67. Gold Dresses

1.1K 40 4
                                    

Hei-hei!

Di akhir chapter ini ada surprise buat kalian, YAY!

So, ENJOY!! Dan jangan lupa tinggalin  v o t e  yaa

Luff ya!

🎹 🎹 🎹

Saat pulang sekolah, tas Arin terlihat gemuk karena berisi kotak hadiah ulang tahunnya dari Tasya dan Dika, juga secret admirer. Saat Arin tiba di gerbang sekolah, ia terkejut saat melihat mobil silver Mama yang diparkirkan di depan gerbang. Tak lama, terlihat Mama yang keluar dari mobil sambil melepaskan kaca mata hitamnya.

"Mama!" panggil Arin. "Kok Mama di sini?" tanya Arin.

"Mama disuruh Ayah buat jemput kamu, soalnya Pak Pram harus bersama Ayah ke pelabuhan bertemu klien katanya," ucap Mama.

Arin tersenyum miring karena tahu Ayah tidak sedang ke pelabuhan. Ayah sedang bertemu dengan event organizer untuk merencanakan pesta pertunangannya yang akan menjadi kejutan bagi Mama.

"Oh, oke," jawab Arin.

"Umm, kamu sudah ngasih tahu Ayah soal..." Mama menjadi gugup seketika, "soal kamu yang mulai memanggil Mama?"

"Belum, Ma. Arin masih cari waktu yang tepat," ucap Arin berbohong. "Ada apa?"

"Aneh saja, tiba-tiba Ayahmu minta tolong Mama untuk menjemputmu," jelas Mama. "Mama sebenarnya agak sedikit takut Ayah nantinya tidak menerima Mama karena Mama sejak dulu selalu menolak Ayah."

"Tenang aja, Ma. Ayah nggak kayak gitu, kok, orangnya," ujar Arin yang membela Ayahnya.

Setelah itu Arin masuk ke dalam mobil bersama Mama.

"Oh iya, Mama hampir lupa!" Kemudian Mama mengambil sebuah kotak berukuran sedang dari kursi penumpang di belakang mobil. "Happy birthday, my daughter!" seru Mama sambil memberikan kotak itu pada Arin.

"Awww, ,akasih, Ma!" bukannya menerima kotak tersebut, Arin malah memeluk Mama dari samping.

"Ayo buka!" pinta Mama.

Saat Arin membuka, Arin melihat banyak sekali skin care. Di mulai dari pembersih wajah, masker berbentuk krim hingga berbentuk tissu. lalu ada juga handcream, scrub, peeling gel, dan masih banyak lainnya. "Ma, ini skin care-nya banyak banget! Serius buat Arin semua?"

"Iya, Mama sengaja belikan karena Arin sudah tujuh belas tahun. Arin mulai sekarang harus merawat kulit wajah dan badan, oke?"

"Aah! Arin sayang Mama!" seru Arin yang kedua kalinya memeluk Mama.

"Mama juga sayang, Arin," jawabnya.

🎹 

Kini Arin di dalam mobil menatap jalanan. Ia penasaran akan seperti apa rencana ayahnya nanti saat acara pertunangan. Yang ia tahu tamu undangan akan memakai baju berwarna putih semuanya, kecuali Arin, Ayah, dan Mama yang akan mengenakan baju berwarna emas.

Ketika mobil melewati sebuah mall, Arin seketika mendapat ide.

"Ma, Mama punya dress berwarna emas?" tanya Arin.

"Hmm, sebentar Mama ingat-ingat." Tak selang lama Mama menjawab, "Nggak kayaknya, Rin. Kenapa?"

Arin pun kembali kambuh dengan kebiasaannya dalam berbohong. "Jadi gini, Ma. Arin akhir pekan bakal bikin pesta ulang tahun Arin. Dress code-nya bakal berwarna emas," jelas Arin yang lancar berbohong. "Nah, kebetulan Arin juga nggak punya dress berwarna emas. Kita ke mall, yuk! Kita cari hari ini!" ajak Arin.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang