(15) Met Her

7.3K 813 120
                                    

Bed(t) Friend
.

.

Seulgi berkali - kali membunyikan bel apartment Seungwan. Dia masih menangis. Dia juga tidak tau kenapa dia masih menangis.

"sialan! Lama banget sih!"

Seulgi duduk berjongkok di depan apartment Seungwan sampai akhirnya pintu itu terbuka dan menampakkan Son Seungwan disana.

"gelandangan dari mana nih?" tanya Seungwan yang melihat Seulgi menunduk.

Seulgi mendongak meperlihatkan wajahnya yang sudah tidak karuan. Masih menangis dengan pipi yang sedikit membiru.

Seungwan terkejut dan membantu Seulgi berdiri. Gadis itu membawa masuk sahabatnya dan mendudukkan Seulgi di sofa nya. Seungwan dengan cepat mengambil air hangat dan menyuruh Seulgi meminumnya.

"lo kenapa?!" tanya Seungwan.

Seulgi tidak menjawab dan hanya terisak. Dia mau berhenti menangis tapi tidak bisa. Dia di tampar oleh Jimin. Sekasar apapun Jimin dia tidak pernah melukai Seulgi begitu.

"Seul.. Cerita sama gue."

Seulgi mendekat dan memeluk Seungwan. Seulgi benci terlihat lemah. Dia menghapus air matanya.

"i hate him. Gue benci benget sama dia Seungwan."

"siapa?"

"Park Jimin!"

Seulgi melepas pelukannya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"he slapped me!" teriak Seulgi.

Dia bisa membayangkan bagaimana wajah Jimin saat menamparnya. Seulgi tau Jimin tempramennya tidak bagus, tapi apakah harus menampar Seulgi. Salahnya apa?

"pipi lo biru. Gue ambilin es batu yah. Lo ke kamar gih nanti sambung ceritanya."

Seulgi berjalan ke kamar sementara Seungwan menuju kulkasnya dan mengambil es batu. Dia juga agak terkejut mendengar bahwa Seulgi ditampar Park Jimin. Di kepalanya berputar pikiran - pikiran bahwa itu tidak mungkin. Jimin mana bisa menampar Seulgi. Oh Please, semua orang juga tau kalau Seulgi itu harta nya Jimin. Gimana bisa?

Seungwan melangkah menuju kamarnya dan melihat Seulgi yang sudah berbaring di kasurnya. Seungwan membalut beberapa es dengan handuk dan menempelkannya di pipi Seulgi membuat gadis yang sebelumnya memejamkan mata kini membukanya.

"cerita.."

Seulgi duduk bersandar di kursi Seungwan sambil mengompres pipinya sendiri dengan handuk dingin yang Seungwan bawa.

"gue cuma tanya soal Yoongi. Biasanya juga gitu. Tapi dia.."

"lo nanya nya gimana?"

"just the way i am, Son Wendy. Gue gak pernah basa basi. Yaudah gue tanya dengan cara gue." jelas Seulgi.

"mungkin dia lagi emosi."

"terus kalau dia lagi emosi, kudu banget nampar gue?! I'm A Lady! Meskipun gue mungkin gak ada artinya di mata dia, gue tetep cewe!"

Seungwan menghela nafasnya. Dia mengusap kening sahabatnya dan menyuruh Seulgi untuk tidur. Dia bisa sakit kepala kalau harus mendengar Seulgi mengomel tentang hal yang sama. Dia bisa melakukannya selama berjam-jam kalau mau tau.

Wendy keluar dari kamarnya dan duduk di depan sofa. Akan mudah kalau mereka mamberitahu yang sebenarnya pada Seulgi. Tapi Jimin pasti punya alasan. Begitupun dengan dia.

Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang