(11) Ene(miss)

9.6K 877 101
                                    

Bed(t) Friend
.


.

Seulgi membuka pintu apartment milik Jimin dan dirinya, kemudian merebahkan tubuhnya di atas sofa. Gadis itu memijit keningnya, mengurangi rasa pusing karena pria yang baru dikenalnya.

"tuh orang gila kali ya." lirih Seulgi sambil mengingat perkataan Yoongi. Tepatnya, permintaan.

"kenapa pulang gak bilang - bilang?" tanya seseorang.

Jimin. Seulgi sudah menebaknya kalau Jimin juga pulang kemari. Buat apa pria itu ke kampus kalau tidak ada Seulgi yang menemaninya. Seulgi tidak berniat menjawab pertanyaan Jimin dan tetap memijit keningnya.

"kenapa baru sampe?"

"Bisa diem gak sih lo?! Gue pusing!" teriak Seulgi.

Seulgi bangun dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. Gadis itu sedang tidak ingin bicara pada Jimin. Dia sedang tak ingin marah - marah atau mengamuk.

Seulgi memekik ketika seseorang menggendongnya. Siapa lagi kalau bukan Jimin. Pria itu membawa Seulgi menuju kamarnya dan merebahkan Seulgi disana.

"jangan nyuekin gue dong." ucap Jimin sambil menciumi wajah Seulgi yang terlihat sangat datar.

Seulgi hanya diam saat Jimin menciumi pipinya. Dia benar - benar tidak dalam keadaan yang baik. Rasanya dia ingin marah - marah terus pada pria ini.


"KkangSeul?" panggil Jimin.

"hmm?" jawab Seulgi sekenannya.

"pengen.."


Seulgi mendorong Jimin yang semula memeluknya. Menatap tajam Jimin yang hanya tersenyum sambil menaik-turun kan kedua alisnya.

Jimin menarik Seulgi membuat gadis itu duduk di atasnya. Tangan kanan Jimin melingkar di pinggang Seulgi sementara tangan kirinya mengusap pipi Seulgi dan turun ke leher gadis itu.

"Jim.. I'm not in the mood." ucap Seulgi saat Jimin mulai memijat pinggangnya lembut.

"you sure?" tanya Jimin.

Sementara itu tangan Jimin turun dan mengusap pantat Seulgi yang berada di atas perut pria itu.

Seulgi menarik tangan Jimin dari lehernya. Gadis itu juga segera bangun membuat tangan Jimin yang bermain di pinggangnya ikut terlepas.

"lo marah sama gue? But why?" tanya Jimin yang melihat Seulgi duduk di sampingnya tanpa melihat ke arahnya.

"gue gak marah."

Jimin menangkup wajah Seulgi, membuat gadis itu menatap ke arahnya. Jimin sadar kalau Seulgi memang terlihat kesal. Ada bahasa lelah yang keluar dari sorot matanya.

"gue kenal Yoongi." ucap Jimin mengetahui alasan Seulgi terus bersikap dingin terhadapnya.

"and i knew that he's not good for you." lanjut pria itu.

"ya tapi kenapa?"

Jimin mengelus pipi Seulgi dan mengangkat tubuh ringan gadis itu untuk kembali duduk di atas pangkuannya.

"gue jahat."

Seulgi menatap Jimin dengan penuh tanya atas apa yang Jimin katakan.

"gue bejat. Tapi dia lebih, KangSeul."

Seulgi merapikan rambut Jimin yang agak berantakan. Gadis itu mengusap kening Jimin. Kalimat - kalimat Jimin belum cukup meyakinkannya untuk menjauhi Yoongi.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang