NAZELYA dan Alvaro sudah sampai dihalaman sekolah dengan selamat. Mereka berdua pun berjalan menuju kelasnya masing-masing.
"Zel, lo tau gak dise—–" ucap Adel.
"Gak tuh, gue gak tau." potong Nazelya.
"Ihh..... gue belom selesai ngomong." gerugut Adel.
"Okeoke, lanjutin." ucap Nazelya.
"Disekolah kita ada anak baru Zel. Katanya sih kalo yang gue denger itu orangnya ganteng, baik, keren pula." ucap Adel sambil mengkhayal.
"Kenapa? Lo suka? Nanti si Raka mau lo kemanain??" cerca Nazelya bertubi-tubi.
"Gaklah, Raka itu udah jadi My Prince gua selamanya." jawab Adel lebay.
"Mau muntah gue dengernya." seru Becca.
"Dihh, Sewot aja mba nya." cibir Adel.
Becca hanya memutar bola matanya malas. Namun diluar kelas seperti ada yang berteriak-teriak macam orang kesurupan saja. Karena penasaran Adel, Becca, dan Nazelya melongokan kepalanya kearah jendela.
AAAAAA!!!
Yaampun ganteng banget
Ugh, gantengnya ngalahin foto di wallpaper handphone gue
Semoga aja masih single
Dsbg.
Ya begitulah ocehan para murid-murid yang histeris saat melihat cowo ganteng. 'mungkin anak baru' ada yang berharap kalo dia itu single, ngalahin gantengnya orang itulah, berteriak kaya orang gila dsbg.
Namun, ketiga perempuan itu malah tidak peduli dengan cowok ganteng yang ada dihadapan mereka. Kecuali Adel yang malah bertanya soal status sama nomer telepon. Padahalkan dia sudah punya Raka anak basket temannya Alvaro dan Arfan.
Tak lama bel masuk pun berbunyi keras ditelinga para murid. Semuanya berlalu lalang pergi ke kelasnya dan pelajaran pun dimulai.
••••••
Bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu kini Nazelya, Adel, dan Becca duduk bersama dengan temannya Alvaro. Siapa lagi kalo bukan Arfan dan Raka.
"Gue denger-denger, katanya dikelas lo ada anak baru ya Al?" tanya Raka.
"Iya, pindahan dari Amerika." jawab Alvaro.
"Oh. Dia juga katanya bakalan masuk tim basket kita." ucap Raka.
"Hah! Bukannya peraturan kalo mau masuk tim basket itu— susah banget ya?" pekik Nazelya.
"Yaelah Naz, jaman sekarang mah gak kaya jaman dulu. Tinggal lihat dari skill itu aja udah ketauan langsung bisa masuk tim basket." balas Raka.
"Ouhh gitu ya....."
"Iya gitu. Lo cantik-cantik kok telmin sih." tanya Raka sambil menatap Nazel heran.
Tiba-tiba Alvaro menyikut lengan Raka. "Berani banget lo ngatain adek gua TELMI?! Ada juga lo kali kenapa si Adel bisa mau sama lo."
"Karena gue jago basket dan ganteng." ucap Raka percaya diri.
Alvaro membuang bola matanya malas. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang datang menghampiri meja mereka. berkulit putih, tinggi, mata yang begitu indah.
"Hay!" sapa cowok itu ramah.
"Hay juga." balas mereka kompak.
"Lo anak baru ya?" tanya Raka.
"Iya, gue boleh gabung sama kalian?" tanyanya.
"Silakan." ucap Alvaro.
Laki-laki itu pun duduk bersama Alvaro, Nazelya, Raka, Arfan, Adel, dan Becca.
"Oh iya, kenalin nama gue Giovano Xavier." ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Alvaro, Arfan, Raka, Adel, Becca, dan Nazelya menjabat tangan Gio secara bergantian. Namun, saat Gio menjabat tangan Nazelya ia merasa jantungnya berhenti karena melihat senyumannya yang begitu manis.
"Ekhemmm." dehem Alvaro.
Gio buru-buru melepaskan tangannya dari tangan Nazelya. Arfan yang melihat pemandangan itu seketika panas bisa-bisanya Gio memegang tangan Nazelya lama sekali. Tapi untuk apa dia cemburu diakan bukan siapa-siapanya Nazelya. 'Cemburu, mungkin?'
####
Nazelya yang sedang berjalan menuju lapangan basket untuk menemui Arfan. Setibanya dilapangan Nazelya melihat Arfan sedang memainkan bola basket ia pun menghampirinya.
"Arfan." ucap Nazelya.
"Iya, kenapa?" tanya Arfan sambil memainkan bola.
"Gapapa..... Balik yuk." ajaknya.
Arfan pun berjalan mengambil tasnya ditepi lapangan. Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju parkiran. Namun mereka bertemu Gio anak baru disekolahnya.
"Hai Nazelya." sapa Gio.
Nazelya tersenyum. "Hai juga, lo belum balik?"
"Ini mau balik. Kalo lo balik sama siapa?" tanya Gio.
"GUE!!" ucap Arfan yang berada dibalakang Nazelya.
"Ouh..... lo Ar—Arfan, iya-iya gua lupa." kata Gio.
Arfan hanya memutar bola matanya malas apalagi kalo Nazelya dekat-dekat dengan anak baru ini.
"Yaudah gue balik duluan ya, bye." pamit Nazelya.
"Bye juga, hati-hati." ucap Gio.
Nazelya hanya membalasnya dengan senyum. Arfan pun langsung menancapkan gasnya keluar sekolah untuk pulang kerumah dan mengantarkan Nazelya.
Mobil Arfan membelah jalanan disiang hari. Di perjalanan tidak ada mulai pembicaraan 'Akwards' tigapuluh menit kemudian mobil Arfan sudah sampai dirumah Nazelya dengan selamat.
Arfan pun pamit untuk pulang kerumahnya menancapkan gas mobilnya menuju rumahnya karena sudah lelah Seperti perasaaannya pada Nazelya.
~•~•~•~Hello! Welcome back semoga suka sama bagian ini.......... Enjoooyyyyyyyy✨
Jangan lupa vote and comment;)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARFANAZ (COMPLETED✓)
Teen FictionNazelya Arvalynz. Perempuan yang mempunyai senyum yang begitu manis bisa membuat kaum Adam terpesona dengan senyumannya itu. Ketua Osis SMA Bersana School yaitu Arfano Haudan yang dulunya memiliki sifat yang begitu dingin dengan semua orang kecuali...