"Reyn lo kenal gak sama anak baru yang masuk kelas IPS 2?" Tanya Ridho.
Reynald tidak menjawab. Cowok itu memilih tidur di kasur dan menatap langit-langit kamarnya. Di sebelah kanan ada Riko yang asik duduk bermain ponsel. Riko baru dekat dengan seorang perempuan anak IPA. Perempuan yang mempunyai paras lumayan cantik dan perilakunya juga baik. Mereka sangat cocok, tapi masih belum ada tanda-tanda mengarah ke hubungan lebih serius.
"Reyn.. gue nanya!" Ridho mendengus kasar. Ia berdiri menatap dirinya di depan cermin. Merapikan kembali rambut yang baru saja dibasuh air. Ridho melirik Reynald sinis, cowok itu masih belum mau menjawab pertanyaannya.
"Reyn--"
"Berisik, bego!" Celetuk Riko merasa terusik.
Lagi, Ridho mendengus kasar. Ia memutar tubuhnya sehingga menatap kedua cowok yang berada di atas kasur. Satunya sedang tiduran dan satunya lagi sedang asik bermain ponsel. Hanya dia yang berdiri dan menatap jengkel kedua temannya.
"Gue penasaran..." Ucap Ridho mulai mendekat ke arah Reynald dan Riko. Ia berdiri di depan Riko yang masih fokus ke layar bercahaya itu. "Cewek itu cantik. Tapi kayaknya deket sama ketos deh."
"Siapa?" Celetuk Reynald. Sepertinya cowok itu mulai tertarik. Buktinya, Reynald sudah mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar. Bersebelahan dengan Riko yang masih menulikan telinga.
"Itu loh, yang pernah pulang bareng sama Bisma." Sahut Ridho seolah berpikir. Ia meletakan jemarinya di dagu seolah-olah mengingat kembali sekelabat ingatan yang pernah singgah.
Reynald mengernyit, bingung. Ia menatap Ridho kasihan. "Do, jangan jadi orang gila. Kalau suka sama cewek yang jelas wujudnya."
Ridho tergelak, menatap Reynald jengkel. Ridho tersenyum sinis sedangkan Reynald sudah tertawa terbahak, disusul oleh kekehan Riko.
"Gak usah ketawa, monyet!" Kesal Ridho.
"Kalo ngomong yang jelas. Cewek itu-cewek itu, ya yang mana bego!" Celetuk Riko sarkas.
"Kan gue gak tahu namanya!" Ridho mendengus kasar. "Makannya gue nanya sama Reynald, kali aja dia kenal."
"Tapi gue gak kenal." Celetuk Reynald terkekeh.
"Bodo amat, bego." Sarkas Ridho kesal.
Reynald dan Riko kembali tertawa. Ridho mendelik, memilih duduk di sebelah Riko yang suka ketawa-ketawa sendiri ketika melihat ponsel. Reynald terkekeh melihat kedua temannya.
"Cewek ya, Do?"
Ridho mengangguk, kemudian merebahkan tubuhnya. "Cewek, lah. Masa gue nanyain cowok."
"Kali aja!" Ceplos Reynald terkekeh. "Gue kenal, kok."
Ridho langsung bangun dan duduk, memandang Reynald dengan sebelah alisnya yang naik. Ia mempertajam tatapannya, mempertajam pendengarannya. "Tadi lo bilang gak kenal."
"Kalo yang deket sama Bisma, gue kenal." Sahut Reynald datar.
"Yang mana, sih?" Celetuk Riko meletakan ponsel miliknya. Cowok itu memandang Ridho dan Reynald bergantian.
"Itu loh, yang cantik. Pernah pulang bareng sama Bisma. Dia juga kayaknya kenal sama Reyn." Balas Ridho berpikir. Seolah mengingatnya. Lalu beralih menatap Reynald yang tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
"Lo beneran kenal?" Tanya Riko menimpali.
Reynald terdiam, tidak menjawab. Dia menatap kedua temannya lama. Meneliti kedua wajah yang penuh dengan rasa penasaran. Ia ingin berkata jujur karena mengenal perempuan yang dimaksud Ridho. Perempuan itu Raina. Masa lalu yang ingin sekali Reynald lupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE [Complete]
Teen Fiction( harap follow lebih dulu, biasakan apresiasikan karya seseorang ) Hidup memang sulit sekali ditebak. Tidak bisa selalu beriringan dengan takdir dan semesta. Kadang, yang kau anggap mampu membuat senang justru yang membuatmu terluka. Begitu juga de...