(52) Neatly Arranged

5.4K 635 161
                                    

Bed(t) Friend
.


.

Jimin menatap Seulgi yang terlelap di sampingnya. Tangannya mengelus rambut Seulgi. Hal itu membuat gadisnya sedikit terusik dan membuka matanya. Seulgi menatap mata Jimin. Sedetik kemudian dia mendekat dan memeluk Jimin dengan erat.

Kekhawatirannya semakin besar. Dia benar - benar tidak tau apa yang akan Yoongi lakukan pada mereka. Dia hanya tidak mau menjauh dari Jimin. Tidak akan pernah mau. Setelah tahunan dia harus menunggu saat dimana akhirnya Jimin menjadi miliknya, dia tidak mau kehilangan Jimin begitu saja. Tapi tidak..

Satu - satunya disini yang paling takut adalah Jimin. Yoongi tidak akan melakukan apapun pada Jimin, tapi akan melakukan sesuatu pada gadis yang menjadi miliknya. Bukan salah Jimin, Jennie meninggal. Bukan salahnya. Semua orang tau kalau itu bukan salah Jimin. Tapi Yoongi adalah satu - satunya orang yang menganggap Jiminlah alasan dari kematian Jennie.

Dengan itulah dendam itu muncul di dalam hati Yoongi. Padahal dalam hati Jimin, dia menyumpahi tingkah bodoh Min Yoongi waktu itu yang membawa pergi Jennie hingga semuanya terjadi. Kematian Jennie.

"KkangSeul-ya.."

Seulgi mengeratkan cengkramannya pada kaos baju Jimin. Jika saja pesan itu tidak dikirim padanya, rasa takut ini tidak akan mungkin menghantuinya dan menghancurkan segala pikirannya.

"Jimin.. Gue-"

"tidur ya.. Jangan pikirin apapun. Lo punya gue." bisik Jimin di telinga gadisnya. Tangannya bahkan mengelus punggung Seulgi dengan sangat lembut, berharap gadis itu menjadi lebih tenang.


Ddrrrtt

Seulgi melepas pelukannya ketika handphone miliknya bergetar. Seulgi mencapai ponsel yang tergeletak di sisi kasurnya dan mengangkat telepon dari Seungwan.





"halo wen, kenapa?"

"Seulgi! Gue gak tau gue harus gimana! Gue takut! Gue lagi diluar dan ada yang ngikutin gue. Please Seulgi ajak Jimin jemput gue. Gue takut banget."


Jimin menyerobot ponsel Seulgi dari tangannya dan berbicara pada Seungwan.

"posisi lo dimana?"

"gue ada di..."








Jimin turun dari mobilnya bersama Seulgi. Dia lebih baik membawa Seulgi ikut turun daripada meninggalkannya tetap di mobil. Biar bagaimanapun, Seulgi sendirian sama saja dengan memancing orang - orang jahat itu untuk mengambil Seulgi darinya.

Mereka bisa melihat Seungwan yang terduduk sambil menangis melipat lutut di salah satu teras pertokoan.

"sialan! Lo ngapain sih ke tempat sepi kaya gini sendirian?!" teriak Jimin bahkan sebelum dia berdiri tepat dihadapan Son Seungwan.

"ada yang ngikutin gue naik mobil. Gue yakin banget kalau mereka suruhan Yoongi. Gue.."

Seulgi mendekati Seungwan dan duduk memeluk sahabatnya yang terlihat gemetar ketakutan.

"mobil gue, gue tinggal di deket sini dan gue mutusin buat jalan. Gue takut banget Seulgi. Gue-"

Seulgi pernah di posisi Seungwan. Gadis itu tau jelas apa yang sedang Seungwan rasakan saat ini. Ketakutan yang sangat besar. Gadis itu hanya bisa menghapus air mata yang menetes di pipi gembul sahabatnya. Seungwan selalu ada untuknya, setidaknya kali ini Seulgi yang harus berada di sisi Seungwan.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang