(35) On His Bed [M]

17.6K 711 90
                                    

Bed(t) Friend
.


.

"let's start this.."

Jimin menurunkan tubuhnya agar menempel dengan tubuh atas Seulgi yang sama - sama polos. Jimin mengelus kening Seulgi sebelum mengecup bibir gadis itu dan melumatnya perlahan.

Jimin mengulum bibir atas dan bibir bawah Seulgi bergantian. Dia mengusap pipi Seulgi meminta gadis itu membalasnya, dan Seulgi melakukannya. Wanita itu balas mencium bibir Jimin dengan sama lembutnya. Tangan Seulgi mengalung di leher Jimin dan dia gunakan untuk meremas rambut belakang Jimin sebagai pelampiasannya.

Jimin masih mencium bibir Seulgi, kali ini dia menerobos mulut Seulgi dengan lidahnya dan bermain dengan lidah milik gadis itu disana. Dia hampir menyeringai ketika melihat Seulgi berusaha agar tidak mengeluarkan suara apapun meski Jimin tau kalau Seulgi sangat ingin.

Pria itu melepaskan ciumannya dan melihat Seulgi tengah berusaha mengatur nafasnya yang terengah. Tangan Jimin mengusap paha Seulgi dan menarik celana dalamnya hingga terlepas.

Seulgi menutup wajahnya dengan lengannya. Dia menggigit tangannya sendiri ketika jari Jimin dengan tiba - tiba menyentuh kewanitaannya dengan perlahan. Seulgi mulai bergerak tak nyaman saat Jimin mengusap miliknya ke atas dan ke bawah, mengikuti garis yang ada di lipatan daging itu.

Jimin menaikkan tangannya ke pinggang Seulgi, membuat Seulgi mampu bernafas lega. Dia menutup matanya. Jimin tersenyum kemudian mencium belahan dada Seulgi sekali lagi. Dia menghisap kuat disana, membuat tanda yang tidak bisa dia buat di leher Seulgi lantaran acara di luar masih berlangsung, dia tak ingin orang - orang melihatnya.

"kalau lo tutup mata lo, lo gak akan tau dong gue ngapain aja?" tanya Jimin sambil mengusap puncak payurdara Seulgi dengan lembut menggunakan telapak tangannya.

Seulgi membuka matanya dan menggigit bibirnya. Tangannya reflek menutup mulutnya ketika Jimin dengan tiba - tiba menjilat putingnya. Pria itu meraup puncak buah dada Seulgi ke dalam mulutnya. Seperti bayi yang sedang menyusu, Jimin mengulum dan menghisapnya kuat, mengacaukan wanita yang berusaha mati - matian agar tidak mendesahkan nama pria itu.

Tangan kanan Seulgi masih dia gunakan untuk menutup mulutnya sementara tangan kirinya ia gunakan untuk meremas rambut Jimin dan menariknya pelan berusaha memberitahu betapa Jimin membuatnya tak karuan.

Jimin mengulum puting kanan dan kiri Seulgi secara bergantian. Tangannya mulai turun mengusapi perut berotot milik Seulgi, dan terus turun menuju pangkal paha gadis itu membuat Seulgi menggigit bibirnya lebih kuat.

Jimin berhenti menciumi buah ada Seulgi. Dia bangun dan duduk di antara paha Seulgi yang ia buka lebar. Jimin tersenyum melihat wajah Seulgi yang memerah. Jimin menarik tangan yang Seulgi gunakan untuk menutup wajahnya. Pria itu mengecup telapak tangan itu dan mengusapnya. Jimin mengusap bibir Seulgi membuat gadis itu berhenti menggigit bibirnya.

"jangan di gigit."

"...."

"nanti lo luka."

Jimin mengecup singkat bibir gadis itu dan melepasnya.

"mmph!"

Seulgi menutup mulutnya ketika dengan tiba - tiba Jimin menekan klit nya di bawah sana. Seulgi menggelengkan kepalanya merasa kesal karena tidak bisa berteriak leluasa ketika Jimin memainkan miliknya.

Wanita itu menggigit tangannya merasakan tangan Jimin mengusap daging kemerahan yang menggoda hasrat pria itu untuk segera menyetubuhinya.

Jimin mengitari pintu masuk lubang Seulgi dengan jari telunjuknya. Matanya tidak lepas dari memandang wajah Seulgi yang penuh keringat. Jimin tersenyum miring ketika merasakan milik Seulgi mulai banjir cairan bahkan hanya dengan sentuhan sesederhana ini.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang