(2) A Kiss On Her Neck

21.3K 1.4K 99
                                    

Bed(t) Friend
.

.

Jimin masuk ke kelasnya dan melihat Seulgi yang sedang dikerumuni oleh beberapa orang.

Samar - samar dia bisa mendengar apa yang sedang dibicarakan gadis - gadis itu pada sahabatnya yang memilih diam, seolah tidak perduli.


"kenapa lo sama Jimin bisa tidur bareng. Gua ga nyangka cewe yang kita kira baik - baik, rupanya.. Nempel juga sama Jimin."

Seulgi memutar matanya mendengar ucapan gadis - gadis di hadapannya. Dia benar - benar muak duduk disini. Dia ingin sekali mencari Jimin dan mencacimaki dirinya atas kelakuan bodohnya semalam.

"kita bisa nerima kalau kalian sering bareng. Tapi bukan tidur bareng juga." ucap salah satu gadis berambut pirang.

"Hwang SinB? Nama lo kan?"

Jimin datang dan mengambil jalan tengah membuat 4 orang wanita yang mengerumuni Seulgi tadi sedikit menjauh dan memberi ruang gadis Kang itu untuk bernapas.

Gadis yang Jimin panggil SinB bersama ketiga temannya hanya menunduk melihat Jimin yang datang.

"emang nya kenapa kalau gue sama Seulgi bareng?"

"......"

"emang lo dan kawan - kawan lo ini, siapa gue?" tanya Jimin lagi.

Senyum miring yang khas mulai dia tunjukkan. Jimin sangat menyukai ini. Membalas perbuatan konyol orang yang suka seenaknya.

"kasih tau sama orang - orang. Itu bukan foto apa - apa. Itu bukan malem. Lo tau arti bercanda kan? Gue sama Seulgi cuma tidur - tiduran aja. Dia sahabat gue. Ngerti?"

Gadis itu mengangguk kikuk dan tetap diam di tempat. Jimin mendekat ke arahnya dan berbisik.

" jadi bisa lo pergi? Ajak temen lo yang kaya sampah ini juga."

"Jimin.." panggil Seulgi memperingati Jimin yang mulai berkata berlebihan.

"pergi nona Hwang!" teriak Jimin membuat empat gadis itu pergi seketika meninggalkan Seulgi dan Jimin berdua saja di ruang kelas itu.

Jimin berbalik menatap Seulgi yang terlihat menutup wajahnya. Jimin tau kalau Seulgi stres sekarang. Barusan dia baru saja di keroyok oleh orang - orang yang menyebut diri mereka fans Park Jimin.

"Seulg-"

"mending lo pergi juga deh." potong Seulgi saat Jimin berusaha memanggilnya.

"gila lo kaya anak perawan! Marah masa?!" balas Jimin.

'BRAK'

Seulgi menggebrak meja di depannya dan bangun menghadap Jimin.

"ya gara - gara lo gue di labrak sama fans lo yang bikin enek itu! Terus seisi kampus ngomongin gue! Bisa gak sih jangan ancurin apa yang gue jaga selama ini?!" teriak Seulgi.

"iya gue minta maaf. Nanti gue jelasin."

Seulgi kembali duduk menetralisirkan emosi nya dan berusaha agar tidak marah lagi pada Jimin.

"nanti malem gue gak ke club bareng lo."

Jimin mendongak, menatap Seulgi dengan wajah terkejut. Pasalnya gadis itu sudah berjanji untuk menemaninya pergi kesana malam ini.

"ya lo marah boleh, tapi jangan gitu lah. Temenin gue."

"ya gue tetep di club, soal nemenin atau enggak itu gampang. Intinya kita gak berangkat bareng. Lo kan masih ada temen - temen lo."

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang