Kini Arin tiba di rumah. Saat masuk Arin mendapati ayahnya yang sudah di rumah sedang fokus dengan laptopnya. Tumben sekali ayahnya pulang cepat. "Hi Dad!" sapa Arin sambil menutup pintu rumah.
Bagas menaruh laptop pada meja di depannya lalu menyapa Arin balik. "Hi sweetie!"
Setelah itu Arin ikut duduk bersama ayahnya di sofa. Saat badannya disandarkan, Arin melihat marble cake yang berada di atas meja di hadapannya. "Ayah beli kue?"
"Nggak. Tadi pas di kantor Mama Rizky ngasih kuenya buat kita."
"Wiiih," Arin langsung mengambil kue itu dan melahapnya. Bagi Arin, rasa kue Mama Rizky adalah yang paling juara. Dulu Arin pernah meminta Mama Rizky untuk membuka toko kue sendiri karena rasanya yang super lezat. Namun sayangnya Mama Rizky adalah tipikal wanita yang ingin kerja kantoran sehingga beliau lebih memilih kerja di perusahaan ayahnya.
"How was school?"
"Great!" jawab Arin. Tiba-tiba Arin teringat soal ia yang bertemu Tante Lita yang tadi pagi, "Ayah kenal Elitta Friska?"
"Kenal." Lalu Bagas langsung memasang mimik bingung, "Kamu tahu darimana soal Eli?"
Kini giliran Arin yang memasang mimik bingung. Eli? Apa itu panggilan akrabnya? batin Arin.
"Tadi Tante Lita jadi narasumber di kelas Arin."
"Biar ayah tebak, pasti narasumber untuk pelajaran Bahasa Indonesia, ya?" tanya Bagas menduga.
"Iya, Yah! Keren banget, ya. Tante Lita manager di perusahaan penerbit buku," puji Arin kemudian melahap marble cake-nya lagi.
"Dia memang senang banget nulis dari dulu. Nggak nyangka sekarang udah sukses, padahal karir menulisnya sempat terhenti," ucap Bagas.
"Serius, Yah? Kok bisa?" tanya Arin yang kini mengubah posisi duduknya menghadap ayah.
"Eli menikah dengan orang Italia. Setelah itu dia ikut suaminya ke Italia dan akhirnya karir menulisnya jadi terhenti."
"Berarti Tante Lita sekarang long distance relationship sama suaminya, dong?" tanya Arin yang penasaran dengan kehidupan pribadi Tante Lita.
"Enggak. Mereka sudah berpisah sekarang."
"Kenapa pisah?" tanya Arin lagi yang semakin kepo.
"Ayah sendiri juga tidak tahu mengapa bisa berpisah." Kemudian Bagas mengerutkan dahinya. "Kamu kenapa jadi penasaran gini?"
"Soalnya Ayah mancing Arin buat penasaran, siih," tukas Arin.
Bagas tertawa dengan suara beratnya yang khas. "Ya sudah. Apalagi yang ingin kamu tahu soal Tante Lita?" Kali ini Bagas tidak lagi menggunakan nama Eli agar sama dengan Arin yang memanggilnya Lita.
"Nah, itu dia yang ingin Arin tanyakan. Ayah kok tahu banyak soal Tante Lita, sih?"
Bagas tersenyum lalu mulai bercerita. "Jadi, Tante Lita tetangga dan juga sahabat ayah. Usia kita berbeda dua tahun, tapi kita sempat satu SMP dan satu SMA."
"Oh, I see."
"Eh, gimana kalau kita undang Tante Lita makan malam bareng besok?" tawar Bagas pada Arin. "Ayah sudah lama juga nggak ketemu dia."
"Boleh, Yah," jawab Arin tersenyum riang. Akhirnya ada juga orang luar --selain Rizky-- yang menemani ayahnya dan Arin makan malam.
Kemudian Arin menatap jam dinding dan terkejut melihat jarum jam yang menunjukkan pukul enam sore. Arin buru-buru bangkit dari sofa sambil membawa tas sekolahnya yang berat, "Ayah, Arin mau mandi dulu, ya."
"Arina," panggil Bagas saat Arin sudah terlanjur bangkit. Dalam hati, Bagas bertanya-bertanya, apa aku perlu memberitahu ini pada Arin soal tadi siang?
"Kenapa, Yah?"
"Umm," tiba-tiba Bagas menjadi ragu. "Aduh, Ayah lupa mau bilang apa," alibi Bagas sambil menyengir.
"Ya ampun, ayah kok jadi pikun gini? Umur Ayah bukan lima puluh tahun, kan?" tanya Arin sambil terkekeh.
"Kamu nih ya, sama Ayah sendiri kayak begitu," ucap Bagas dengan wajah sebal.
"Hehehe, bercanda Ayah. Ya sudah Arin mau mandi dulu, ya," ucap Arin yang kemudian pergi ke kamarnya di lantai atas. Sedangkan Bagas, masih kalut dengan pikirannya sendiri dan juga rahasia.
Tadi siang, Radit, manager Steffie Ella meminta izin pada Bagas agar Arin bergabung dengan studio musiknya. Sayangnya Bagas tidak mengizinkan hal itu terjadi karena Bagas tahu, Arin belum siap untuk bermusik. Jadi lebih baik Bagas menyembunyikan hal ini dari Arina.
🎹 🎹 🎹
Maaf ya, hari ini upload sedikit ): Shab lagi capek banget ada acara.
Mohon pengertiannya, ya (":
Much love,
Shabrina Huzna✌

KAMU SEDANG MEMBACA
Arina Ella
Teen FictionCOMPLETED✅ 🎥Yuk, tonton Trailernya di Chapter pertama sebelum baca ((: --- Arina Ella gadis SMA yang merupakan anak dari seorang pianis dan penyanyi terkenal, Steffie Ella. Bakat musik bundanya menurun pada Arina dan membuatnya juga ingin menjadi p...