(76) Questionable

7.8K 659 94
                                    

Bed(t) Friend
.


.

Seungwan menyisir rambutnya yang selalu berantakan tiap dia terbangun di pagi hari.  Tidur nya agak kacau sekarang.  Tidak rapih seperti sebelum - sebelumnya.  Maklum,  segalanya sudah berbeda.  Tidak lagi seperti dahulu sebelum dia punya tanggung jawab untuk mengurus semuanya.



"Mom.. "

Dalam hati Seungwan bersyukur,  memuji pria kecil yang sedang berjalan ke arahnya sebagai bocah pintar yang baik hati.


"good boy.. bagus kalau sudah bangun duluan so I don't need to wake you up."

Anak lelaki itu memeluk Seungwan yang sedang duduk, memeluknya dari belakang. Mereka saling menatap lewat pantulan mereka di cermin meja rias wanita itu. Seungwan tersenyum.  Dia mengusap pipi tembam yang dia wariskan pada anak ini. Hanya itu yang menjadi miliknya.  Sisanya, nyaris semua orang berkata kalau anaknya benar - benar mirip si ayah.

"when will he come back?" bisikan kecil di telinga Seungwan dengan bahasa inggris yang fasih. Berkat latihan dari ibunya.

Wanita itu juga bisa melihat kalau kesayangannya sedang mengerucutkan bibir,  dia tau kalau pria kecilnya sedang kesal dan rindu dalam waktu bersamaan.


"dia tidak mengatakannya?" tanya Seungwan.

"apa?"

"apa Appa tidak bilang pada Kwangsun?"

Seungwan memindahkan tubuh anaknya ke depan,  memangkunya. Dia menciumi pipi gembul putranya yang baru genap berumur empat tahun. Namanya Kwang-sun artinya kuat.  Seungwan ingin anaknya kuat dalam segala hal. Berharap putranya mampu menjalani hidup dengan baik dengan keberanian yang tinggi.

"bilang apa?" tanya Kwangsun pada ibunya.

"bilang kalau Appa akan segera pulang. Jadi Kwangsun harus bersabar. " Jawab Seungwan.

Seujurnya dia pun sama.  Dia merasakan hal yang sama dengan yang putranya rasakan.  Dia juga merindukannya. Seungwan rindu pada pria yang menjadi ayah dari Kwangsun. Sama hal nya dengan apa yang Seungwan katakan pada putra sematawayangnya, bahwa dia harus bersabar. 

"Appa akan pulang. Kwangsun sabar.  Appa pergi juga untuk bisa terus bersama - sama dengan Kwangsun."

Pria kecil itu mengangguk,  mencoba untuk mengerti.



.

"ma.. ?"

Seungwan kembali tersenyum ketika bibir tebal milik putranya menggumamkan panggilan itu untuknya.  Eomma,  mommy,  terserah Kwangsun mau menyebutkan apa,  Seungwan selalu senang.  Dia ibunya.  Seungwan yang mengandung, melahirkan dan membesarkannya.  Dia bahagia ketika kata pertama yang Kwangsun ucapkan adalah bagaimana dia memanggil ibunya.

"iya Sayang?"









"boleh kita bertemu dia?"


🔴BF🔴

Seulgi terbangun ketika merasakan sinar matahari yang menembus melalui celah tirai yang terbuka.  Dia mengerjapkan matanya. Kepalanya dia tekan - tekan saat merasakan pusing yang mendera.



Bed(t) Friend - SeulMin [Complete] [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang