(56) Re-start The Game

4.8K 603 89
                                    

Bed(t) Friend
.


.

PASTIIN KAMU UDAH BACA PART SEBELUMNYA. IN CASE KAMU GATAU.

.


Satu minggu sudah berlalu. Yang hanya bisa Seulgi lakukan hanya memandang keluar jendela kamarnya. Ini rumahnya. Rumah yang membesarkannya sebelum dia akhirnya berani keluar dan menikmati kehidupan bersama Jimin di apartment itu.

"Seulgi.."

Gadis itu menoleh sebentar sebelum kembali melihat keluar.

"kamu pulang?" tanya wanita paruh baya yang Seulgi panggil dengan sebutan 'Eomma.'

Seulgi terkekeh pelan. "harusnya aku yang bertanya begitu. Eomma pulang?"

Ibu Seulgi tertawa dan mendekati anaknya. Dia memeluk Seulgi dari belakang dan mengecup kedua pipi anak gadisnya. Seulgi menunduk. Memegang lengan ibunya yang melingkar di lehernya.

"kamu kurusan." ucap ibunya pada Seulgi.

"aku gemukan. Eomma saja yang tidak pernah melihat aku."

Ibu Seulgi tersenyum dan menarik tangan Seulgi untuk duduk di kasur. Seulgi memilih tidur, meletakkan kepalanya di pangkuan sang ibu. Nyonya Choi sangat senang ketika anaknya satu - satunya bermanjaan dengannya.

"Eomma beberapa kali pulang, tapi kan kamu yang jarang pulang. Bagaimana? Apa tinggal sendiri menyenangkan? Lain kali Eomma akan berkunjung." ujar wanita itu.

"aku tidak akan tinggal di apartment lagi." jawab Seulgi.

"loh kenapa?"

Seulgi menggeleng. Dia tidak mungkin memberi tau ibunya soal alasan itu. Ibunya bahkan tidak tau kalau Seulgi selama ini tinggal bersama dengan Jimin.



"Eomma... Tidak bisakah Eomma tinggal saja dan tidak perlu pergi? Maksudku... Aku butuh Eomma.." lirih Seulgi. Air matanya menetes.

Nyonya Choi sedikit tertegun mendengar putrinya mengatakan hal itu. 22 tahun ini Seulgi tidak pernah mengeluh soal ini, tapi akhirnya dia membicarakan tentang ini.

"Sayang, kamu tau jelas Eomma melakukan ini untuk kamu."

"......"

"Eomma berusaha menghidupi kamu.. Membuatmu hidup senang dan berkecukupan."

"tapi Seulgi butuh Eomma.." lanjut Seulgi. Dia memeluk pinggang ibunya. Menangis di perut wanita yang melahirkannya.



"Seulgi.. Sejak Appa meninggalkan kita dan pergi dengan jalang nya, yang Eomma tau hanya bekerja dan mencari uang untukmu. Demi kamu."

Seulgi terisak. Dia tau. Dia tau kalau ibunya bekerja, menghabiskan waktu keluar kota, keluar negeri, hanya demi melupakan rasa sakitnya karena pengkhianatan Appa-nya. Seulgi benci ini. Seulgi benci menangis di depan ibunya. Ini pasti akan membuat Ibunya ikut sedih. Membuat luka yang berusaha Nyonya Choi tutupi menyeruak kembali.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang