44. Kabar mengejutkan

296 87 0
                                    

Siapa yang kangen sama Bisma?

Sama Reyn?

Sama Yenaa?

Sama Sean? Linda? Naina? Raina?

Atau sama Riko? Rion? Ridho?

Sekarang sudah waktunya buat kasih sesuatu dengan sekuat hati. Karena kisah mereka sebentar lagi bakalan berakhir.

Jangan lupa vote dan komentar ya!

Happy reading~

•••••

Perjalanan menuju rumah sakit begitu menyiksa Bisma. Bayangkan saja, dia berada dalam satu tempat bersama adiknya yang kabur namun di antara mereka berdua tidak ada yang berbicara. Keduanya bungkam tatkala saling tidak menyukai.

Entahlah ...

Bisma pun bingung kenapa semuanya malah berakhir tidak jelas. Dia sudah memaafkan semua yang telah menyakitinya, baik disengaja maupun tidak disengaja. Sementara adiknya, entah bagaimana yang dia lakukan, yang dia rasakan, Bisma tidak tahu kenapa dia jadi begini.

Reyn mungkin memang dikenal nakal. Tapi tidak pernah dia bersikap berlebihan seperti ini. Bukankah selama ini yang banyak terluka adalah dirinya?

Kenapa Reyn yang bersikap seolah-olah dia yang tersakiti.

Apa semua karena perasaannya kepada Yenaa?

Bagaimana ini ... kenapa juga harus jatuh hati pada gadis yang sama. Bisma tidak bisa terus memaksakan hatinya untuk terus bertahan karena dia tidak mau Reyn mengalami luka seperti yang dia rasakan.

Bisma cuma mau Reyn bahagia.

Seperti orang kebanyakan, Bisma berusaha menjadi kakak yang adil, kakak yang baik dan kakak yang rela berkorban untuk adiknya.

Meski semua yang dia lakukan harus menghancurkan dirinya sendiri.

Semua yang dia lakukan semoga saja membantu Reyn menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selama berteman dengan Yenaa, adiknya itu semakin baik. Maksudnya, tidak semena-mena lagi. Yenaa berhasil membuat Reyn melupakan dirinya yang terus melampiaskan rasa sakit dengan cara yang tidak benar.

Meluapkan dengan cara nakal adalah kekanakan.

Semakin lama hening, semakin tak terasa kalau mereka telah tiba di rumah sakit. Untung saja rumah sakit buka 24jam.

"Turun," perintah Bisma.

Reyn menurut. Dia turun dari motor dan berjalan meninggalkan Bisma. Tanpa sepatah kata dia melengos pergi masuk ke dalam rumah sakit dengan tubuh yang dibalut jaket milik Yenaa.

Bisma cuma bisa menatap kepergian Reyn dengan lapang dada. Dia menghela napasnya pelan, setidaknya dia sudah mau kembali.

Dengan segera, Bisma langsung menyusul Reyn yang sudah hilang dari pandangannya. Banyak yang menatap kedatangan Reyn dengan heboh karena baru kembali di larut malam begini.

Bisma membalas senyuman resepsionis yang menyapanya, kemudian bergegas menaiki lift. Di dalam lift hanya ada dia seorang dan Bisma sudah sangat terbiasa sendiri.

Karena sendiri adalah sepi yang paling menyenangkan.

***

Denting lift berbunyi di lantai tiga. Bisma melihat Reyn yang sudah di depan pintu kamarnya, tangan cowok itu sudah memegang kenop pintu dan siap membukanya.

Dengan langkah cepat Bisma menyusul Reyn yang sudah masuk ke dalam kamar.

Dia mendengus sebal, kenapa jadi dia yang repot.

HARDEST CHOICE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang