46. Harapan Yang Hilang

1.2K 58 1
                                    

Bahagia bukan berarti harus merusak kebahagiaan orang lain, tetapi bagaimana cara kita melupakan orang yang sudah menjadi masa lalu.

  🌼🌼🌼🌼

LAURA sedang berjalan menyusuri lorong sekolah dengan santai pikirannya saat ini hanya ada Arfan orang yang dulu ia tinggalkan dulu pergi ke Amerika.

"Apa mungkin Arfan udah punya cewek?" tanyanya pada diri sendiri.

Kalo pun memang benar Laura akan berusaha untuk melupakan Arfan bagaimana pun juga Laura hanyalah masalalunya Arfan orang benar-benar mencintainya dulu, namun saat Laura sedang berjalan ia bertemu dengan Nazelya.

"Laura!" sapa Nazelya.

"Lo, ikut gue." ajaknya sambil menarik tangan Nazelya.

"Ra lepasin gue! Lo mau bawa gue kemana?!"

Laura hanya menghiraukan ucapannya Nazelya, tak butuh waktu lama Laura dan Nazelya sudah sampai dirooftop.

"Lo ngapain bawa gue kesini?" tanya Nazelya.

"Ada hubungan apa lo sama Arfan?" dengan tatapan mengintrogasi.

"Lo nggak perlu tau apa hubungan gue sama Arfan lagi pula lo itu kan bukan siapa-siapanya Arfan kan?!" Laura langsung terdiam dengan perkataan Nazelya, tapi benar juga.

"Jelas! Gue harus tau apa hubungan lo sama Arfan." ujar Laura

Nazelya mengehela nafas. "Gue udah tau semuanya dari Arfan. Kalo lo itu cuma masa lalunya Arfan dan lo juga yang ninggalin Arfan pergi ke Amerika."

Dari mana dia tau kalo gue masa lalunya Arfan??

Nazelya pun melangkahkan kakinya untuk pergi dari Laura, namun tiba-tiba tangannya dicekal oleh Laura.

"Gue ingetin sama lo jangan pernah deketin Arfan dia itu cuma milik gue!"

Nazelya tersenyum licik. "Yakin? Apa dia mau balik lagi sama lo?! Kalo pun mau dia juga bakal pikirin itu berkali-kali ngerti! Satu lagi gue gak pernah takut sama ancaman murahan lo."

Laura hanya bisa mengehentakan kakinya kesal kalo pun ia tak bisa memiliki Arfan siapapun tak akan pernah bisa memilikinya juga.

                 ••••••••

"Lo udah jelasin sama Nazel?" tanya Raka sembari minum.

"Udah, tinggal gue urusin tuh si nenek sihir." balas Arfan cuek.

"Hahh..... bisa aja lo serahin masalah si Laura sama gue biar gue tuntasin sekarang juga."

Arfan menatap Raka. "Serius lo? Emang gimana caranya??"

Raka mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan meminta nomer Laura kepada Arfan. Raka pun menelpon Laura karena ada yang dibicarakan, setelah menelponnya Raka dan Arfan menunggu Laura lima menit kemudian Laura datang.

"Kamu ngajak aku kesini ngapain?" tanya Laura pada Arfan.

"Ada yang mau gue omongin sama lo."

"Emangnya apa sih kamu mau ngomong kalo kamu mau balikan lagi sama aku?" tanya Laura dengan penuh percaya diri.

Arfan dan Raka langsung berdelik geli. "Ada yang mau gue jelasin sama lo."

Laura pun menatap Arfan serius. Arfan menghela nafas panjang lalu mulai menceritakannya pada Laura jika Arfan sudah mempunyai kekasih. Laura yang mendengar itu langsung terpukul Arfan un melanjutkan ceritanya lagi dan lagi Laura kesal mendengar itu.

"Lo ngertikan apa yang gue bilang?" tanya Arfan.

"Kamu.... ka—kamu kok jahat sama aku Fan aku disana nungguin kamu biar kamu balik lagi sama aku, tapi kenyataannya kamu malah udah punya pacar." sambil terisak.

"Sorry Ra, gue gak bermaksud dan gue harap setelah gue jelasin ini lo bisa paham dan bisa buka hati lo buat orang lain." ucapnya sembari jalan.

Laura masih diam ditempat sambil menangis Laura benar-benar menyesal karena dulu sudah meninggalkan Arfan. Hancur sudah harapannya karena orang ia cintai sudah mempunyai orang lain, Laura harus bisa melupakan Arfan ia sudah tak punya hak lagi jika harus melarang Arfan.

                •|•|•|•

Hello! Welcome back....... Enjoooooyyyyy ✨ happy reading.






TBC...... Jangan lupa vote and comment.

ARFANAZ (COMPLETED✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang