Surat Untuk Rion

371 83 0
                                    

Untuk Rion.

Karena gue nggak begitu kenal, gue cuma mau kasih beberapa kalimat untuk lo.

Mungkin bukan nggak begitu kenal tapi kita yang nggak begitu dekat.

Saat itu, kali pertama gue kenal sama Bisma. Gue juga kenal sama lo, sama Linda, sama Sean.

Saat itu juga, gue merasa nyaman. Merasa punya tempat untuk pulang. Di saat bersamaan gue ketemu sama orang yang sampai sekarang masih terus bersama gue.

Iya, Reynald Derwine.

Gimana nih kabar lo setelah baca surat dari gue?

Bingung?

Nggak paham?

Nggak ngerti?

Merasa ... Aneh?

Ya, mungkin semua itu yang bakalan lo rasain.

Rion,
Makasih ya udah mau jadi temennya Bisma. Makasih udah mau selalu ada buat dia disaat gue bahkan nyakitin perasaannya. Inget waktu kita berantem karena sikap gue yang berubah drastis?

Percayalah, gue pun merasakan hal yang sama.

Gue menyakiti diri gue sendiri.

Gue nggak benci kalian. Sama sekali nggak.

Tapi semesta suka bermain-main, Yon. Saat kebersamaan gue sama Bisma selalu tersematkan dalam suka cita, gue malah bikin dia sakit hati karena lebih milih Reyn ketimbang dia.

Padahal gue tau, perasaan Bisma saat itu beneran besar banget buat gue.

Makasih ya Yon, udah nunjukkin ke gue kalo lo masih bisa percaya meski pernah terluka.

Gue berengsek, ya?

Anggap aja ini perkenalan kedua gue sama lo. Ya, walaupun secara nggak langsung. Makasih ya udah mau jadi sosok teman yang sangat berarti.

I will missing u.

Gue pergi. Mau pamit nih ceritanya sama lo.

Sorry, nggak bilang langsung. Karena buat gue, rasanya berat melepas temen-temen yang udah bikin gue nyaman sama lingkungan baru gue.

Bahagia selalu ya, Yon.

Banyak perempuan di luar sana yang sayang sama lo. Nggak perlu merasa sendiri. Temen-temen yang lain juga peduli sama lo.

Mungkin segini aja kata-kata yang bisa gue tulis. Selebihnya sulit dijabarkan dengan apa pun. Manusia mempunyai dua mata untuk merekam kejadian dan otak untuk menyimpannya. Jadi, gue bakalan simpan semua itu dalam diri gue sendiri aja. Nggak perlu yang lain.

Surat ini cuma mewakilkan rasa pengecut gue yang nggak berani ketemu sama kalian sebelum pisah.

Sekali lagi, makasih.

Tetap kuat meski dunia menolak keberadaan lo.

Dari gue,
Awkana Yena.

HARDEST CHOICE [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang