.
" Lupakan pembicaraan ini... Pikirkan Taehyung yang belum pulang.." Baekhyun menutup pembicaraan ambigu ini. Dan situasi berubah menjadi panas karena khawatir.
" Ah.. Aku akan telpon Seokjin saja." Baekhyun mengambil handphone nya.

" Yeoboseo Baek?"

" Jinnie, apa Jungkook ada di rumah?"

" Jungkook belum ada di rumah. Kenapa?"

" Taehyung juga belum di rumah. Tadi aku telah menelfon nya untuk pulang. Dan Taehyung bilang dia akan pulang. Tapi sampai sekarang Taehyung belum sampai-sampai juga di rumah. Entahlah Jinnie, aku merasa khawatir sekarang..."