MINI SEQUEL 2

5.9K 390 55
                                    

Bed(t) Friend
.

.

Seulgi menggandeng tangan Jimin yang sedang mendorong troli belanjaan. Calon ibu muda itu memaksa suami nya untuk mau menemani berbelanja malam ini. Kulkas mereka mulai kosong dan Seulgi tak mau terjadi krisis kelaparan di rumah mereka nanti.

Jimin sesekali menoleh dan menciumi kepala Seulgi yang bersender di bahunya.  Seulgi hanya perlu tunjuk satu barang dan Jimin yang akan mengambil nya dengan satu tangan yang bebas.

Budak cinta.

Dua kata itu sudah tepat menggambarkan bagaimana Jimin harus melayani tidak hanya satu tapi dua kecintaannya di dunia, Seulgi dan calon anaknya.

"habis ini ke tempat alat tulis ya?" pinta Seulgi.  Jimin menatap gadisnya heran.

"kenapa?"

"mau beli buku mewarnai sama buku jurnal."

Kening Jimin makin mengerut mendengar jawaban Seulgi yang membuatnya bingung. Pikiran Wanita ini memang kadang sulit ditebak. Tapi Jimin hanya menurut setelah Seulgi menuntunnya untuk menuju rak dimana terdapat barang yang diinginkan Seulgi.

Buku mewarnai yang Seulgi pilih sendiri, beberapa krayon dan pensil warna beragam merek sudah ia masukan ke trolley belanjaan.  Jimin tau bahwa itu akan jadi teman baik Seulgi membunuh bosan. Selanjutnya Seulgi melepaskan tangannya dari tangan Jimin dan mendekat pada susunan buku - buku tebal untuk menulis semacam catatan atau sejenisnya.  Seulgi menyebutnya Jurnal tadi. Apa itu yang dia maksud?

"itu jurnal yang kamu maksud?"

Seulgi mengangguk.  "sebenarnya buku apa aja sih.  Intinya buku besar dengan banyak halaman. Aku mnau nulis selama 9 bulan."

"maksud mu?"

Seulgi tersenyum dan mengambil satu buku berukuran 20 cm x 35 cm berwarna kuning emas dan memasukannya untuk bergabung dengan belanjaan mereka yang lain. Ia kembali menggandeng tangan Jimin dan membawa pria itu agar berjalan menuju kasir. Ia sudah yakin kalau belanjaan nya sudah cukup.

"aku tanya tadi, Sayang.  Kamu belum jawab." protes Jimin melirik sebentar pada Seulgi yang bergelayut manja.

"kata Wendy bagus banget kalau kita nulis - nulis gitu tentang perkembangan bayi. Selain bisa ngilangin bosen bisa jadi memory keeper juga buat nanti dibuka lagi pas anak kita udah gede."

"kamu udah ngasih tau Seungwan soal hamil nya kamu?" tanya Jimin membalas jawaban Seulgi.

"iya.. Dia heboh banget loh.. Duh kangen pengen ketemu sama Seungwan udah lama gak liat. Tapi katanya dia lagi sibuk banget ngurusin Yoongi."

"Yoongi udah kurus bukannya?" candaan renyah baru keluar dari mulut Jimin.

Seulgi sendiri hanya memutar bola mata.
"ngurusin pernikahan nya sama Yoongi!"

Mereka sudah sampai di meja kasir dan Jimin membantu pekerja swalayan ini untuk mengeluarkan barang belanjaan mereka yang luar biasa banyak. Nampaknya Seulgi kalap.

Setelah selesai membayar Jimin mendorong trolley yang berisi belanjaan yang terbungkus kantung sampai ke parkiran. Wanita nya sudah lebih dulu duduk di dalam mobil dan menyejukan diri dengan AC. Seulgi jadi lebih gerah belakangan,  mungkin karena berat badan nya agak naik dan kalor nya banyak terlepas dari tubuh yang akan bertambah gendut sebentar lagi.  Sambil memasukan belanjaan mereka Jimin tersenyum membayangkan akan se-gemas apa beruang nya nanti saat sudah hamil besar.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang