28. Berkemah

1.6K 69 2
                                    

SEMUA murid SMA Bersana School sudah berkumpul dilapangan beberapa guru juga sudah diberikan amanah oleh kepala sekolah agar tidak terjadi hal yang tak di inginkan.

"Baiklah kelas 11 ipa-2 dan ipa-3 di bus 2, sedangkan kelas 12 ipa-1 dan ipa-3 di bus 1. Mengerti semua!!" teriak pak Ilham.

"Mengerti!" balas murid serempak.

"Asik bolehlah.... lo bisa deket sama Nazel." ucap Raka sambil menaikan alisnya.

"Gak jelas, ada juga lo kali yang seneng bisa satu bus sama Adel." balas Arfan.

Raka terkekeh. "Jelaslah gue kan pacarnya, jadi otomatis gue seneng."

"Otomatis-otomatis udah kaya mesin aja." Raka hanya memutar bola matanya malas.

Semua murid pun masuk kedalam bus yang sudah diberitahu oleh pak Ilham memastikan agar tidak ada barang yang ketinggalan. Semuanya berdoa terlebih dahulu agar selamat sampai tujuan dan perjalanan pun dimulai.

Nazelya, Adel dan Becca duduk ditempat yang sama, sedangkan Sherly duduk didepan mereka dengan Gio. Semua murid melakukan kegiatannya masing-masing ada yang bernyayi sambil joget, dandan, teriak-teriak udah kaya orang gila dsbg.

"Fan ikutan nyanyi yuk." ajak Raka sambil berjoget.

Arfan berdelik geli. "Lo aja sana ajak Adel kalo bisa males banget gue."

"Dih diajak seneng kagak mau, ayolah dari tadi lo cuma dengerin lagu mulu kagak panas tuh kuping?" tanya Raka.

"Telinga gue bisa lebih panas kalo dengerin tuh pasukan kuda nyanyi!!"

Raka pun berjalan kearah segerombolan laki-laki yang sedang bernyanyi lagu sambil memutarkan jari-jarinya. Pasukan kuda menyanyikan Lagu Siti Badriah yang lagi trend.

"Emang lagi ganteng tapi bukan sok ganteng.... pengen berduan dengan diri—"

"Woy! Itu lirik lagunya jangan diganti. Syantik ya bukan ganteng." teriak cewek yang bernama Seva.

Salah satu dari mereka menghentikan nyanyiannya. "Suka-suka gue dong mulut gue inikan bukan mulut lo! Gue kan cowok bukan cewek yeuu lanjut...." kata Rama.

"Pengen berduan dengan dirimu saja.... emang lagi manja lagi pengen dimanja—–" Rama pun melanjutkan nyanyiannya sampai selesai. Ada yang merasa terhibur ada juga yang merasa kesal karena mendengar suara yang tak enak.

••••••

"Baiklah semuanya silakan bangun tenda kalian masing-masing." ucap pak Ilham.

Semua murid pun mulai membangun tenda-tenda mereka masing-masing. Murid kelas 11 dan 12 boleh tidur satu tendang asalkan sejenis bukan lawan jenis.

Nazelya, Adel, Becca, dan Sherly sudah selesai membangun tenda mereka.

"Huftt.... capek banget." gumam Adel.

"Oh iya nanti kita bagi tugas ya, gue Sama Adel yang cari kayu bakar, Sherly sama Becca cari air." katanya sambil beranjak dari duduknya.

Nazelya pun berjalan ke tendanya Alvaro dkk. Ia pun menghampiri Raka yang kebetulan sedang duduk santai.

"Arfan mana?" tanya Nazelya.

Raka menoleh. "Ngapain lo nyariin dia? kangen ya??"

"Ehh, kulit kacang gue nanya serius!"

"Abang sama adek sifatnya sama aja sebelas dua belas." gumam Raka namun masih sedikit terdengar oleh Nazelya.

"Apa lo bilang?!"

Raka hanya berpura-pura tak tahu. Kalo dia ngomong yang sebenarnya pasti telinganya sudah mendidih diceramahin oleh Nazelya. Cukup sudah kemarin Raka dipermalukan didepan umum menyedihkan.

"Baiklah anak-anak kalian semua boleh istirahat, nanti malam kita akan ada kan games." ucap bu Tika.

"Gamesnya yang seru ya bu." kata Nazelya. Bu Tika hanya terkekeh lalu Nazelya meluruskan kakinya karena kecapean.

Tak lama Arfan datang menghampiri tenda Nazelya dkk. Ia pun duduk dibatang pohon kayu.

"Zel, lo kayanya enggak semangat gitu sih. Lagi ada masalah?" tanya Arfan.

"Papa sama mama balik lagi ke Paris." balas Nazelya sedih.

"Bukannya papa sama mama lo itu baru disini sekitar empat hari yang lalu ya?" tanya Arfan.

Nazelya hanya mengangguk. "Kenapa sih, mereka lebih mentingin kerjaan dari pada anak-anaknya?!"

"Karena mereka itu kerja keras untuk masa depan anaknya, mau lihat anaknya sukses agar bisa membanggakan orangtua."

Nazelya terdiam dengan ucapan Arfan, sepertinya omongannya Arfan ada benarnya juga.

"Apa gue egois?" tanya Nazelya sembari mengeluarkan botol minumnya.

"Lo gak egois, cuma sifat lo ajak yang terlalu kekanak-kanakan. Coba deh lo rubah sikap lo jadi lebih dewasa."

Nazelya hanya menganggukan kepalanya. Arfan benar-benar telah memberikan dirinya inspirasi dari setiap ucapannya, ya terkadang anaknya ngeselin tapi berguna juga di setiap ucapannya.

####

Hello! Kembali lagi semoga suka happy reading...... Enjoooyy✨




TBC....... Jangan lupa vote and comment.

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang