Di kota hujan ini, gadis manis itu terus menatap keluar jendela dengan kepala yang disandarkannya. Ia menatap dengan pandangan yang sulit dijelaskan.
Awkana Yenaa. Gadis itu masih bergelut dengan kenangan-kenangan yang tercipta di kota hujan itu. Di sana, ia banyak menemukan bahagia-bahagia kecil yang sering kali tak dapat ia jumpai di rumah.
Selin; Ibunya menatap putri tunggalnya itu dengan pandangan sendu. Ia tahu betul kalau putrinya itu merasa sedih karena harus meninggalkan kota Bogor. Tapi bagaimana pun, tuntutan pekerjaan ayahnya tidak bisa dibantah. Kini mereka sedang menuju kota barunya, kota Jakarta.
Yenaa menghela napas panjangnya. Ia merasa sangat sedih saat harus berpisah dengan teman-teman sekolahnya. Begitu banyak kisah yang terjadi selama ia tinggal di kota hujan itu. Terlalu banyak kenangan yang harus ia bungkus rapi dan disimpan dengan baik.
Diko; sang Ayah sesekali menatap Yenaa dari kaca mobilnya. Ia menghela napas panjang, merasa karenanya Yenaa harus meninggalkan teman-temannya.
Ini bukan maunya. Bahkan ia sangat tak ingin meninggalkan kota Bogor. Ia tahu betul, disana letak ternyaman bagi putri kecilnya itu. Bila boleh memilih, ia akan terus bertahan di kota Bogor daripada harus pindah karena tuntutan pekerjaan ke Jakarta. Dan melibatkan semua anggota keluarga kecilnya.
Lagi-lagi Yenaa menatap ke arah luar jendela. Banyak kendaraan yang berlalu lalang. Jalanan pun terlihat ramai lancar. Matahari sedang tidak terik-teriknya, menjadikan suasana yang sangat teduh. Namun, suasana seperti itu justru menambah rasa kehilangan yang tertinggal di kota Bogor.
"Yenaa," suara lembut sang Ibu terdengar. Yenaa, gadis itu menoleh menatap sendu Selin; Ibunya.
"Kenapa, Bu?"
Selin menghela napasnya pelan, "Maaf, karena kami kamu harus meninggalkan sekolahmu yang lama."
Yenaa tersenyum, ia bahkan tidak marah. Meski banyak sekali yang sulit untuk ditinggalkan. Tapi ia mengurungkan niatnya untuk merajuk karena kepergian mendadak dinas Ayahnya ke kota Jakarta. Karena hal itu tak akan merubah apapun yang sudah terjadi.
"Gapapa kok, Bu." sahutnya pelan.
Selin mengelus kepala Yenaa pelan, mengusap-usap penuh sayang. Seakan tiada hari esok. Seakan hari ini adalah hari kesedihan mendalam bagi putrinya.
Yenaa pun tidak merasa keberatan sama sekali dengan tindakan Ibunya. Ia bahkan sangat senang. Baginya, perilaku lembut yang diberikan oleh Ibunya adalah salah satu sumber penyemangat kesehariannya. Ia tahu betul kalau wanita paruh baya itu sangat menyayanginya.
Diko tersenyum melihat kedekatan dua orang yang sangat disayanginya. Meski ia tahu sangat berat meninggalkan kota Bogor yang sudah ditinggalinya selama hampir dua belas tahun.
"Nanti kamu akan sekolah di SMA Bina Tunggal. Ayah harap, kamu mampu beradaptasi di sana." ujar Diko tegas. Pandangannya tetap fokus mengarah depan. Dimana jalanan yang dilalui sedang ramai-ramainya. Ia bahkan berbicara tanpa menoleh kearahnya.
Yenaa mengangguk paham. Ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Meski dulu, ia sering menimbulkan masalah, tapi ia berusaha untuk tidak membuat masalah lagi yang terus melibatkan kedua orang tuanya.
Satu hal yang tidak pernah hilang dari dirinya. Sifatnya yang blak-blakan dan sikapnya yang tomboy. Ia bahkan dijuluki si tomboy girl dari kota hujan. Ah! Ia jadi merindukan teman-temannya yang berada di Bogor.
Dua jam sudah berlalu, kini keluarga itu telah sampai dirumah barunya. Terlihat minimalis dan sederhana, tapi yang terpenting rumah itu terlihat sangat nyaman.
Disekitarnya pun masih banyak tanaman asri yang menyejukan. Serta taman yang tak jauh dari komplek perumahannya. Meski bisa dibilang cukup elit, tetap saja Yenaa tidak memperdulikan kata itu.
Dan kini saatnya kehidupan baru itu dimulai. Yenaa menghirup napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya kasar. Ia menatap kesekitar halaman rumahnya.
"Sekarang, hidup baru gue akan dimulai. Jakarta, gue harap akan selalu menyenangkan."
-----
Selamat malam untuk kalian yang membaca. Semoga menyukai revisi yang sedang saya lakukan berulang. Maaf jika ada beberapa bagian yang hilang atau saya tambah sedikit.
Selamat membaca,semoga semakin suka. Semakin sayang dengan Yenaa.
Jangan lupa ya, vote dan komentar cerita saya. Jangan lupa juga baca cerita yang lainnya.
Satu lagi, jangan lupa follow ig;@wattpadisn
15 Oktober 2018
Salam manis dari saya,
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE [Complete]
Teen Fiction( harap follow lebih dulu, biasakan apresiasikan karya seseorang ) Hidup memang sulit sekali ditebak. Tidak bisa selalu beriringan dengan takdir dan semesta. Kadang, yang kau anggap mampu membuat senang justru yang membuatmu terluka. Begitu juga de...