19. Matchmaker

1.1K 50 1
                                    

Arin benar-benar tidak sabar dengan rencananya yang akan dimulai besok. Semoga misinya untuk menjadi mak comblang berhasil. Ketika Dika keluar kelas untuk latihan basket sepulang sekolah, Arin menahannya. "Dik."

"Aduh apaan, Rin? Gue udah telat, nih," keluh Dika.

"Besok kita nonton film di bioskop berempat, yuk!" ajak Arin.

"Emang lagi ada film bagus?"

"Ada!" Kemudian Arin membuka ponselnya dan menujukkan cover film terbaru.

"Itu genre romance, ya?" tanya Dika sambil menaikkan alisnya.

"Ada action-nya juga, kok!" jawab Arin beralasan, karena ia tahu Dika tidak tertarik dengan film romance.

"Tetep aja lebih banyak romance-nya kan?"

"Iya, sih. Tapi Rizky bilang dia juga mau ikut," ujar Arin yang masih membujuk.

Dika mendecih. "Masa iya Rizky mau nonton romance?"

"Dia mau, kok," ujar Arin yang masih kekeuh.

"Hmm, ya sudah. Besok kabarin aja jam berapa," jawab Dika dengan pasrah, karena bila dipikir-pikir ia mungkin akan bosan bila weekend di rumah saja.

"YES!" seru Arin merdeka.

"Udah, ah! Gue mau ke hall basket." Saat Dika keluar dari kelas, seketika Dika menghentikan langkahnya lalu menoleh. "Mau titip salam buat Elvan nggak, Rin?" ledek Dika.

"Ah, RESE! Udah sana, katanya telat," keluh Arin dengan bibir yang dikerucutkan.

Dika tertawa dengan puas lalu meninggalkan kelas.

Ketika Arin hendak keluar dari gedung sekolah, tiba-tiba ponsel Arin berdering. Kemudian terdengar suara Rizky. "Arin, gue udah bilang sama........" suara berisik orang-orang di sekitar Rizky membuat Arin sulit mendengar Rizky.

"Ky, suara lo nggak kedengeran. Apaan?" tanya Arin yang agak teriak karena takut Rizky tidak mendengar ucapannya.

"Gue udah bilang sama Tasya, dan dia setuju buat nonton bareng besok," ujar Rizky dengan volume maksimal.

"Oke, deh. Nanti gue booking tiket di internet, ya."

"Oke, kabarin aja," teriak Rizky dalam telepon, karena suara orang-orang sekitarnya semakin berisik.

"Lo lagi dimana, sih?" tanya Arin penasaran dengan suara ramai di telepon Rizky.

"Gue lagi sama Keisha di tempat mie ayam langganan kita. Lo tahu sendiri ramainya kayak apa," ujar Rizky.

Arin langsung mengerucutkan bibirnya. Nyesek banget ya, Lo ngajak Keisha ke tempat langganan kita, ucap Arin dalam hatinya.

"Halo?" tanya Rizky karena Arin diam saja di telepon.

"Oh, lagi sama Keisha. Goodluck buat nge-date-nya, ya," sindir Arin.

"Apaan sih, Rin. Kita nggak nge-date. Kita kan-"

Lalu terdengar pada telepon suara Keisha yang memanggil Rizky, "Kak, itu ada yang udah selesai makan. Ayo duduk."

Lagi-lagi Arin mendengus dan langsung mematikan teleponnya tanpa pikir. "Sabar Arina Ella, sabar," ucap Arin sambil mengelus-elus dadanya.

🎹

Saat tiba di rumah, Arin pergi ke balkon kamarnya untuk duduk di kursi santai. Lalu ia membuka ponsel untuk memesan tiket bioskop lewat ponselnya. Saat terdapat opsi memilih kursi, Arin berkata sambil menekan angka dua pada keyboard ponselnya, "Selamat nge-date Tasyaku sayang, muaaachh!" Arin terkekeh dengan puas. Yap, Arin hanya membelikan dua tiket untuk Tasya dan Dika.

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang