42. "Don't call me your Bro!"

915 37 0
                                    

"Dik, lo kenapa?!" tanya Arin yang panik. "Lo habis jatuh?!" tanya Arin lagi.

Dika menghiraukan pertanyaan Arin karena Dika sedang memperhatikan dahi Arin yang membiru. "Lo sendiri kenapa?"

"Ah, it's nothing," jawab Arin dengan santai. Kemudian Arin kembali melihat wajah babak belur Dika, "Tapi lo yang lebih banyak memar dan luka gini! Lo kenapa, Dik?"

"Arin, gue mau nanya," ucap Dika yang tidak peduli dengan pertanyaan Arin tadi. "Lo dan Rizky menjauh karena dia udah tahu foto kita?" tanya Dika to-the-point.

"Wait, what?! Jadi memar biru ini karya Rizky?! Lo berantem sama dia?" tanya Arin yang membelalakan matanya.

"Iya," ucap Dika dengan lemah. "Jadi lo berantem sama Rizky karena foto itu?" tanya Dika mengulang pertanyaan sebelumnya.

"Ya, Dik. Kita berantem gara-gara itu," jawab Arin yang kini merunduk.

Dika menghela napas dengan gusar. "Kok bisa di tangan Rizky, sih?!"

"Gue nggak tahu," ucap Arin lemah. "Lo kapan berantem sama dia? Gimana kejadiannya?"

"Jadi..."

🎹

Kemarin sore Minggu, di halaman rumah Rizky...

Tasya sudah melaksanakan misinya untuk bertemu dengan Arin. Kini saatnya misi Dika dilaksanakan, yaitu bertemu dan berbicara dengan Rizky.

"Tante, Rizky ada?" tanya Dika pada Tante Anita yang baru saja pulang dari pelabuhan.

"Eh, Nak Dika. Sebentar ya, Tante panggil dia," ucap Tante Anita yang kemudian masuk ke rumah. Tak lama, terlihat Rizky yang keluar dari rumahnya.

"Hei, Bro! Ngumpul di Sugar Cafe, yuk!" ajak Dika.

"Nggak usah panggil gue Bro lagi," ucap Rizky dengan rahang yang mengeras.

"What's going on with you?" tanya Dika yang mengernyit.

Lalu Rizky memasang senyum sinis. "What's going on with me?" tanya Rizky yang mengulang perkataan Dika. "Seharusnya gue yang nanya sama lo. What's going on with you and Arin?"

Dika tidak memahami maksud Rizky. "Emang kenapa gue sama Arin?"

"Nggak usah sok bego deh, lo!" seru Rizky dengan kesal. Kemudian Rizky mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan sebuah foto. "Ini apa, huh?!"

Dika terdiam saat foto dirinya dan Arin kini berada di tangan Rizky. Dika masih ingat saat itu Arin sudah melecak foto itu dan membuangnya ke tong sampah.

Rizky mendecih sambil tersenyum sinis. "Diem kan lo, sekarang?!"

"Oke, gue ngaku salah. Gue salah karena nggak ngasih tahu lo kalau dulu gue pernah pacaran sama dia," ucap Dika dengan wajah sungguh menyesal.

Namun saat Dika hendak melanjutkan penjelasannya, Rizky memotong. "DAMN YOU DIK!" bentak Rizky. "Gara-gara elo, Arin nolak gue!"

Dika membelalakan matanya karena terkejut. Dika tahu perasaan Arin adalah sungguh-sungguh dengan Rizky. Buktinya, Arin mengakhiri hubungannya karena ia masih menyukai Rizky. "Nggak mungkin," ucap Dika dengan yakin.

"Lo liat kan belakangan ini gue sama Arin udah jauh. Kenyataannya emang Arin nolak gue!" geram Rizky. Kemudian Rizky menatap Dika dengan curiga. "Atau jangan-jangan Arin nolak gue karena kalian masih pacaran?!"

"Lo tahu, kan, perasaan gue sama Tasya kayak apa. Gue cuma sayang sama Tasya," ucap Dika dengan sungguh-sungguh.

"BULLSHIT!" Lalu sebuah tinju dari kepalan tangan Rizky datang mengenai mulut Dika.

Dika meringis lalu menyentuh sudut bibirnya. Darah keluar dari sudut bibirnya. "What the fuck, Bro?!" Hasrat Dika ingin sekali meninju balik Rizky, namun ia berusaha menahannya.

"Lo pantas buat dapetin itu! Karena lo sama Arin nggak cuma nyakitin perasaan gue, tapi juga perasaan Tasya!" ucap Rizky sambil membentak. Kemudian tinju kedua Rizky mengenai pelipis Dika hingga ia terjatuh.

Saat Dika hendak bangkit, tiba-tiba datang Tante Anita yang menghentikan pukulan Rizky. "Kalian apa-apaan ini?!" seru Tante Anita dengan wajah panik. Kemudian wajah Tante Anita semakin panik saat melihat sudut bibir Dika yang berdarah juga pelipis yang membiru.

"Rizky, kamu apa-apaan?!" bentak Tante Anita. Rizky menggeram lalu pergi dan masuk ke dalam rumah tanpa peduli dengan mama juga Dika.

Lalu Tante Anita mencoba membantu membangunkan Dika. "Aduh, Nak Dika, maaf sekali dengan kelakuan Rizky." Tante Anita benar-benar panik sekarang.

"Nggak apa-apa Tante," ucap Dika yang mencoba tersenyum, namun rasanya tidak berhasil karena sudut bibirnya terasa begitu nyeri.

"Tante ambil P3K dulu, ya."

Saat Tante Anita hendak masuk rumah, Dika menahan Tante Anita. "Nggak usah, Tan. Dika nggak apa-apa."

"Sekali lagi Tante minta maaf sekali," ucap Tante Anita dengan wajah sungguh-sungguh menyesal.

"Nggak apa-apa Tante. Dika pamit dulu ya, Tante," ujar Dika yang kemudian berjalan ke arah motor lalu pergi dari situ.

🎹

"Dika, maafin gue. Gara-gara gue, lo jadi begini," ucap Arin yang menyesal setelah mendengarkan cerita Dika.

"Ini bukan salah lo, kok," ucap Dika. Lalu Dika kini menatap Arin dengan wajah serius, "Memangnya benar lo nolak Rizky? Karena gue tahu lo nggak akan mungkin nolak dia,"

"Gue belum jawab apa-apa waktu itu," jelas Arin sambil mengingat kejadian saat di danau. Apakah Rizky mengira dia menolak karena tidak membalas ciumannya waktu itu?

"Tapi kenapa dia anggap lo nolak dia?" tanya Dika lagi.

"Karena gu-gue," Arin terbata-bata. Bingung harus menjelaskan apa pada Dika.

Lalu datang Tasya yang terkejut saat melihat plester menempel pada pelipis Dika. masuk ke kelas mereka. "DIKA? Kamu kenapa?!" Tasya yang panik langsung menghampiri Rizky.

"Nggak apa-apa, Sya. Tadi aku jatuh dari motor," jawab Dika yang sepertinya sudah mempersiapkan alasan itu sejak semalam.

"Ayo,  ke UKS!" titah Tasya dengan khawatir.

"Beb," panggil Dika agar Tasya luluh, "I'm okay. Alright? Tadi Mama udah kasih aku obat merah."

"Oke," ucap Tasya yang kini luluh. "Aku cuma khawatir, Andika Ferando." Kemudian Dika memeluk Tasya agar Tasya lebih tenang. Tasya pun memeluk erat balik Dika.

Melihat momen Dika dan Tasya berpelukan membuat Arin berpikir. Apakah Tasya dan Dika akan tetapseperti ini saat Tasya mengetahui fotonya bersama Dika? Apakah Tasya akan sama marahnya dengan Rizky?

🎹 🎹 🎹

Jangan lupa kasih v o t e kalian yaa, biar Shab semangat.

Ohiya, bab 40an ini lagi tegang-tegangnya, ulalaa! Jadi selamat baca bab selanjutnya hueh

Luff yaa,
Shabrina Huzna😘

Instagram: shabrinafhuzna

Arina EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang