28. Drama

1K 47 0
                                    

"Lho, Kak Elvan?" Situasi tiba-tiba menjadi kikuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lho, Kak Elvan?" Situasi tiba-tiba menjadi kikuk. "Maaf Kak, Arin kira Dika."

"Nggak apa-apa. Kamu kenapa?" tanya Elvan saat melihat mata Arin berkaca-kaca.

"Nggak, ini kelilipan ranting atau daun, nggak tahu apaan," alibi Arin sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Sekarang masih kelilipan?" tanya Elvan yang kini mendekatkan wajahnya pada Arin. Dengan segera Arin menjauh dari Elvan.

"Aku udah nggak kelilipan, kok," ucap Arin sedikit panik. Ia takut Elvan akan mencoba meniupkan matanya agar tidak kelilipan, seperti di sinetron-sinetron.

"Oke," jawab Elvan yang kemudian menjauh dari Arin. "Mau jalan bareng ke gedung sekolah?"

"Boleh," jawab Arin. Kemudian keduanya sama-sama berjalan menuju gedung sekolah.

"Rambut kepangmu kemana?" tanya Elvan yang masih berjalan dengan Arin.

"Umm," Arin memegang rambutnya, "kayaknya gaya rambut kepang kurang cocok dengan aku, Kak."

"Tapi kamu terlihat cantik waktu itu, kok," puji Elvan sambil tersenyum pada Arin hingga membuat lesung pipit Elvan terlihat.

Arin langsung teringat dengan secret admirer yang waktu itu juga memujinya seperti itu. Sekarang ia semakin yakin Elvan adalah secret admirer-nya. "Mungkin karena Arin belum pede," jawab Arin.

Elvan tertawa kecil. Kini meraka sudah berada di lorong sekolah. Lalu tiba-tiba saja Dika datang menghampiri Arin. "Arin! Ayo ikut gue!" seru Dika yang menarik tangan Arin.

Elvan memelototi Dika karena merasa ia sudah merusak momennya berdua dengan Arin. Karena Elvan telah memelototinya, Dika pun meminta izin Elvan, "Gue pinjem Arin dulu, Van."

"Ya sudah," ucap Elvan dengan pasrah.

Kini Arin mengikuti Dika. "Dik, apaan sih? Emang lo pikir gue barang apa bisa dipinjem?" gerutu Arin karena ucapan Dika tadi pada Elvan.

"Tadi Elvan kelihatan marah, makanya gue bilang gitu," ucap Dika yang masih berjalan dengan cepat.

"Terus ini kita mau kemana, sih?" tanya Arin yang masih mengikuti Dika.

Kini mereka berdua tiba di sebuah ruangan. Dika mengajak Arin untuk mengintip isi ruangan lewat ambang pintu. Tentu Arin tidak terkejut saat melihat Rizky dan Keisha sedang berdua di dalam, karena ia sudah tahu tadi Keisha mengajak Rizky ke ruang musik.

"Kok tampang lo biasa aja?" bisik Dika dengan alis yang bertautan.

"Gue udah tahu, kok, kalo mereka di ruang musik."

"Lho?" tanya Dika yang masih bingung. "Kalo lo tahu, kenapa lo biarin Rizky buat ke sini bareng Keisha? Lo nggak jealous?"

"Jealous sih, tapi malas aja meduliin Keisha," ucap Arin dengan nada kesal.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang