(42) [new] Morning Routine

9.2K 694 210
                                    

Bed(t) Friend
.


.

Jimin tersenyum ketika bangun dari tidurnya. Dia menoleh ke arah samping dan tidak menemukan gadis cantik di sampingnya. Jimin duduk dan turun dari ranjang.

Pria itu mengucek matanya sambil berjalan keluar kamar. Tatapannya langsung terfokus pada wanita yang sedang berkutat di dapur. Jimin berjalan menuju Seulgi.

"Oh, udah bangun." ucap Seulgi sambil tersenyum.

Jimin ikut tersenyum meski matanya masib setengah terbuka. Dia belum mencium wanitanya pagi ini. Padahal masih banyak yang ingin dilakukan di ranjang setelah bangun.

"kenapa kamu bangun duluan?" tanya Jimin sambil bersandar di meja dapur di samping Seulgi.

"cuci dulu muka lo." ucap Seulgi sambil mengiris kentang dan memasukkannya ke dalam panci berisi air.

Sepertinya dia akan membuat sup.



"kok lo - gue sih.. Kan semalem udah aku - kamu." keluh Jimin sambil mengerucutkan bibirnya.

Seulgi mengalihkan pandangannya ke arah lain menyembunyikan wajahnya yang memerah. Tolonglah, hari ini hari pertama setelah kemarin mereka jadi sepasang kekasih. Jelas saja dia tersipu - sipu.

"Seulbear..." bisik Jimin.

Pria itu bergerak menuju belakang Seulgi dan melingkarkan tangannya di perut wanita itu. Jimin mengecup leher samping Seulgi dan menyesapnya pelan.

"Jim.. Cuci muka dulu.."

"mandi bareng aja yuk?" balas Jimin sambil menciumi telinga Seulgi.

"mata lo gak ada ya? Gue lagi masak. Cuci muka dulu sana."

Seulgi berusaha melepaskan pelukan Jimin dari tubuhnya. Tapi pria itu justru menggeleng di bahu Seulgi, sedikit menggesekkan hidungnya dengan kulit leher Seulgi, membuatnya merasa geli.

Gadis itu terlihat membuang nafasnya berat dan akhirnya pasrah membiarkan Jimin memeluknya sementara dia melanjutkan masakannya.

"marah?" tanya Jimin sambil memandang Seulgi yang terlihat merengut.

Tapi wanita itu menggeleng. Dia memang tak marah, hanya saja dia sebal.

Jimin mengecup pipi Seulgi dari samping. Kanan dan kiri bergantian. Jimin terus melakukannya sampai Seulgi merasa risih.

"Jimin!" teriak Seulgi.

Teriakan itu tidak membuat Jimin berhenti melakukannya. Dia masih gencar menciumi pipi Seulgi dengan tangan yang masih melinhkar di perutnya. Sesekali tangan itu meremas pinggang Seulgi.

"lepasin atau gue cuci muka lo pake air mendidih di panci ini. Sekalian sama kentang - kentangnya!" ujar Seulgi.

"hmm?"

Respon Jimin hanya gumaman dan dia justru masih menjahili Seulgi dan mengganggu wanitanya.

"Jim-"

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang