8 - DITINGGAL PERGI

523 103 6
                                    

Malam semakin larut, deruan kendaraan roda dua saling menyahut satu sama lainnya. Banyak orang yang berbondong-bondong datang kesini hanya untuk menyaksikan aksi seorang Reynald.

Mereka telah sampai di tempat balapan motor sepuluh menit yang lalu. Banyak anak-anak yang menyambut kedatangan Reynald, Riko dan juga Ridho.

Mereka saling berjabat tangan ala cowok jika bertemu dan saling melempar senyum. Ditemaram malam yang penuh dengan bintang, Reynald menatap penantang dirinya yang akan beradu dijalan nanti.

Senyum mengejek terbit di bibirnya disertai cibiran-cibiran yang memohok lawan balapnya. Sedangkan Dean--lawan balap Reynald tersenyum miring menatap Reynald dengan kedua teman setia di sisinya.

Mereka--Dean dan Reynald-- masih saling melempar tatapan permusuhan karena Dean adalah salah satu penantang fanatik Reynald yang berambisi mengalahkan cowok berjulukan Raja Balap itu.

Sampai tepukan di pundak Reynald mengalihkan pandangannya pada lawannya itu.

"Siap gak lo, Man?" suara serak cowok yang mengadakan balapan.

Reynald tersenyum sinis, "Menurut lo?"

Meki--orang itu tertawa renyah menepuk berulang pundak Reynald. "Lo, hati-hati dijalan. Lo tau kan, Dean begitu ambisius buat ngalahin lo dijalur. Ide picik bisa kapan aja dia pake di acara ilegal ini."

Reynald tertawa mengejek, "Lo tenang aja, Man. Orang pengecut kayak dia gak perlu lo khawatirin. Pikirin aja jalur selalu 'aman' kan?"

Meki yang mengerti maksud Reynald pun kembali tertawa, "Hahaha... 'aman' terus. Lo jangan takut lah! Yang penting, bayaran kali ini tiga kali lipat dari biasanya."

Reynald mengangguk-anggukan kepalanya, "Sans, aja. Gue pasti menang."

"Iya, gue percaya."

Kemudian terdengar panggilan dari arah tengah jalur yang telah ramai di hadiri banyak penonton. Orang itu memanggil nama Reynald dengan penuh semangat. Disana, dijalan itu, sudah ada Dean yang siap diatas motornya.

Reynald tersenyum sinis kemudian menghampiri mereka. Ia memakai helm nya dan bersiap diatas motor yang telah di siapkan dijalur.

Deruan suara motor kembali saling menyahut dari kedua pihak. Tak lupa juga, lirikan penuh ketidaksukaan terlontarkan oleh keduanya.

"Semangat, Bro. Lo pasti menang." tepukan singkat Ridho menyemangati.

Reynald mengangguk dan kembali fokus pada jalan yang akan di lintasinya. Seorang perempuan dengan baju ketat dan sexy memasuki kerumunan orang-orang itu.

Perempuan yang memamerkan lekukan tubuhnya itu sudah siap ditengah jalan dengan bendera yang siap dihempas saat hitungan ketiga terdengar.

"SATUUU!"

"DUAAA!"

Sorakan-sorakan terdengar begitu ricuh. Sampai akhirnya hitungan ketiga terdengar disertai pekikan-pekikan penonton yang begitu histeris.

"TIGAAA!"

Motor keduanya melesat dengan cepat dijalur balap ditengah malam yang penuh cerita.

*****

Yenaa, gadis itu terbangun ditengah malam yang temaram. Ia melirik jam diatas nakas dan menunjukkan pukul 1 malam.

Kerongkongannya terasa kering sehingga ia memutuskan untuk mengambil segelas air dibawah. Ia beranjak dari kasurnya dan segera menuju dapur.

Semua lampu sudah dimatikan, Yenaa berjalan sayup-sayup dengan cahaya bulan yang meremang dari sela-sela tirai jendela yang tidak begitu tebal.

Setibanya di dapur, segera ia mengambil dan meneguk segelas air yang langsung habis ditelan kehausan.

HARDEST CHOICE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang