P r o l o g

4K 121 0
                                    

Buat yang baru datang,

W E L C O M E ~

Enjoy, dan jangan lupa untuk  v  o t  e  jika kalian suka sama cerita teen fict ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy, dan jangan lupa untuk  v  o t  e  jika kalian suka sama cerita teen fict ini!

Luff, Shab~

🎹 🎹 🎹

Hai Bunda, apa kabar?

Maaf, jika surat ini akan membuat Bunda kecewa. Sepertinya Arin tidak bisa lanjut bermusik seperti dulu lagi. Semua ketakutan dan trauma selalu muncul ketika mulai menyentuh tuts piano. Entah mengapa jari-jari Arin selalu gemetar dengan hebat ketika mencoba bermain piano. Arin memutuskan untuk berhenti bermusik. Arin harap Bunda mengerti.

Arina Ella.

Selesai menulis, Arin berharap surat ini dapat dibaca oleh Bundanya. Air mata pun kemudian berhasil melewati pipinya. Saat hendak mengusap, tiba-tiba ada tangan yang lebih dulu mengusapnya. Arin menoleh pada Rizky.

"Tidak apa-apa. Gue tahu lo perempuan yang kuat," ucap Rizky sambil tersenyum padanya.

Arin menatap sahabat kecilnya itu sambil membalas senyumnya. "Bantu gue untuk melewati semua ini ya, Ky."

"I will, and always," janji Rizky.

🎹 🎹 🎹

Lanjut aja ah yuk ke chapter pertama, yuk!

Tapi sebelumnya, jangan lupa tinggalkan  v o t e~


Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang