36. Splash!

1K 41 5
                                    

REMINDER!!

Chapter ini terdapat adegan yang sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh 17 tahun ke bawah. Jadi harap tidak dicontoh, ya.

Ingat, ini hanya cerita yaa, oke?

Luff ya, and happy reading.

Anyway, song for today: Sparks Fly - Taylor Swift

🎹 🎹 🎹

Kini Arin dan Rizky tiba di danau yang sudah lama tak mereka kunjungi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Arin dan Rizky tiba di danau yang sudah lama tak mereka kunjungi. Arin dan Rizky sama-sama duduk di pinggir jembatan danau. Arin jadi teringat memori saat Rizky memotretnya di pinggir danau. Arin juga ingat, di sini adalah tempat dimana dirinya memutuskan untuk berhenti bermusik. Ah, sudah lupakan. Ia tak akan mungkin kembali apabila trauma hebatnya selalu menghalanginya.

"Arin, jangan ngelamun," tegur Rizky sambil menyenggol badan Arin dengan badannya.

Arin menjawabnya dengan gumaman.

"Udah nggak usah dipikir momen pas kita terakhir di sini," ucap Rizky yang sepertinya sudah membaca pikiran Arin.

Arin menghela napas lalu tersenyum, "Iya gue nggak akan mikirin itu lagi," ucapnya. Kemudian Arin menghela napas lagi, namun kali ini lebih lambat. Ia mencium aroma air danau yang begitu menenangkan.

"Btw, kira-kira Keisha mau ngomongin apa, ya?" tanya Rizky yang kini merebahkan badannya di atas kayu jembatan.

"Gue nggak tahu Keisha mau ngomongin apa. Tapi yang jelas gue takut, Ky." Kemudian Arin ikut merebahkan badannya di samping Rizky. Kini ia dan Rizky sama-sama menatap langit senja dengan beberapa burung yang terbang di atas.

"Kenapa takut?" tanya Rizky dengan kepala yang dimiringkan ke arah Arin namun masih dengan posisi tiduran.

"Keisha sepertinya marah sama gue, Dika, dan Tasya."

"Kenapa begitu?"

"Karena kita bertiga udah merusak rencananya untuk PDKT sama lo. Gue takut dia balas dendam dengan merusak persahabatan kita," jelas Arin.

"Tenang aja, Rin. Gue, kan, udah hindarin Keisha belakangan ini semenjak gue tahu dia bohongin gue," jelas Rizky.

"Hmm," Arin bergeming.

Tadinya Arin ingin memejamkan matanya, menikmati sunyinya danau, namun tidak jadi ia lakukan karena merasa kikuk masih diperhatikan oleh Rizky. Lalu Arin memiringkan kepalanya dan terlihat wajah Rizky sambil tersenyum dengan jarak wajah mereka yang sangat dekat.

"Lo kenapa perhatiin gue kayak gitu?" tanya Arin dengan canggung. Lalu ia bergeser untuk menjaga jarak wajahnya dengan Rizky.

"Gue mau nanya, deh," kata Rizky, "kalau gue jauhin Keisha, lo bakal ngelakuin hal yang sama nggak?" tanyanya.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang