8. Dinner with Rizky

1.7K 71 0
                                    

Hei-hei!! Gimana so far sama ceritanya??

Boleh dong sebelum baca kasih  v o t e  nyaa :3

Luff yaa!

🎹 🎹 🎹

Seperti janjinya, Rizky akan mentraktir Arin malam ini. Ia sangat senang bisa makan malam dengan Rizky, meski ia agak takut bila nanti ada wartawan menghampirinya. Namun ia yakin Rizky dapat menjaga dirinya.

Arin memilih menggunakan sweaternya karena cuaca sore menjelang malam ini agak sedikit dingin karena hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arin memilih menggunakan sweaternya karena cuaca sore menjelang malam ini agak sedikit dingin karena hujan. Setelah menyisir rambutnya, Arin siap berangkat.

Saat siap, Arin keluar dari ruang baju menuju kamarnya. Saat di kamar, ia melihat Rizky memainkan gitar milik Arin dengan posisi memunggunginya, menghadap jendela. Meski Rizky tidak bernyanyi, Arin tahu bahwa lagu yang dimainkan Rizky adalah Lost Stars dari Adam Levine karena Arin hafal dengan chord-nya.

Arin pun kembali pada memorinya saat ia tampil dalam pentas seni sekolah bersama dengan Rizky. Rizky dengan gitarnya, dan tentu saja Arin dengan pianonya.

Sambil memjamkan mata, ia membayangkan memori itu. Alunan gitar masih terus dimainkan Rizky. Tanpa sadar, Arin telah menyunggingkan bibirnya dan mulai menekuk jari-jarinya seolah-olah ia sedang bermain piano. Namun, seketika jari-jarinya gemetar dengan hebatnya. Ia pun membuka matanya saat air mata tidak dapat dibendung lagi dalam matanya yang tertutup.

Setakut itukah aku untuk bemain piano? batin Arin. Ia tidak mengerti mengapa musik selalu membawanya pada tragedi itu lagi?

Sebelum mendekati Rizky, Arin bercermin sejenak pada cermin yang ada di samping, memastikan dirinya tak terlihat habis menangis. Terlihat oleh Arin kilauan bekas air mata yang ada di sudut matanya. Setelah menyekanya, ia berjalan ke arah Rizky. "Ky, gue udah siap."

Rizky menoleh dan menaruh gitarnya pada stand gitar. "Mau makan dimana, Princess?"

"Makan di mall aja, yuk, Jelek," jawab Arin bercanda. Sebenarnya itu hanya trik agar Arin terlihat baik-baik saja di depan Rizky. "Gue mau sekalian ke toko buku."

"Nyebelin, lo. Gue manggil Princess, lo malah manggilnya Jelek," keluh Rizky.

Arin menunjukkan senyum meledek dan berkata, "Bodo amet!" Arin berjalan keluar kamar.

Rizky memang sebal, namun di sisi lain ia senang melihat Arin yang kembali menjadi Arin yang usil, menyebalkan, dan tidak bersedih lagi seperti seminggu kemarin. Padahal, Rizky saja yang tidak sadar ada topeng besar yang dipasang oleh Arin.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang